Beranda / Romansa / Oh, My Prince / Surat Dari Kerajaan

Share

Oh, My Prince
Oh, My Prince
Penulis: Miss M

Surat Dari Kerajaan

Penulis: Miss M
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Balikin nggak!" Ucap Alex kecil dengan nada marah.

"Nggak mau! Ini punya aku!" Teriak Shaunia kecil sambil memeluk dan melindungi mainannya dengan sungguh-sungguh. Bibir merah mungil milik Shaunia Evangeline yang berusia tujuh tahun, memberengut marah dengan sangat menggemaskan.

"Dasar si karat gendut!" Ejek Alex kepada Shaunia. Shaunia kecil memang berperawakan sangat montok dan ia mengenakan behel (baca : kawat gigi) serta kacamata super besar.

"Apapun yang kuinginkan, harus menjadi milikku!" Kata Alex lagi dengan angkuhnya.

Meskipun masih baru berusia sembilan tahun, Pangeran Alexander Phillip Roland III, Putra kedua sekaligus bungsu dari pasangan Raja Roland dan Ratu Sophia dari negara Androva, sudah menunjukkan sikap angkuh menyebalkan yang luar biasa.

"Nggak bisa. Mainan ini diberikan oleh ayahku sebelum meninggal," Shaunia masih bersikeras.

"Milikku!" Ujar Alex sambil menarik mainan tersebut dari pelukan Shaunia.

"Punyaku!" Shaunia mati-matian berusaha mempertahankan mainan miliknya dengan sekuat tenaga.

Alex mencubit pipi chubby Shaunia sampai pipinya terasa sakit.

"Siniin nggak! Kalau nggak nanti aku akan panggil pasukan ayahku untuk menangkapmu, nih!" Ancam Alex lagi.

"Pokoknya tetap nggak!" Shaunia bersikeras.

"Aduh, sakit tahu!" Teriak Shaunia. Matanya berair.

"Apa? Mau menangis? Dasar cengeng!" Bentak Alex.

"Pengawal! Tangkap dia dan ambil mainannya!" Teriak Alex kepada para pengawalnya.

"Kamu curang! Masa pakai pasukan ayahmu untuk merebut mainan!" Ujar Shaunia dengan marah.

"Aku ini Pangeran. Aku bebas berbuat sesuka hatiku!" Sahut Alex dengan pongahnya.

Lima orang pria berpakaian seragam resmi kenegaraan langsung masuk dan mendekati Shaunia.

"Adik kecil! Serahkan mainanmu untuk Pangeran Alex ya," bujuk salah satu pengawal.

Shaunia kecil tetap tidak gentar dan terus memeluk mainannya.

"Masa mengambil mainan dari anak kecil itu saja kau tidak bisa?" Bentak Alex pada pengawalnya.

"Kalau begitu mana bisa kau melindungiku? Akan kupecat dan kukirim kau ke penjara!" Teriak Alex murka.

Sang pengawal yang mendengar bahwa dirinya akan dipecat dan dikirim ke penjara langsung ciut. Ia bergegas membujuk Shaunia sambil mulai menarik paksa mainan mobil-mobilan yang terbuat dari kayu tersebut.

"Ayo, serahkan mainannya padaku!" Kata pengawal itu.

Bernadette, ibu Shaunia yang bekerja sebagai  pelayan di istana, datang dengan terburu-buru menghampiri putrinya. Ia telah diberitahu oleh salah seorang rekannya bahwa lagi-lagi putrinya bermasalah dengan Pangeran Alex.

"Maafkan anak saya, Pangeran!" Seru Bernadette sambil membungkuk mohon ampun.

"Shaunia, kemarikan mainannya!" Perintah Bernadette kepada Shaunia sambil memberikan kode, bahwa Shaunia akan kena marah jika tidak menuruti perkataan ibunya.

Akhirnya dengan berat hati, Shaunia mulai melonggarkan pelukannya terhadap mainan itu, namun ia belum melepaskannya.

Salah seorang pengawal yang melihat kesempatan itu langsung mengambil mainan tersebut dari tangan Shaunia.

