Share

Bab 111 Waktu yang Ditunggu-tunggu

"Sudah pulang, Tsa? Gimana, tadi muntah lagi, gak di kebun? Makannya habis? Susunya diminum enggak?"

Rentetan pertanyaan diberikan Mama ketika aku masuk ke rumah dan menghampiri dia yang tengah menonton siaran televisi.

Senyum aku berikan sebelum menjawab semua pertanyaannya. Aku duduk di samping Mama, kemudian memeluk wanita itu dari samping.

"Sarapannya habis, Mah. Tadi aku enggak muntah sama sekali."

"Iyakah?" ucapnya, "berarti, si dedek mau makan di tempat yang sejuk, Tsa?"

Aku hanya tersenyum kecil, lalu mengurai pelukan. Selanjutnya, sebelah tangan Mama mengusap perutku yang masih rata.

"Papa ke pabrik, ya? Kalian baik-baik di rumah. Ada yang Mama dan Tsania inginkan, gak? Nanti Papa bawain saat pulang."

Papa yang tadi buru-buru masuk ke kamar mandi karena ingin buang air, kini menghampiri kami dan bertanya.

"Enggak, deh, Pah. Aku, gak mau apa-apa," kataku.

"Mama?" Papa bertanya pada wanita di sampingku.

"Enggak ada. Mama enggak mau apa-apa juga."

Papa manggut-manggut, ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status