Share

Rumah Baru

"Kenapa kita pindah, Pak?" protes Putra.

Keluarga kecil Bos Bagong baru saja tiba di sebuah rumah dengan halaman luas. Rumah itu memiliki dua pilar sangat tinggi, menghubungkan lantai pertama dengan lantai kedua. Cat putihnya masih terlihat baru. Bos Bagong meminta penjual untuk mengecat ulang terlebih dahulu sebelum dia tempati. Bu Ika turun, mendorong kursi roda yang sedang dimatikan mesin otomatisnya.

"Kamu butuh lingkungan baik untuk proses kesembuhanmu, Putra."

"Itu alasan tidak masuk akal, Bapak dan Ibu sedang mengisolasi diriku yang cacat. Aku membuat kalian berdua malu, kan?" Putra berpikir rendahan.

"Apa pun kondisimu, dirimu anak Bapak. Tidak ada yang bermaksud mengucilkanmu,"

"Lantas, kenapa kita pindah?"

"Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibumu. Percayailah saja dia!"

Bos Bagong melangkah maju, menapak di atas paving dengan langkah pasti. Mobil dibiarkan terparkir tepat di depan pintu gerbang yang tinggi. Tanamam kaladium dan bunga asoka menyambut kehadiran mereka.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status