Share

87. Pengakuan Cinta yang Mengharukan

Seketika itu, perasaan gundah dalam benak Habiba memudar. Cukup kata- kata itu saja yang keluar dari mulut Husien, sudah mempu membuat Habiba semangat.

Kepalanya lalu mengangguk kecil.

Mobil berbelok memasuki halaman luas rumah megah.

"Kalian tunggu di sini!" titah Husein pada Erika dan si babay sitter. "Berikan Sakha pada Habiba!"

Baby sitter menuruti perintah Tuan Muda. Dia serahkan bayi kecil itu kepada Habiba.

Setelah itu, Habiba mengikuti Husein memasuki rumah. Tidak ada rasa takut, gelisah atau pun gentar memasuki rumah yang dia yakini para manusia pembenci itu telah menunggu di dalam.

Sosok tegap di sisinya memberikan kekuatan kokoh yang datang begitu saja.

Sudah ada Alka dan Amira yang menunggu mereka sempat terbengong melihat sosok wanita yang ada di sisi Husein. Pangling. Hampir tak mengenali, bahkan mengira ada orang asing.

Namun mereka langsung ingat bahwa wanita itu adalah Habiba ketika mengawasi dengan cermat. Tatapan yang tadinya bingung, kini berubah menjadi wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
segitunya ya ngrendahin orng..mereka gak sadar punya anak perempuan jg apa ya??coba kalo Inez di perlakukan kek habiba..apa gak kasihn ma ines ya
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
alka dan amira ini emang klop jadi pasangan.mereka sama-sama memandang kehormatan seseorang dari harta dan kedudukan seseorang
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
huseii..iin.q padamu .......q salut dengan keberanian dirimu yang mengungkapkan cintamu kepada biba didepan alka dan amira tanpa takut menerima kemarahan dari mereka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status