Share

Merasa Bersalah

"Ini bukan tempat umum, ada pemiliknya!" celetuk Agam membenarkan perbuatan sendiri.

Wanita itu tertawa renyah. Daun-daun trembesi menaungi mereka berdua. Agam yang duduk di atas bangku panjang dan kaum hawa dengan jaket jins bergincu merah pekat.

"Bocah, berlarilah ke tempat nyaman, jangan bersembunyi sebagai pengecut! Urus masalahmu sampai tuntas!" Wanita itu nyerocos tanpa memfilter kalimatnya.

Ia mengambil satu batang rokok dari bungkusnya yang terselip di saku celana, lengkap dengan korek api. Memantiknya dengan lihai. Menyesap kemudian melambungkan kepulan asap ke udara.

"Aku Marti, orang brengsek biasa memanggilku Melati," Marti memperkenalkan diri.

"Kau pikir aku di sini untuk lari dari masalah?" sentak Agam dengan suara serak. Ia batuk. Langit mendung sementara kesehatannya berkabung. Ia merasakan sesak tidak tanggung-tanggung, tetapi bersi keras menahan.

"Tergambar jelas di wajahmu, Bocah! Aku pernah muda, pernah lari juga serupanmu!" Marti bersikap akrab.

Mendadak ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status