My Protective CEO buku pertama CEO Series- Demi melunasi hutang keluarganya, Sierra Harper harus menjajakan tubuhnya pada pria berbeda setiap malamnya. Pekerjaan lainnya sebagai asisten produksi di sebuah stasiun TV mengantarkannya pada klien-klien VVIP yang berasal dari golongan milyuner sampai pejabat pemerintahan. Suatu hari, atasannya mengancam akan membeberkan "pekerjaan sampingan" Sierra jika tidak berhasil mendapatkan wawancara eksklusif dengan River Clayton, CEO CL groups yang amat dingin, misterius sekaligus menawan di saat bersamaan. Siapa sangka, River malah jatuh hati pada pesona Sierra. Wanita berambut hitam legam dan panjang yang kerap terlihat kikuk di hadapannya. River yang menyentuh tubuhnya dengan penuh cinta, menghujani kecupan dan menghangatkan malam-malam Sierra. Namun Sierra selalu merasa tidak pantas dengan cinta River yang begitu besar padanya. Akankah River berhasil meyakinkan wanita itu jika cintanya memang tulus seperti ucapannya? Atau jangan-jangan... River hanya memanfaatkan tubuh Sierra seperti klien-kliennya selama ini?
View MorePergulatan panas tersebut berlangsung sampai empat puluh lima menit lamanya! Baik River mau pun Sierra tidak menyadarinya.Mereka berhenti juga karena security mansion sudah menghubungi telepon di unit River yang mengabarkan jika ada pengantar pizza.“Astaga, kau sudah kelaparan sekali?” sergah River sambil terperangah melihat Sierra yang baru saja menghabiskan potongan kedua pizzanya.Sierra mengangguk, “Untung saja kau memesan dua kotak. Sepertinya aku bisa menghabiskan satu kotak,” terang Sierra kemudian menelan lagi potongan pizzanya.River menggeleng penuh takjub,”Kau hanya mengkhawatirkan perutmu saja?”“Seharian ini aku hanya memakan steik saat makan siang. Aku melewatkan sarapan bahkan untuk menegak sekotak susu untuk menghilangkan rasa lapar karena pekerjaanku yang tidak ada habisnya!” keluh Sierra kemudian menggigit lagi pizzanya. “Sudah sepatutnya aku memikirkan kondisi perutku.&rdquo
Jika wanita lain akan melonjak kegirangan diberikan akses ke mansion mewah dengan fasilitas serba ada juga eksklusif milik River Clayton.Namun berbeda dengan Sierra Harper. Justru tanggapan pertama wanita itu malah menghembuskan napas dengan kesal selama beberapa kali.“Kau tidak menyukainya?” tanya River.Sierra menggeleng sambil menghentakkan kakinya dengan kesal, “Bohong banget kalau aku bilang tidak menyukainya.”“Lalu?”“Begini ya, Riv.” Sierra menghentikan langkahnya kemudian menatap kedua mata River lekat-lekat. “Jangan berikan hal berlebihan begini. Aku bukan siapa-siapamu… Kau harusnya juga tahu, aku tidak akan pernah bisa membalasnya.” Sierra mengedarkan seluruh pandangannya terhadap mansion mewah tersebut dengan tatapan menyindir.Pada sekali kerjapan mata, River menarik wajah Sierra kemudian melumat bibirnya tanpa ampun. Sierra nyaris tidak bisa bernapas akibat m
“A-Ak Aku harus—” sergah Sierra terbata-bata. River tersenyum jenaka menangkap kegugupan Sierra. Kini wanita itu mengedipkan matanya berkali-kali dan napasnya belum teratur. Sierra merapikan bajunya usai kedua kakinya bisa kembali menapak di trotoar. Sementara kedua mata River langsung terarah pada bibir Sierra yang noda lipstiknya berantakan. “Aku akan mengantarmu ke kantor,” seru River kemudian mengelap noda lipstick yang berantakan tersebut dengan saputangannya. Belum sempat menarik napas, Sierra terkesiap lagi oleh sikap santai River mengelap sisa-sisa lipsticknya yang berantakan akibat ulah adiknya! Beberapa orang di sekitar tentu memperhatikan aksi mereka. Bahkan, diam-diam ada yang memotret mereka. Sierra hanya bisa mengangguk tanpa mengatakan apa pun lagi. Pikirannya Sierra dipenuhi beragam rasa yang sulit dijelaskan. Rasa bersalah juga bingung yang paling mendominasi. “Kau tidak menanyakan kabarku?” tanya River yang be
