Share

Teman

"Siapa namamu, Mbak?" tanya Shofi.

Marti dan Shofi sedang istirahat di ruang belakang. Pertolongan dari Marti kemarin, membuat jarak mereka tidak bersekat meski dipekerjakan pada bagian yang berbeda.

Ruang itu dipenuhi oleh perempuan -perempuan penikmat malam. Mereka sedang bersolek menghadap cermin masing-masing. Sementara Marti dan Shofi hanya duduk pada sofa panjang di belakang tubuh mereka. Cahaya ruang begitu terang sehingga mampu dirasakan menusuk sel kulit Shofi. Nyala AC membuat tempat itu terbilang nyaman juga damai. Tidak ada hentakan kaki di atas lantai, tidak ada aroma alkohol, juga jauh dari tatapan liar kaum adam yang membuat Shofi risih.

"Nama sialnya Melati, nama penuh doanya Marti."

"Ha?" Shofi tidak mengerti, ia menatap wajah Marti dengan penuh tanda tanya.

"Jangan berpura bodoh, kamu tahu kalau wanita seperti kita telah dibeli oleh Bos Bagong, dijadikan lahan bercocok tanam supaya dapat dipanen!" ungkap Marti dengan ketus, ia mengeluarkan bedak merek pasaran dar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status