Share

Penyesalan Anggi

Hari ketika Anggi libur dari pekerjaan menjadi buruh pabrik Koh Akong. Ia mendatangi Bos Bagong di rumah sekapan, berniat mencari keberadaan Shofi. Akan tetapi, di depan pintu ia mendapatkan sapaan kurang enak dari Marti dan Bela. Entah mengapa, tiba-tiba tubuh Anggi didorong dengan kuat sampai punggungnya terbentur pot bunga.

"Berani sekali kau injakkan kaki di rumah maksiat ini," seru Bela yang sudah mengenakan jilbab. Penampilan Bela tersebut membuat Anggi tertawa renyah sambil mengelap punggungnya yang kotor terkena tanah.

"Aku mau ketemu dengan Bos kalian, di mana?"

"Mau apa? Menawarkan dagangan lagi, ha? Apa tidak lelah mengorbankan orang lain dengan kesenanganmu sendiri, Nggi? Seberapa banyak uang yang kau telan sampai menggelapkan akal sehatmu? Kita ini sama-sama kaum perempuan!" Bela bertambah kasar.

Marti sendiri memilih diam dengan menyilangkan tangan di depan dada. Perbuatannya untuk menyambut kedatangan Anggi cukup dengan melempar batang putung rokok ke ujung sepatu A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status