Oh, My Prince

Oh, My Prince

last updateLast Updated : 2021-06-15
By:  Miss M  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.2
13 ratings. 13 reviews
22Chapters
2.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Pangeran Alexander! Seorang dominant sekaligus angkuh hingga menjadi kambing hitam dalam keluarga kerajaan sehingga ia diasingkan ketika remaja. Shaunia, seorang pelayan yang semasa kecilnya menderita karena selalu di bully oleh Pangeran Alexander dan ia menjadi benci dengan pria itu. Kini setelah 14 tahun kemudian, keduanya bertemu kembali. Apakah yang akan terjadi diantara mereka di tengah kemelut masalah kerajaan?

View More

Latest chapter

Free Preview

Surat Dari Kerajaan

"Balikin nggak!" Ucap Alex kecil dengan nada marah."Nggak mau! Ini punya aku!" Teriak Shaunia kecil sambil memeluk dan melindungi mainannya dengan sungguh-sungguh. Bibir merah mungil milik Shaunia Evangeline yang berusia tujuh tahun, memberengut marah dengan sangat menggemaskan."Dasar si karat gendut!" Ejek Alex kepada Shaunia. Shaunia kecil memang berperawakan sangat montok dan ia mengenakan behel (baca : kawat gigi) serta kacamata super besar."Apapun yang kuinginkan, harus menjadi milikku!" Kata Alex lagi dengan angkuhnya.Meskipun masih baru berusia sembilan tahun, Pangeran Alexander Phillip Roland III, Putra kedua sekaligus bungsu dari pasangan Raja Roland dan Ratu Sophia dari negara Androva, sudah menunjukkan sikap angkuh menyebalkan yang luar biasa."Nggak bisa. Mainan ini diberikan oleh ayahku sebelum meninggal," Shaunia masih bersikeras."Milikku!" Ujar Alex sambil menarik mainan tersebut dari pelukan Shaunia."Punyaku!" Sh

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Soehartono Budyarto
aduh udah dikunci aja sih ini
2021-06-16 23:13:43
0
user avatar
Soehartono Budyarto
coba lebih banyak ditonjolin permasalahan perebutan kekuasaan antar kakak beradik dong thor. kayaknya lebih seru deh
2021-06-03 23:34:30
1
user avatar
ENI NURWA
lanjut kak...
2021-05-20 14:08:08
1
user avatar
Sofia Grace
Aduh, Prince Alexander😨 sejak kecil udah jutek....gedenya maha pongah🙄🙄🙄 Shaunia, taklukkan dia💪
2021-05-08 22:55:44
1
user avatar
Chocolatte
Alexander meresahkan ya bund Wkwkwk lanjut kak
2021-05-06 23:11:50
1
user avatar
mayuunice
pangerannya bikin gregeeetttt..
2021-05-06 23:09:41
1
user avatar
Gusti
Lanjutin kk author yg baik hehe
2021-05-06 22:54:27
1
user avatar
Shinesun_14281
Pangerannya bikin gemes, lanjut, Thor.
2021-05-05 09:59:22
1
user avatar
Sinokmput
Wahh, ceritaa tentang pangeran modern.. Seru banget, ayo thor semangat upnya
2021-05-04 13:05:29
1
user avatar
Lady Akhelois
Omg pangeraaaaannn 😍😍😍 next kak. Sumpaa keren bingits ❤🌹
2021-05-04 08:34:31
1
user avatar
Miss M
Hi and welcome to my new story. Tulis review dan baca terus ya kisah Pangeran Alexander dan Shaunia the maid. Spesial pake telor ma bawang en gula Mpok racikin buat readers Mpok. Lope lope all
2021-05-03 18:53:03
1
user avatar
Yurrian San
Waw, ini ada pangeran modern. 😍
2021-05-03 18:27:48
1
user avatar
Scout Princess
I wish this story was in English because I love the title and yet I can’t understand anything that is going on ......
2021-11-02 07:13:28
0
22 Chapters

