Share

Bukan Kebaikan Murni

Sepulang kerja, menjelang pagi dan fajar akan terbit malu-malu. Zea dan Agam berjalan menjauhi toserba. Sebenarnya Agam pulang lebih awal, ia merasa suntuk menunggu jam kepulangan. Shift kerjanya tidak kunjung usai. Zea ikut-ikutan, ia mengubungi rekan dekat untuk segera mengganti shiftnya karena ada acara mendadak. Entah apa itu, tetapi Zea menuntut penjelasan pasti dari Agam. Ia mengekor setiap langkah perjalanan. Agam sendiri meninggalkan sepeda motor di parkiran toserba. Sesungguhnya ia juga belum memiliki niat untuk kembali pulang ke rumah. Bertemu dengan Bunda pada jam tidak seharusnya akan menimbulkan berbagai pertanyaan.

"Gam! Kau mau kemana?" tanya Zea, ia merasa bosan terus berjalan di belakang tubuh Agam tanpa tujuan. Lebih dari itu, seragam toserba terlihat kontras.

Jalan raya sepi, para pemilik hening sedang menunaikan ibadah istirahat. Akal-akal dilelapkan supaya esok kembali beraktivitas seperti sedia kala.

Hanya Agam, Zea dan lampu jalanan yang melengkapi malam berka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status