Share

Bab 114 Telepon Misterius

Aku dan Papa keluar dari gedung seraya mendorong kursi roda Mama. Di belakang kami, Dania mengejar seraya memohon untuk Papa menikahinya.

Aku sampai tidak habis pikir dengan Dania. Entah apa yang ada dalam pikiran dia, hingga sangat kekeh ingin menjadi bagian dari keluarga kami.

Dengan tanpa rasa malu, dia menawarkan diri dan sangat bersedia dinikahi Papa, yang usianya sangat jauh darinya.

Untuk menutupi rasa malu kah?

Bukankah itu akan menambah rasa malu dia, yang gagal menikah dengan anaknya, dan malah menikah dengan ayahnya?

"Tsania, tunggu! Tolong dengarkan jerit hatiku kali ini saja!"

Aku menghentikan langkah ketika suara Dania melengking begitu kencang sembari menyebut namaku.

Badan aku balikan, mata menatap dia yang juga memintaku dengan linangan air mata.

"Tsania, dengan kerendahan hati, kali ini aku memohon untuk kamu sedikit saja mendengarkan isi hatiku. Tsa, aku memang bukan ipar yang baik untukmu, tapi tolong bantu aku kali ini saja," ujar Dania seraya memohon menan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status