Surat Dari Kerajaan

"Balikin nggak!" Ucap Alex kecil dengan nada marah."Nggak mau! Ini punya aku!" Teriak Shaunia kecil sambil memeluk dan melindungi mainannya dengan sungguh-sungguh. Bibir merah mungil milik Shaunia Evangeline yang berusia tujuh tahun, memberengut marah dengan sangat menggemaskan."Dasar si karat gendut!" Ejek Alex kepada Shaunia. Shaunia kecil memang berperawakan sangat montok dan ia mengenakan behel (baca : kawat gigi) serta kacamata super besar."Apapun yang kuinginkan, harus menjadi milikku!" Kata Alex lagi dengan angkuhnya.Meskipun masih baru berusia sembilan tahun, Pangeran Alexander Phillip Roland III, Putra kedua sekaligus bungsu dari pasangan Raja Roland dan Ratu Sophia dari negara Androva, sudah menunjukkan sikap angkuh menyebalkan yang luar biasa."Nggak bisa. Mainan ini diberikan oleh ayahku sebelum meninggal," Shaunia masih bersikeras."Milikku!" Ujar Alex sambil menarik mainan tersebut dari pelukan Shaunia."Punyaku!" Sh
Read more

Sang Putra Mahkota

Siang itu, Alex duduk di dalam sebuah pesawat jet pribadi miliknya yang akan membawanya kembali ke Androva.Meski ia telah dibuang dari keluarga kerajaan,  tapi kedua orang tuanya tetap memberikan fasilitas mewah untuk dinikmatinya selama ia diasingkan di Inggris.Di sana ia menempuh pendidikan di tempat para bangsawan menyekolahkan anak-anak mereka. Setelah lulus, ia hanya menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang, berpesta dan membawa sederet wanita cantik nan sexy ke atas tempat tidurnya.Ia sama sekali tidak mau repot-repot bekerja apalagi memikirkan masalah kenegaraan. Toh bukan ia yang akan mewarisi tahta kerajaan.Nama 'Calon Pewaris kedua' itu hanya sebuah daftar tunggu yang panjang dan tidak mungkin diraihnya. Karena sang kakak yang hanya berbeda dua tahun tiga bulan darinya itu selalu lebih unggul darinya dalam segala hal.Ayah dan ibunya selalu membuat dirinya dan sang kakak bersaing untuk menempati posisi nomor satu. Tentu
Read more

Kembalinya Sang Pangeran

Alex sudah tiba kembali di istana dengan pasukan pengaman kerajaan yang minim jumlahnya. Ini tentunya menunjukkan bahwa dirinya bukan merupakan anggota kerajaan yang penting. Sebab perdana menteri mereka saja mendapatkan pengamanan yang lebih ketat daripada Alex.  Ia menghela nafas dan menatap bangunan megah yang didominasi dengan warna putih itu. Tempat yang telah menjadi rumahnya selama dua belas tahun sebelum ia diasingkan ke Inggris.Ia tidak suka kembali ke tempat kenangan yang menyakitkan ini. Terlebih ia sebetulnya sangat tidak ingin bertemu dengan Kiehl, sang kakak.Tapi, justru di sinilah ia berada. Ia melangkah memasuki pintu utama istana. Beberapa staff istana dan beberapa pelayan istana menyambut kedatangannya dengan sikap resmi. Mereka berdiri berbaris dengan rapi. Hanya itu saja. Bukan sambutan meriah seperti yang seharusnya.Alex berjalan melewati mereka sambil memantau wajah para pelayan satu per satu. Ia mencari Shaunia. Nam
Read more