"Silahkan Pangeran. Ini mainannya," kata pengawal itu sambil membungkuk ketika menyerahkan mainan tersebut.

Alex mengambilnya dengan wajah penuh kemenangan dan menatap ke arah Shaunia dengan pandangan meremehkan.

Bibir Shaunia kecil mulai bergetar dan akhirnya ia menangis sambil digendong pergi oleh ibunya.

"Aku benci kamuuuu!!!!" Teriak Shaunia kecil, suaranya semakin menjauh.

                              ****

Tujuh belas tahun kemudian .....

Alex terbangun dan membuka matanya sambil mengerjap-ngerjap.

Bulu matanya yang tebal ikut bergerak-gerak dengan indahnya.

'Aneh! Mengapa aku bisa mimpi tentang masa kecilku lagi?' Tanya Alex dalam hati.

'Padahal hal itu sudah lama berlalu.'

'Mimpi tentang anak itu pula!'

"Lex! Kau sudah bangun, tampan?" Sebuah tangan yang putih dan lembut menyapu rahangnya yang kokoh.

"Baru saja!" Jawab Alex sambil menengok ke arah seorang wanita cantik bertubuh sexy yang terbaring disebelahnya, tanpa mengenakan pakaian apapun.

Ia langsung mencium wanita itu dengan penuh nafsu, kemudian menindihnya dan memulai permainan yang menggelora di pagi hari itu diiringi erangan dahsyat si wanita yang diserang secara gila-gilaan oleh Alex.

Ketika akhirnya Alex selesai menikmati 'sarapan pagi' yang nikmat, wanita itu mendesah puas kelelahan dengan permainan panas mereka.

"Oh, Alex! Kau memang sungguh hebat dalam bercinta," Kata wanita itu.

"Itu karena kau hot sekali ...." Perkataan Alex terhenti.

"Siapa namamu?" Tanya Alex pada wanita itu.

"Oh, Alex. Masa kau tidak mengingat namaku? Aku Tatiana!" Jawab wanita itu setengah kesal dengan nada manja sambil memukul main-main dada bidang Alex.

"Maafkan aku, Tanya sayang. Kurasa terlalu banyak wanita yang mampir di atas tempat tidur ini," Jawab Alex tak acuh. 

"Tatiana, Alex! Namaku Tatiana bukan Tanya," seru wanita itu dengan kesal.

"Terserah siapapun namamu, Babe! Yang penting kau sudah dapat memuaskan diriku," jawab Alex.

Sesaat kemudian, Ia mendengar pintu kamarnya diketuk. Ia berguling dari atas tubuh Tatiana dan mengenakan jubah kimono putih dan bergerak untuk membuka pintu.

"Ada apa?" Katanya dengan gaya malas.

"Maaf, Pangeran! Ada sebuah surat dari Ayahanda Anda," Jawab seorang pelayan membungkuk sambil menyerahkan sepucuk surat.

Alex mengambilnya kemudian membanting pintu kamarnya di depan pelayan itu tanpa mengatakan apa-apa lagi. Si pelayan langsung mencibir dengan kesal sebelum berbalik pergi. Jika saja gajinya tidak sebesar ini, ia tak akan sudi menjadi pelayan pria itu. Dia adalah bangsawan paling brengsek sedunia.

"Pangeran?" Tanya Tatiana tiba-tiba sudah berada di dekat Alex dan sudah berpakaian.

"Apa kau seorang pangeran?" Tanya Tatiana dengan antusias.

"Aku telah bercinta dengan seorang pangeran?" Tatiana berteriak kegirangan.

"Mimpi kau! Aku bukan pangeran, Tara!" Tukas Alex dengan ketus. Ia memang tidak pernah mengungkapkan siapa sesungguhnya dirinya selama berada di Inggris.

"Tatiana! Namaku Tatiana!" Kata wanita itu lagi mencoba untuk memeluk Alex dengan manja.

Namun yang terjadi adalah Alex mengelak dan kemudian mendorong Tatiana keluar dari pintu kamarnya dan membanting pintunya.

"Alex! Alex! Alex!" Tatiana menggedor-gedor pintu.

