Share

Bab 120

Waktu beranjak malam. Papa belum memberikan kabar lagi, dan pertanyaan yang tadi aku layangkan pun, tidak mendapatkan jawaban.

Karena perut terasa lapar, aku turun ke lantai satu untuk pergi ke dapur. Suasana rumah sangat sepi.

Mama pasti di kamar, dan Bi Imas entah ada di mana. Mungkin di kamarnya juga.

"Mah." Aku memanggil ibuku untuk mengajaknya makan bersama. Karena aku yakin, ia belum keluar dari kamar sejak siang tadi.

"Mamah," panggilku lagi dengan suara sedikit keras dari sebelumnya.

Karena tidak ada jawaban, aku pun akhirnya mendorong pintu, lalu masuk. Kaki ini berhenti melangkah ketika melihat Mama yang duduk di kursi roda dengan membelakangi pintu. Pandangannya lurus ke depan, pada gorden yang menutupi kaca.

"Mah, kok aku panggil enggak nyaut?" kataku, mengusap pundaknya.

"Ternyata secinta itu papamu pada dia." Mama berucap, dan mampu membuat keningku mengkerut.

"Dia? Dia siapa maksud Mama?" tanyaku.

"Dania. Siapa lagi? Papa ke Jakarta, kan?" Mama menoleh, lalu me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nyaprut
mau tamat aja muter muter ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status