Putra Mahkota Baru

"Benar, Pangeran!" Jawab Shaunia singkat sambil menunduk untuk memberi hormat walaupun sesungguhnya ia enggan.Alex menatap Shaunia, seakan Shaunia adalah makhluk asing yang baru pertama kali dilihatnya. Ia terhenyak menyadari kenyataan bahwa Shaunia sudah berubah.'Bagaimana mungkin Shaunia yang dulu bisa berubah menjadi secantik ini?' Pikir Alex masih dengan mulut ternganga."Cukup bicara mengenai pelayan!" Raja Roland mengambil alih keadaan."Ada hal yang jauh lebih penting yang harus kubicarakan kepadamu, Alex!" Ujar Raja Roland."Mengenai mengapa aku menyuruhmu untuk pulang.""Alexander Phillip Roland III, mulai saat ini kau adalah putra mahkota  baru, menggantikan Kiehl, kakakmu!" Raja Roland mengeluarkan titah baru yang mengejutkan.Alex terhenyak syok mendengar pengumuman itu. Ia sama sekali tak mengira bahwa dirinya dipanggil pulang untuk menggantikan posisi kakaknya.Gelar 'calon raja' sudah melekat dengan Kiehl
Read more

Terpaksa Melayani Alex

"Apa katamu?" Tanya Kiehl tak percaya dengan pendengarannya sendiri.Sementara itu Shaunia terasa seperti menerima sambaran petir yang bertubi-tubi mendengar ucapan Alex.'Mimpi apa aku semalam? Mengapa Alex tiba-tiba memintaku menjadi asisten pribadinya?' Shaunia bergelut dalam hati."Aku bilang jika kalian akan menjadikanku sebagai seorang calon raja, maka aku akan membutuhkan seorang asisten pribadi jugakan? Ulang Alex."Sama seperti dirimukan, Kiehl?" Tanya Alex.Ia sengaja melakukannya untuk membuat Kiehl kesal. Dan ia juga masih tidak rela bahwa Shaunia kecil yang dulu selalu menjadi korban ejekannya kini menjadi asisten kepercayaan Kiehl."Aku tidak akan mengijinkannya!" Sahut Kiehl mantap."Kenapa? Bukankah aku akan menggantikanmu?" Tanya Alex sambil mengangkat rahangnya."Tentunya aku juga membutuhkan seorang yang dapat kupercayakan?" Tanya Alex."Jika kau dapat mempercayai dia, kupikir akan aman jika aku menjad
Read more

Dua Pangeran

"Ini sudah keputusan dariku!" Kata Raja Roland."Apa kau dan Shaunia ingin menentangku?" Tanya Raja Roland.Kiehl yang semula ingin menentang, kemudian mengurungkan niatnya. Namun terlihat jelas bahwa ia tidak rela. Tangannya mengepal dengan erat. Matanya memandang  sang adik dengan sorot kebencian yang tidak ditutupi.                                 ****Shaunia kembali ke kamarnya segera setelah pertemuan itu. Ia bahkan tak menggubris panggilan Kiehl.Tubuhnya gemetar. Gemetar karena marah dan takut. Apalagi rencana Alex kini? Apa ia ingin kembali menjadikan Shaunia sebagai bulan-bulanannya?Shaunia merasa tak sanggup jika ia harus melayani Alex. Namun di sisi lain, ia juga tergoda untuk menerima penugasan yang diberikan kepadanya itu.Baginya tidak ada orang yang lebih dibencinya dibandingkan dengan Alex, sang pembunuh ibunya.Ya, Alex
Read more

Dua Insan Yang Saling Membenci

Hari ini adalah hari pertama Shaunia akan bertugas menjadi asisten pribadi Alex. Kakinya kaku bagaikan sudah diberi campuran semen dan pasir. Dengan langkah berat, Shaunia berjalan kembali menuju ruang Topaz.Tapi kali ini ia berjalan dengan kepala ditegakkan. Ia akan berusaha sebaik mungkin agar dirinya tidak kembali dijadikan bulan-bulanan oleh Alex. Ia mengetuk pintu kemudian menunggu Alex mempersilahkan dirinya untuk masuk."Masuk!" Terdengar perintah kasar dari Alex.Shaunia membuka pintu dan melihat bahwa Alex tengah duduk bersandar di sebuah meja berukir kayu yang indah dan antik.Shaunia memberikan salam hormat kepada Alex."Selamat pagi, Yang Mulia!""Nama saya Shaunia Campbell.""Mulai hari ini saya akan bertugas untuk melayani Anda, sebagai asisten pribadi Anda," demikian Shaunia sengaja memberi salam secara resmi.Ia bermaksud untuk menunjukkan sikap profesionalnya dan sengaja memberikan penekanan kepada Alex garis
Read more

