Share

Pindah

Ini bukan perihal hidup Bos Bagong. Lebih dari itu, nasib Putra bukannya membaik, justru bertambah buruk. Ia tidak mau bersosialisasi dengan warga sekitar. Terus mengurung diri di kamar, enggan keluar apalagi jalan-jalan menikmati panorama alam. Bu Ika sampai setres penuh buliran-buliran pedih. Ia tersiksa dengan sikap anaknya yang setia duduk di atas kursi roda. Putra kerapkali menerawang udara dengan pandangan kosong, mengenang kenakalan yang tidak bisa lagi diulang, perihal balapan liar dan kumpul dengan anak-anak di jalanan malam. Putra sangat kesepian, lebih lagi Mahes jarang datang ke rumah. Teman yang dulu sangat ia akrabi mendadak menjadi sibuk dengan tugas-tugas kampus. Putra menjadi sulit berkomunikasi, lebih-lebih ia malas memulail obrolan dengan dunia luar. Putra amat terpuruk. Tubuhnya menjadi kering dan kurus. Pandangannya layu, bahkan terkadang ada sisa cairan yang menumpuk di bawah kantung matanya.

“Si Putra, cacat itu sungguh malang, putus kuliah dan murung berhari-h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status