Share

Janji

Hari itu, di rumah sakit yang sama, Agam melihat Anggi menangis tersedu-sedan. Ia berdiri di depan ruang ICU. Rambut pirangnya disapu angin pagi, bedaknya luntur terbasuh gigil dari dalam hati. Perlahan tubuhnya merosot pada dinding rumah sakit, menenggelamkan wajah di antara lutut, meratap dengan bahu berguncang hebat.

Agam berdiri tiga meter darinya, ada pertanyaan yang berkelindan di kepala.

Bunda ditemukan pingsan di kamar. Empat hari lalu ia membawa Bunda ke UGD dengan perasaan kalang kabut. Ingin menangis tetapi waktu menahan, ingin meminta bantuan, sayang ia tidak mau menyusahkan para tetangga yang terlanjur melepas lelah. Pada akhirnya Agam menghubungi taxi online. Kondisi Bunda melemah, beban pikiran yang merundung di kepala membuat tekanan darahnya drop, disusul ia jarang makan teratur dan kurang beraktivitas. Beban hidup Agam bertambah, bukan perihal biaya, sebab administrasi rumah sakit telah ditanggung layanan kesehatan oleh pemerintah, akan tetapi lebih pada batin Bunda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status