Kepala River berdenyut-denyut tiada henti kala menatap jadwal bekerja yang baru saja disodorkan sekretarisnya. Belum pulih dari jet lag, namun sekarang River harus menyapa rekan bisnis ayahnya yang sedang berada di New York.Begitu tiba waktu makan siang, River izin pamit dengan alasan ada lunch meeting padahal sebenarnya mampir ke Paul’s Time. Salah satu bistro favoritnya di New York yang dikelola oleh Paul Martinez, sahabat lama ayah River.River menyetir sendirian karena sedang tidak ingin diganggu oleh siapa pun. Ia butuh waktu untuk bernapas sejenak saja dari business trip selama seminggu belakangan.Mungkin memang River membutuhkan waktu untuk berlibur. Bersama seseorang yang dirindukannya begitu dalam selama beberapa waktu.Seseorang itu tentu saja wanita yang memiliki senyum manis sehangat matahari pagi di bulan Desember. Seperti Sierra Harper.Sementara itu di tempat dan waktu yang sama Sierra masi
“Untuk hal konyol seperti ini kau membuat kontraknya?! Tak kusangka, kau serius juga!” cibir Sierra sambil menggelengkan kepala.Dalam hati wanita itu sebenarnya meneriakkan frustrasi dan kekesalan berkali-kali. Lantaran, kejadian yang coba dilupakan Sierra dua hari lalu berujung sia-sia.Tadi pagi ketika Sierra dalam perjalanan menuju kantor ada sebuah nomor tidak dikenal yang menelepon ponsel khusus pekerjaannya. Tanpa berpikir aneh-aneh, Sierra mengangkat saja.Si penelepon rupanya Raven Clayton! Entah bagaimana caranya pria itu mendapatkan kontak pribadinya. Jadi begini, Sierra punya dua ponsel dan dua nomor. Ponsel yang satunya hanya dinyalakan pukul enam sore sampai pagi dan dikhususkan untuk para kliennya.Sementara ponsel satunya selalu Sierra nyalakan dua puluh empat jam penuh. Karena semua kerabat, rekan kerja bahkan rumah sakit tempat ibunya dirawat mengetahui nomornya itu.Kalau sedang bersama kliennya, Sierra akan meninggal
“Seingatku sih Billy Harrison sudah memiliki istri yang cantik, baik dan menyenangkan. Dia juga memiliki seorang anak laki-laki yang—” “Apa maumu sebenarnya, Raven?!” potong Sierra karena jengah dengan nada Raven yang terdengar seperti pembaca berita membosankan ketika menyebutkan fakta soal kliennya. Raven menyunggingkan senyum tengilnya dan memiringkan alis kanannya. Sumpah, Sierra rasanya ingin menamparnya detik ini juga. Ini lebih memalukan ketimbang kepergok dengan keluarga Billy Harison. Ya, setidaknya Sierra bakal langsung mendapatkan hukuman seketika. Ditampar minimal atau disiram air. Lain halnya kalau Raven Clayton yang malah memergoki dirinya telah menghabiskan malam bersama Billy Harison. “Kau tahu kan, aku punya bukti jika kau berkelit.” “Kau ingin menyebarkan apa yang baru saja kau lihat kepada publik?” “Sierra, tolonglah bersikap baik padaku sedikit saja. Kau sedang berada di posisi tidak bisa berbuat banyak,” se
Sierra bernapas lega ketika mendapatkan laporan rating dari Nora perihal penayangan episode Be Insipire! Dengan River sebagai bintang tamunya. Hasilnya benar-benar di luar ekspetasi semua orang. Sampai berhasil memecahkan rekor tertinggi departemen Sierra. Meski demikian tetap saja Nora yang mendapat kredit paling banyak dari orang-orang. Kantor juga tidak menyediakan bonus tambahan. Hutang yang harus dibayar Sierra juga terus bertambah bunganya setiap bulan. Apalagi beberapa hari belakangan Sierra tidak menerima panggilan klien manapun. “Ada apa, darling?” tanya Billy, klien yang tengah Sierra temani malam ini di suite room Diamond Hotel. Sierra menggeleng dengan cepat lantas ditegur oleh kliennya karena melamun,”Ah, tidak. Aku memikirkan langit New York yang indah malam ini…” Billy mengelus pipi kanan Sierra, “Kau juga indah, Darling. Seperti langit malam yang kau kagumi itu,” seru pria itu kemudian menjilat leher kiri Sierra.
