Share

Bab 105 Paket Misterius

"Astaghfirullah ...."

Wajah aku usap dengan kasar saat sadar tidak ada siapa pun di sini selain hanya aku.

Apa barusan aku bermimpi?

Kenapa sentuhan lembut dan ucapannya terasa sangat nyata?

Mungkinkah karena aku merindukannya?

Rindu?

"Tidak, tidak sama sekali. Mana mungkin aku merindukan dia. Ini karena aku sedang tidak sehat, makanya pikiranku ke mana-mana."

Seperti orang yang tidak waras, aku bertanya sendiri dan menjawabnya sendiri pula.

Tubuh yang tadi terduduk, aku baringkan kembali. Namun, tak lama aku bangun lagi.

"Aku gak boleh tidur lagi. Emang terbukti gak baik tidur di jam segini. Makanya aku mimpi buruk," ucapku.

Aku beringsut turun dari ranjang, lalu keluar dari kamar dan duduk di kursi yang ada di balkon.

Kuhirup udara dengan sangat dalam, dan tatapan lurus ke depan.

Beberapa anak tetangga kulihat berjalan melewati rumah dengan canda dan tawa renyah mereka.

Sangat lepas. Tidak ada beban dari wajah-wajah itu, yang nampak kebahagiaan karena hendak menuntut ilmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status