"Dasar pengganggu!" Omel Alex kemudian duduk di atas tempat tidurnya.

Alex membolak balik surat resmi dari ayahnya yang seorang raja.

"Dasar kakek tua! Jaman seperti ini masih saja menggunakan surat. Pakai telepon sajakan bisa!" Alex tertawa sinis.

Ia membuka segel kerajaan pada amplop surat itu kemudian mengeluarkan sepucuk surat dari dalamnya, kemudian mulai membaca.

###

Dear Alexander,

Anakku, segeralah kembali ke Androva. Ada hal spenting yang harus Ayah beritahukan kepadamu!

Tertanda,

King Roland

###

Alex menatap surat itu lama sekali. Ada apa gerangan sehingga dirinya dipanggil untuk kembali ke istana?

Bukankah ia sudah diasingkan dari negaranya sendiri bahkan oleh kedua orang tuanya sendiri?

Apakah ada sesuatu yang genting sedang terjadi di sana?

Haruskah ia menuruti perintah ayahnya setelah ia dibuang dari anggota keluarga kerajaan?

"Baiklah! Aku akan kembali untuk melihat ada apa sesungguhnya yang sedang terjadi di sana!" Alex akhirnya mengambil keputusan.

Ia bangkit dan kemudian mulai beranjak untuk mengemas pakaiannya. Kemudian ia memanggil salah seorang ajudannya.

"Siapkan pesawat untukku! Aku harus kembali ke Androva!"

To be continue ....

Bab terkait

  • Oh, My Prince   Sang Putra Mahkota

    Siang itu, Alex duduk di dalam sebuah pesawat jet pribadi miliknya yang akan membawanya kembali ke Androva.Meski ia telah dibuang dari keluarga kerajaan, tapi kedua orang tuanya tetap memberikan fasilitas mewah untuk dinikmatinya selama ia diasingkan di Inggris.Di sana ia menempuh pendidikan di tempat para bangsawan menyekolahkan anak-anak mereka. Setelah lulus, ia hanya menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang, berpesta dan membawa sederet wanita cantik nan sexy ke atas tempat tidurnya.Ia sama sekali tidak mau repot-repot bekerja apalagi memikirkan masalah kenegaraan. Toh bukan ia yang akan mewarisi tahta kerajaan.Nama 'Calon Pewaris kedua' itu hanya sebuah daftar tunggu yang panjang dan tidak mungkin diraihnya. Karena sang kakak yang hanya berbeda dua tahun tiga bulan darinya itu selalu lebih unggul darinya dalam segala hal.Ayah dan ibunya selalu membuat dirinya dan sang kakak bersaing untuk menempati posisi nomor satu. Tentu

  • Oh, My Prince   Kembalinya Sang Pangeran

    Alex sudah tiba kembali di istana dengan pasukan pengaman kerajaan yang minim jumlahnya. Ini tentunya menunjukkan bahwa dirinya bukan merupakan anggota kerajaan yang penting. Sebab perdana menteri mereka saja mendapatkan pengamanan yang lebih ketat daripada Alex. Ia menghela nafas dan menatap bangunan megah yang didominasi dengan warna putih itu. Tempat yang telah menjadi rumahnya selama dua belas tahun sebelum ia diasingkan ke Inggris.Ia tidak suka kembali ke tempat kenangan yang menyakitkan ini. Terlebih ia sebetulnya sangat tidak ingin bertemu dengan Kiehl, sang kakak.Tapi, justru di sinilah ia berada. Ia melangkah memasuki pintu utama istana.Beberapa staff istana dan beberapa pelayan istana menyambut kedatangannya dengan sikap resmi. Mereka berdiri berbaris dengan rapi. Hanya itu saja. Bukan sambutan meriah seperti yang seharusnya.Alex berjalan melewati mereka sambil memantau wajah para pelayan satu per satu. Ia mencari Shaunia. Nam

