Share

Bab 132. Kebenaran Pahit

"Denis..." Suara Rania yang tiba-tiba terdengar membuat Laila dengan cepat mengambil foto tersebut dan beralih duduk kembali di kursinya.

Jantung Laila benar-benar berdetak sangat cepat. Ingatan akan selembar foto yang membuat rumah tangganya hancur jelas karena foto tersebut. Foto itulah yang memulainya hingga sampai ke titik ini.

Namun, Laila masih heran kenapa gambar dengan gaya ini sama persis dengan gambar yang Mas Bara tunjukan?

"Laila? Apa kamu mau makan juga?" tanya Rania yang muncul di balik pintu.

"A--ah, a--aku mau pulang aja, Kak." Laila gelagatan. Duh, apa Rania akan curiga?

Namun benar saja, Rania nampak heran mendengar gelagatan Laila. "Kenapa?" tanyanya yang mana membuat Laila harus bisa menyembunyikan raut terkejutnya.

"Enggak Kak. Ah iya, aku harus cepet-cepet pergi Kak!"

"Lho? Belum juga lama kan? Kok main pergi-pergi aja sih?" tanya Rania membuat Laila hanya tersenyum tipis.

"Se-sebenarnya Laila harus menyelesaikan dulu tugas permasalahan Sharu, Kak. Dan ten
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status