Share

37

El menoleh dan terkejut bukan main. Dia membuka helmnya. Kemana ekspresi marah Erix setiap kali melihatnya? Ekpsresinya justru lega. Yang menjadi perhatiannya adalah wajahnya dipenuhi air mata. Bahkan kedua matanya bengkak.

"El."

Erix memanggil lagi dan mendekat ke El. Pamannya Erix mengernyitkan alisnya tajam. Dia bertanya-tanya siapa pria yang didekati Erix itu.

"Kenapa kamu disini? Dimana Kak Sereia?" tanya El.

Erix menangis semakin deras. "Dia dikurung di kamar oleh bedebah itu!"

Erix menunjuk ke pamannya. El menoleh ke orang yang ditunjuk Erix.

"Apa yang kau bicarakan Erix? Jangan mengada-ngada!" kata pamannya Sereia.


Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status