  • Oh, My Prince   Putra Mahkota Baru

    "Benar, Pangeran!" Jawab Shaunia singkat sambil menunduk untuk memberi hormat walaupun sesungguhnya ia enggan.Alex menatap Shaunia, seakan Shaunia adalah makhluk asing yang baru pertama kali dilihatnya. Ia terhenyak menyadari kenyataan bahwa Shaunia sudah berubah.'Bagaimana mungkin Shaunia yang dulu bisa berubah menjadi secantik ini?' Pikir Alex masih dengan mulut ternganga."Cukup bicara mengenai pelayan!" Raja Roland mengambil alih keadaan."Ada hal yang jauh lebih penting yang harus kubicarakan kepadamu, Alex!" Ujar Raja Roland."Mengenai mengapa aku menyuruhmu untuk pulang.""Alexander Phillip Roland III, mulai saat ini kau adalah putra mahkota baru, menggantikan Kiehl, kakakmu!" Raja Roland mengeluarkan titah baru yang mengejutkan.Alex terhenyak syok mendengar pengumuman itu. Ia sama sekali tak mengira bahwa dirinya dipanggil pulang untuk menggantikan posisi kakaknya.Gelar 'calon raja' sudah melekat dengan Kiehl

  • Oh, My Prince   Terpaksa Melayani Alex

    "Apa katamu?" Tanya Kiehl tak percaya dengan pendengarannya sendiri.Sementara itu Shaunia terasa seperti menerima sambaran petir yang bertubi-tubi mendengar ucapan Alex.'Mimpi apa aku semalam? Mengapa Alex tiba-tiba memintaku menjadi asisten pribadinya?' Shaunia bergelut dalam hati."Aku bilang jika kalian akan menjadikanku sebagai seorang calon raja, maka aku akan membutuhkan seorang asisten pribadi jugakan? Ulang Alex."Sama seperti dirimukan, Kiehl?" Tanya Alex.Ia sengaja melakukannya untuk membuat Kiehl kesal. Dan ia juga masih tidak rela bahwa Shaunia kecil yang dulu selalu menjadi korban ejekannya kini menjadi asisten kepercayaan Kiehl."Aku tidak akan mengijinkannya!" Sahut Kiehl mantap."Kenapa? Bukankah aku akan menggantikanmu?" Tanya Alex sambil mengangkat rahangnya."Tentunya aku juga membutuhkan seorang yang dapat kupercayakan?" Tanya Alex."Jika kau dapat mempercayai dia, kupikir akan aman jika aku menjad

  • Oh, My Prince   Dua Pangeran

    "Ini sudah keputusan dariku!" Kata Raja Roland."Apa kau dan Shaunia ingin menentangku?" Tanya Raja Roland.Kiehl yang semula ingin menentang, kemudian mengurungkan niatnya. Namun terlihat jelas bahwa ia tidak rela. Tangannya mengepal dengan erat. Matanya memandang sang adik dengan sorot kebencian yang tidak ditutupi. ****Shaunia kembali ke kamarnya segera setelah pertemuan itu. Ia bahkan tak menggubris panggilan Kiehl.Tubuhnya gemetar. Gemetar karena marah dan takut. Apalagi rencana Alex kini? Apa ia ingin kembali menjadikan Shaunia sebagai bulan-bulanannya?Shaunia merasa tak sanggup jika ia harus melayani Alex. Namun di sisi lain, ia juga tergoda untuk menerima penugasan yang diberikan kepadanya itu.Baginya tidak ada orang yang lebih dibencinya dibandingkan dengan Alex, sang pembunuh ibunya.Ya, Alex

  • Oh, My Prince   Dua Insan Yang Saling Membenci

    Hari ini adalah hari pertama Shaunia akan bertugas menjadi asisten pribadi Alex. Kakinya kaku bagaikan sudah diberi campuran semen dan pasir. Dengan langkah berat, Shaunia berjalan kembali menuju ruang Topaz.Tapi kali ini ia berjalan dengan kepala ditegakkan. Ia akan berusaha sebaik mungkin agar dirinya tidak kembali dijadikan bulan-bulanan oleh Alex. Ia mengetuk pintu kemudian menunggu Alex mempersilahkan dirinya untuk masuk."Masuk!" Terdengar perintah kasar dari Alex.Shaunia membuka pintu dan melihat bahwa Alex tengah duduk bersandar di sebuah meja berukir kayu yang indah dan antik.Shaunia memberikan salam hormat kepada Alex."Selamat pagi, Yang Mulia!""Nama saya Shaunia Campbell.""Mulai hari ini saya akan bertugas untuk melayani Anda, sebagai asisten pribadi Anda," demikian Shaunia sengaja memberi salam secara resmi.Ia bermaksud untuk menunjukkan sikap profesionalnya dan sengaja memberikan penekanan kepada Alex garis

