Share

33

Sereia mengajari adik-adiknya kecuali Erix. Erix tidak berhenti memikirkan fakta yang diberikan oleh El. Dia sangat berharap bahwa semua itu bohong. Dia masih belum bisa memaafkan kakaknya. Seiring berjalannya waktu, terutama ketika Sereia menolak untuk pergi kemarin, dia marah besar.

Erix menangis dan merengek minta pulang. Paman dan bibinya yang mendengar tangisannya pun menyuruh Sereia untuk menenangkan Erix karena berisik.

"Kita belajarnya di kamar saja yuk!"

Sereia mengajak kedua adik kembarnya untuk ke kamar. Mereka mengangguk setuju dan pergi ke kamar. Mereka menemukan Erix yang menangis seraya memeluk bantal guling.

Sereia duduk di ranjang dan mencoba menyentuh adiknya. "Erix, maafkan aku."

Erix menangis semakin keras. "Kenapa kau tidak mau pergi dari sini? Kau tahu sendiri disini tidak layak untuk kita tinggali. Aku ingin bertemu mama dan papa. Mereka lebih menyayangi kami daripada dirimu. Mereka lebih memikirkan kami dibandingkan dirimu yang hanya bisa menyiksa ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status