Kenangan Pahit

Shaunia memandang Alex dengan tatapan sendu. Betapa ia membenci pria dihadapannya saat ini.FLASHBACK MODE : ON"Yang Mulia, kurasa ini semua sudah cukup," kata Bernadette sambil menenteng sebuah keranjang yang lumayan berat berisi bunga mawar yang baru saja dipanen oleh Kiehl."Sebentar lagi! Aku masih perlu beberapa tangkai lagi," kata Kiehl muda masih sambil memotong tangkai bunga mawar.Bernadette, ibu Shaunia berjalan mengikuti Kiehl dari belakang, sementara Kiehl sibuk memetik bunga yang akan dipersiapkannya khusus untuk ulang tahun Ratu Sophia.Ini adalah kebiasaan Kiehl semenjak ia masih kecil. Yakni membuatkan rangkaian buket bunga mawar untuk diberikan pada sang ibu di hari ulang tahunnya. Kiehl bertekad untuk menjadikan hal tersebut sebagai tradisi.Bernadette mengamati sekelilingnya sambil menunggui Tuannya."Yang Mulia, awas!" Seru Bernadette tiba-tiba.Kejadiannya berlangsung begitu cepat. Kiehl merasakan tubuhnya did
Read more

My Enemy Is My Best Friend

"Waktu itu aku bodoh dan panik," ujar Alex."Pikiranku dipenuhi dengan kecemburuan akan Kiehl yang menjadi bintang utama di istana ini.""Sementara aku selalu menjadi kambing hitam dalam keluargaku.""Tapi sekarang, aku ingin menyatakan kebenaran padamu, Shaunia!""Bahwa bukan aku yang membawa ular-ular itu masuk ke dalam istana!"Shaunia merasa syok mendengar pengakuan Alex yang secara tiba-tiba itu."Benar bahwa aku pernah mengancam dirimu dan Kiehl.""Tapi aku tidak mungkin segila itu menjalankan ancamanku.""Ular itu ... kemungkinan masuk sendiri atau ada orang lain yang menaruhnya untuk menjebakku.""Tapi negara kita bukanlah habitat ular mamba hitam.""Pasti ada seseorang yang membawanya masuk ke dalam dengan sengaja!""Jadi, aku ingin bertanya padamu, Shaunia!""Apakah ada seseorang yang kau curigai?""Atau apakah kau yakin bahwa bukan kau sendiri yang memasukkan ular-ular itu ke dalam
Read more

Pertengkaran Kedua Pangeran

Alex demi mendengar teriakan Shaunia langsung melompat maju dan menutup mulut Shaunia dengan telapak tangan kanannya. Sementara tangan kirinya memegang punggung Shaunia.Hal ini bukannya membuat Shaunia tenang, tapi malah membuatnya semakin panik dan ketakutan.Ia mengira Alex akan berbuat macam-macam padanya. Akan gawat akibatnya jika sampai ketahuan mereka berdua berada di kamar pada malam selarut ini."Ssttt!!!" Desis Alex."Diamlah! Apa kau ingin seluruh istana terbangun oleh karena jeritanmu?" Alex memelototi Shaunia dengan galak.Ia jengkel sekali dengan Shaunia. Setelah Shaunia diam, Alex baru sedikit agak tenang. Tapi meskipun dari luar terlihat tenang, tidak demikian halnya dengan hati dan pikirannya.Di Inggris, Alex terbiasa melihat seorang wanita tanpa busana di atas tempat tidurnya. Bahkan ia menikmati mereka. Semua itu terasa biasa-biasa saja.Namun, mengapa perasaan dan pikirannya seperti ini sekarang?Padahal Shaunia ma
Read more
DMCA.com Protection Status