  • Oh, My Prince   Kenangan Pahit

    Shaunia memandang Alex dengan tatapan sendu. Betapa ia membenci pria dihadapannya saat ini.FLASHBACK MODE : ON"Yang Mulia, kurasa ini semua sudah cukup," kata Bernadette sambil menenteng sebuah keranjang yang lumayan berat berisi bunga mawar yang baru saja dipanen oleh Kiehl."Sebentar lagi! Aku masih perlu beberapa tangkai lagi," kata Kiehl muda masih sambil memotong tangkai bunga mawar.Bernadette, ibu Shaunia berjalan mengikuti Kiehl dari belakang, sementara Kiehl sibuk memetik bunga yang akan dipersiapkannya khusus untuk ulang tahun Ratu Sophia.Ini adalah kebiasaan Kiehl semenjak ia masih kecil. Yakni membuatkan rangkaian buket bunga mawar untuk diberikan pada sang ibu di hari ulang tahunnya. Kiehl bertekad untuk menjadikan hal tersebut sebagai tradisi.Bernadette mengamati sekelilingnya sambil menunggui Tuannya."Yang Mulia, awas!" Seru Bernadette tiba-tiba.Kejadiannya berlangsung begitu cepat. Kiehl merasakan tubuhnya did

  • Oh, My Prince   My Enemy Is My Best Friend

    "Waktu itu aku bodoh dan panik," ujar Alex."Pikiranku dipenuhi dengan kecemburuan akan Kiehl yang menjadi bintang utama di istana ini.""Sementara aku selalu menjadi kambing hitam dalam keluargaku.""Tapi sekarang, aku ingin menyatakan kebenaran padamu, Shaunia!""Bahwa bukan aku yang membawa ular-ular itu masuk ke dalam istana!"Shaunia merasa syok mendengar pengakuan Alex yang secara tiba-tiba itu."Benar bahwa aku pernah mengancam dirimu dan Kiehl.""Tapi aku tidak mungkin segila itu menjalankan ancamanku.""Ular itu ... kemungkinan masuk sendiri atau ada orang lain yang menaruhnya untuk menjebakku.""Tapi negara kita bukanlah habitat ular mamba hitam.""Pasti ada seseorang yang membawanya masuk ke dalam dengan sengaja!""Jadi, aku ingin bertanya padamu, Shaunia!""Apakah ada seseorang yang kau curigai?""Atau apakah kau yakin bahwa bukan kau sendiri yang memasukkan ular-ular itu ke dalam

Bab terbaru

  • Oh, My Prince   22. Jodoh Untuk Alex

    Maaf, Yang Mulia … maksud Anda …." Shaunia membiarkan kalimatnya menggantung sambil menatap ke arah Alex dengan bingung."Aku baru tahu bahwa Kiehl ditunangkan secara paksa dengan Chelsea oleh ayah dan ibu," Alex menatap Shaunia lurus-lurus."Apakah kau tahu akan hal tersebut?" Tanya Alex dengan pandangan menuduh.Bukannya tahu lagi, Shaunia malah sangat tahu penyebab Kiehl ditunangkan secara paksa dengan Chelsea. Ayah Kiehl ingin menghentikan hubungan asmara Shaunia dengan Kiehl, namun Alex yang selama ini berada di Inggris sama sekali tidak mengetahuinya."Ya, Yang Mulia saya tahu," jawab Shaunia memutuskan untuk mengaku dengan jujur hanya sebatas pertanyaan Alex."Bukankah mereka saling mencintai?" Tanya Alex lagi seperti berusaha ingin tahu. Ia benar-benar tidak habis pikir. Bukankah dulu Kiehl begitu tergila-gila dengan Chelsea dan begitu pula sebaliknya?Semua orang selalu menggaungkan keserasian pasan

