Share

[38] Belajar dari yang Biru-Biru

Jeng! Jeng! Jeng! Jeng!

“No way! Lolita nggak mau tinggal di rumah Oma Murti!”

Penolakan secara tegas Lolita layangkan. Orang tuanya sudah gila. Mereka tahu betapa tidak akurnya ia dengan sang oma, tapi bisa-bisanya malah ingin mengirimkannya ke sana.

“Papi sama Mami mau bunuh Loli ya?!”

“Pengen Loli mati muda! Iya?!”

“Heh, sembarangan aja mulut kamu kalau jeplak Lol!” amuk Kirana. Ia melakukan semua ini juga untuk kebaikan putrinya. Tidak ada orang yang Lolita takuti selain ibu mertuanya. Mengancam dengan mengurangi uang saku pun tak lagi bisa dirinya lakukan. Konon katanya, menantunya memanjakan dompet sang putri sampai membuat mata-matanya meng-iri dengki.

“Makanya jadi orang tuh, at least bisa bikin es teh. Boro-boro deh! Semua-semua nggak bisa! Hamil juga nggak mau. Lama-lama dituker tambah kamu sama ibunya Adnan!”

“yang bilang Loli nggak mau hamil siapa sih?!” tanya Lolita, ngegas. “Lolita mau-mau aja kok. Masa iya mau nolak rejeki dari Tuhan!”

“Nggak ngasih Adnan nafkah batin,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status