Seperti ada sesuatu yang menggelegak dalam diri Sierra, tiba-tiba wanita itu lekas berdiri. Kemudian menghampiri Raven yang masih menyender di tembok sambil bersedekap.“K-Kau tadi melihatku?” tanya Sierra sekali lagi.“Sekarang juga aku sedang melihatmu, Miss Harper.” Raven menyahut dengan senyum jailnya.Sierra yang tadinya gugup mendadak keki karena sadar pria di hadapannya tengah mempermainkannya.Sekali lagi Sierra mengamati pria yang kini berdiri begitu dekat dengan dirinya tersebut.“Kau sedang mempermainkanku rupanya,” seru Sierra kemudian mendengus kesal.Raven menggeleng, “Kenapa kau bisa menyimpulkan seperti itu?”“Yah, kau belagak seolah sering melihatku bersama River.” Sierra berseru dengan nada remeh.“Aku memang melihatmu.”Sierra menghela napas letih, “Ya, baiklah. Kalau kau memang melihatnya,” ujar Sierra lalu kembali ke
“Riv…” sergah Sierra setelah berhasil melepaskan bibirnya dengan susah-payah. Napas wanita itu masih tersenggal-senggal. River hendak menyambar bibir Sierra tanpa mempedulikan jeda yang diberikan wanita itu. Namun Sierra mengalihkan kepalanya ke sisi kiri. “Aku tidak bisa bernapas, Riv…” ujar Sierra lagi dengan napas yang sudah lebih teratur dari sebelumnya. River mengalah dan membiarkan Sierra mengambil napas beberapa saat. Ingin sekali River menarik Sierra ke ranjangnya detik ini juga. Kenyataannya, mereka tengah berada di dalam toilet kantor ABC News. “Mampirlah ke tempatku setelah pekerjaanmu selesai di sini,” ujar River kemudian membereskan kerah kemeja Sierra yang berantakan. “Aku tidak bisa, Riv.” “Itu bukan permintaan, tapi pernyataan,” ujar River dengan tegas. “Mengapa aku harus melakukannya?” Sierra bersedekap. “Anggap saja sebagai bentuk terima kasih karena aku sudah bersusah-payah meluangkan waktu ag
“Yang pertama saya ingin tanyakan, apa kelemahan terbesar River Clayton?” tanya Sierra lekat-lekat sambil meremas alat perekam yang tengah digenggamnya.Pria bermata hijau zamrud itu nampak tercengang dengan pertanyaan pertama yang dilontarkan wanita mungil di hadapannya. Tidak pernah ada yang mengusik hidup si pria itu—River Clayton—sampai Sierra Harper, wanita mungil yang nampak kikuk juga ragu-ragu tersebut muncul di hadapannya.River Clayton dijuluki sebagai the most wanted bachelor in New York oleh seluruh orang di negeri ini. Sebagai pewaris utama CL Groups yang memiliki banyak bisnis dan anak perusahaan, ketampanan nyaris sempurna dengan ciri khas River yang selalu diingat para wanita yang menggilainya; ujung dagu yang terbelah serta sepasang bola mata berwarna hijau zamrud.Sekalipun telah menggenggam semesta, yaitu semua hal yang nyaris diinginkan semua orang; kekayaan, kekuasaan, dan ketampanan, River tidak pernah terli
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments