Share

Nekat Pergi

Gus Farhan benar mengikuti naluri hati. Ia menutup pintu rumah, menemui harapan baru yang entah untuk apa melakukan hal tersebut. Langkah tertuntun tanpa ragu, menaiki sepeda motor usai membungkus rapat tubuh dengan jaket dan merekatkan reslitingnya. Ia menembus malam, meninggalkan dengkur di pondok Asmaul Khusna.

Kang Zaki sempat memanggil namanya dari depan kantor, tetapi telinganya acuh, mengabaikan suara yang sedang memandang dirinya dengan iba. Kang Zaki hanya mampu mengembuskan napas pasrah, berharap tidak ada hal buruk yang terjadi pada dunia Gus Farhan.

Ia mengunjungi diskotik, bukan satu atau dua saja, nyaris seluruh diskotik dan club malam yang melayani kemeriahan gemerlap dunia ia datangi, memeriksa pelayan bar, memandang setiap waiter maupun waitress yang bekerja demi mencari seorang putri berharga. Entah dari mana ia menghargai keberadaan Shofi, tetapi untuk yang terakhir kalinya, bening Bunda begitu mahal, ia tidak tahan melihat setiap bulir yang berjatuhan.

Lagi-lagi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status