Share

[35] Oh, No!!

Malam semakin larut, tapi rasa kantuk tak kunjung singgah, menyapa diri Lolita. Padahal ini merupakan kesempatan untuk dirinya lolos dari jerat janji tak tertulisnya dengan Adnan.

“Nggak naik-naik ini orang!” gumam Lolita. Ia pun melirik jam digital yang terdapat pada sudut layar ponselnya. Angka disana telah menunjukkan pukul 10 malam dan Adnan belum juga membuka pintu kamar mereka.

“Sesibuk itu ya jadi ketua BEM?” monolog Lolita.

Lolita tidak tahu apa yang Adnan lakukan di bawah sana. Pemuda itu hanya meminta izin untuk mengurus beberapa pekerjaan diorganisasinya. Kalau Lolita tidak salah hitung, sudah 2 jam lamanya Adnan tak kembali.

“Bang Argam juga anak BEM, tapi dia nggak sesibuk ini ah perasaan.”

Kata ‘sibuk,’ tak pernah tampak dari diri kakaknya. Selama di rumah, sang kakak justru terlihat sangat santai. Pekerjaannya tidak jauh dari bermain gim dan mengganggu dirinya.

“Gue ngapain sih,” gumam Lolita.

Sadar dengan apa yang sedang dirinya lakukan, Lolita pun mengacak pangkal ram
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status