Share

Perasaan Dingin

Agam mengisap nikotin demi menghilangkan setres. Ia duduk di bangku, tepat di bawah kerindangan pohon trembesi. Hari itu langit kelabu, beberapa titik kabut mendominasi, sebentar lagi hujan akan membasahi dinding-dinding kaca toserba. Sementara bangunan tua, gedung di seberang jalan yang kerap diperciki cahaya gemerlap itu tampil sepi, lebih sepi dari biasanya. Penduduknya meringkuk kedinginan di balik malam.

Agam sedang tidak duduk di tempat biasanya, ia menyingkir dari hingar-bingar toserba di waktu pagi, orang-orang pencari sarapan, roti instan atau makanan sepat saji, juga menjauhi halaman diskotik, padahal hari itu gedung di seberang toserba terlihat kontras dalam basuhan gigil. Zea mengasiri, mempersibuk diri dengan tanggung jawab sebagai buruh bayaran. Esok berkabut membuat toserba ramai, pembeli memburu jas hujan sebagai persiapan menyambut milyaran titik air, ada pun pelajar yang justru duduk santai di kursi tunggu di depan parkiran. Mereka bolos---enggan melanjutkan jejak s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status