Share

Bab 106 Sakit

Dua hari setelah Mas Rendra mengirimkan paket, aku terus saja memikirkan dia. Entahlah, aku merasa Mas Rendra berada dekat dengan diriku. Hanya saja, dia tidak ingin menunjukkan dirinya karena suatu alasan yang aku pun tidak tahu.

"Ih, pusing terus." Aku merengut seraya menurunkan kaki dari atas ranjang.

Setelah sarapan pagi, aku sama sekali tidak keluar dari kamar. Tidur dan berbaring adalah pekerjaanku, karena tubuh yang semakin hari semakin terasa tidak enak saja.

"Sepertinya aku beneran sakit, deh," ujarku kemudian.

Kusibak gorden yang menutupi kaca, hingga bisa kulihat cahaya matahari sudah meninggi.

Pintu balkon aku buka, lalu menarik napas dengan dalam untuk menghirup udara segar.

Namun, bukan kesegaran yang aku dapat, melainkan rasa mual kembali datang membuatku langsung lari ke kamar mandi dan mengeluarkan semua sarapan yang tadi aku makan.

"Astaga .... Gak enak sekali perutku." Aku berujar, lalu membasuh muka yang terlihat pucat.

Setelah merasa lega, aku keluar dari k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status