  • Oh, My Prince   21. Keputusan

    Oh, My PrinceBy : Miss MShaunia merasakan bahwa mulutnya ternganga membuka ketika mendengar pernyataan Alex yang sangat tidak disangka olehnya tersebut.Bagian manakah yang Alex katakan bahwa ia tidak menyesali perbuatannya kemarin? Apakah bagian ketika ia menyakiti Kiehl? Ataukah bagian ketika ia mencium bibir Shaunia?Akhirnya dengan terpaksa, Shaunia berlari kecil untuk menyusul Alex yang sudah berada jauh di depannya.Setelah berada dalam jarak yang cukup dekat barulah Shaunia bisa sedikit bernafas lebih teratur. Ia berjalan dibelakang Alex sesuai dengan peraturan negara bahwa seorang pelayan ataupun asisten pribadi tidak diperkenankan untuk berjalan beriringan atau berdampingan dengan anggota keluarga kerajaan yang lain.Ternyata Alex berjalan kembali menuju ke ruang tempat Kiehl. Beberapa orang pekerja terlihat masih berusaha merapihkan

  • Oh, My Prince   20. Aku Tak Menyesal

    Karena kelelahan, akhirnya Shaunia pun akhirnya terkulai dan ikut tertidur dalam posisi duduk di sofa empuk tersebut.Keesokan pagi harinya, Shaunia terbangun dengan terkejut. Ia sudah berada di sofa dalam posisi berbaring. Kepalanya bersandar pada sebuah bantal sofa kecil. Tubuhnya pun telah terbungkus dengan selimut hangat berwarna biru.Shaunia segera mengubah posisinya dari tidur menjadi duduk.Ia menolehkan kepalanya kesana kemari untuk mencari Kiehl. Dan pada akhirnya ia menemukan pria tersebut sedang membawa sebuah cangkir berisi teh apel, yang merupakan minuman khas negara Androva. Wangi segar khas apel hijau yang bercampur dengan teh tercium sangat menggoda dan harum."Kau sudah bangun?" T

  • Oh, My Prince   Hati Yang Luka

    "Ayah! Ibu! Aku mengerti jika kalian lebih menyayangi Kiehl daripada diriku," Alex berkata dengan nada pahit. "Aku sadar kalian memanggilku pulang hanya karena terpaksa menjadikanku sebagai pengganti Kiehl." "Tapi aku ingatkan pada kalian semua. Aku bukan Kiehl!" "Aku tak akan mengikuti keinginan kalian semua begitu saja dan menjadi boneka kalian." "Jika kalian ingin aku menggantikan Kiehl, maka aku akan melakukannya dengan caraku sendiri!" Kata Alex dengan tegas. Kemudian ia berbalik dan meninggalkan ruangan itu tanpa memperdulikan teriakan Raja Roland yang menyuruhnya untuk berhenti.

  • Oh, My Prince   Raja Roland Murka

    "Ada apa?" Tanya salah seorang penjaga yang berpakaian seragam berwarna biru tua. "Saya harus menghadap Yang Mulia Raja Roland dan Ratu Sophia!" Jawab Shaunia dengan tergesa. "Kode biru!" Jawab Shaunia untuk menandakan bahwa ia sedang akan melaporkan suatu hal yang penting dan rahasia. Penjaga itu mengerti dan memberikan ijin masuk bagi Shaunia. Shaunia langsung masuk ke dalam sebuah ruangan bernuansa mewah berbentuk oval yang didominasi dengan warna biru dan silver. Shaunia kemudian berjalan menuju ke ruangan istirahat raja dan ratu, kemudian ia mengetuk pintu yang terbuat dari ukiran kayu yang sama mewahnya dengan interior ruangan itu.

