Share

Rutinitas di Toserba

Agam dengan segenap kegelisahan terpendam, ia mulai bekerja dan terus menggeluti kesibukan dengan banyak berharap Shofi segera ditemukan. Kehilangan Shofi membuat atmosfer rumah terasa senyap, tidak ada lagi senyum Bunda, bahkan aroma masakan yng biasa menggoda pencernaan setiap pagi ikut pergi. Bunda jatuh sakit, sering mendekam di kamar, enggan bersosialisasi dengan para tetangga, bahkan mulai mengabaikan makam. Agam khawatir kondisi Bunda semakin memburuk. Wajahnya kian hari bertambah pucat, bibir kering menandakan dehidrasi, dan yang pasti tidak memiliki semangat menyambut hari.

Agam mengurua Bunda, mencari nafkah untuk makan, juga beberes rumah. Semua beban ia pikul, karena Shofi tidak kunjung memberi kabar. Polisi yang diharapkan bisa menemukan Shofi, bahkan tidak tahu kemana rimbanya. Para polisi seolah tidak melakukan peegerakan sedikit pun.

"Bunda ... bagaimana dirimu akan menyambut Shofi jika menjadi lemah seperti ini?" tanya Agam sambil menggenggam tangan Bunda kuat-kuat.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status