  • Oh, My Prince   Kembali Bertengkar

    Alex mencium Shaunia dengan dalam dan penuh gairah. Ia tadinya hanya ingin mengejek sang kakak sekaligus mengusili Shaunia.Tapi nyatanya ia tidak dapat berhenti ketika sudah merasakan manisnya bibirnya Shaunia yang lembut dan hangat bagaikan minuman Baileys.Akal sehatnya tergerus tergantikan oleh naluri alam bawah sadarnya sebagai laki-laki yang berhasrat ingin menikmati wanita yang sedang berada dalam pelukannya ini. Alex teringat ketika ia menangkupkan tangannya dibalik pakaian Shaunia ketika gadis itu tertidur.Sebaliknya, Shaunia merasakan bibir Alex memagut bibirnya sendiri dengan panas. Ia begitu syok tak menyangka bahwa Alex akan mela

  • Oh, My Prince   Apakah Kau Sudah Pernah ...???

    "Alex! Apa yang kau lakukan pada Shaunia?" Kiehl bangkit berdiri dan langsung menghampiri Alex."O ... Oo ... Ada apa ini?" Tanya Alex masih dengan tampang mengejek."Aku baru mengatakan Shaunia sakit saja kau sudah sampai sepanik itu?" Tanya Alex."Diam! Aku kakakmu, Lex!" Seru Kiehl sambil merenggut kerah kemeja putih Alex."Jika kau melakukan sesuatu yang kejam pada Shaunia ataupun kepada staff lain, maka aku tidak akan memaafkanmu!" Ancam Kiehl."Yang Mulia! Saya sungguh hanya pusing saja!" Seru Shaunia dari arah tempat tidur."Pangeran Alex tidak melakukan apapun terhadap saya," aku Shaunia te

  • Oh, My Prince   Tidur Bersama Alex

    Alex mengatur posisi Shaunia sedemikian rupa sehingga ia bisa membopong Shaunia. Ia tidak membawa Shaunia kembali ke kamarnya. Melainkan membawanya ke atas tempat tidurnya.Di Inggris, tanpa adanya penjagaan yang ketat, Alex bebas membawa para wanita ke atas tempat tidurnya untuk dinikmati hampir setiap malam.Boleh dibilang jika jam terbang Alex sudah tinggi untuk urusan di atas tempat tidur. Bagi para wanita ia termasuk seorang pria brengsek yang hanya menyukai hubungan satu malam tanpa ikatan.Semenjak ia kembali ke istana, ia belum berkesempatan untuk bercinta dengan para wanita lagi. Sekarang dihadapannya, berbaring Shaunia yang cantik seperti seorang putri tidur.Alex memperhatikan wajah Shaunia yang mulus. Pandangan Alex turun ke dada Shaunia yang bergerak naik turun dengan teratur. Menandakan bahwa gadis itu sudah terlelap. Pakaian tidurnya sedikit tersingkap, memperlihatkan kaki Shaunia yang mulus.Alex meneguk air liurnya melihat posisi t

  • Oh, My Prince   Keterpaksaan

    Kiehl memandang Shaunia dengan sorot mata kepedihan. Ia menarik nafas dalam sebelum berbicara."Chelsea tadi datang kemari!" Kiehl memulai, nada suaranya sudah nyaris kembali seperti semula, namun sarat akan kepedihan."Ayah dan ibuku menyambutnya dengan gembira.""Mereka telah memutuskan tanggal pernikahannya!" Kiehl tertunduk dengan sedih."Enam bulan dari sekarang!"Baginya, ia hanyalah selayaknya sebuah boneka. Yang harus mengikuti keinginan pemiliknya.Shaunia bersedakap tak tahu harus berkata bagaimana. Dihadapannya, pria yang dicintainya ini sedang menghadapi kemelut.Tanggal pernikahan sudah ditentukan. Pantas saja Kiehl menjadi begitu gusar tadi dan bertindak diluar kebiasaannya.Kiehl pastilah merasa dirinya sangat sedih dan tak berguna sama sekali karena tak bisa melawan keinginan kedua orang tuanya. Ia terikat pada aturan negara.Shaunia sendiri juga merasa terguncang perasaannya. Bagaimana tidak? Pria

DMCA.com Protection Status