Share

93. Pertemuan

Habiba sontak menatap Inez dengan tatapan canggung. Kangen? Entahlah... Habiba tidak tahu apa yang dia rasakan saat ini.

Yang jelas dia sangat ingin bertemu dengan Husein. Ingin melihat wajah pria yang selama ini menjadi penyemangat dan pelindungnya.

"Apa tidak ada perasaan cinta yang tumbuh?" sambung Inez lagi.

"Kamu mau minum? Akan aku ambilkan." Habiba mengalihkan pembicaraan.

"Tidak. Aku tidak lama. Aku tidak bisa mampir ke sini karena dilarang oleh mama. Mama marah kalau tahu aku ke sini."

"Okey. Aku tahu itu."

"Kamu sudah lama mogok kuliah setelah melahirkan Sakha. Aku harap tahun depan kamu bisa kejar cita- citamu untuk melanjutkan kuliah."

"Ya. Aku pasti akan lanjutkan."

Inez kemudian jongkok dan mengusap pipi Sakha. Bocah itu tampan sekali, membawa wajah Husein, hanya saja dia memiliki kekurangan.

“Jadi… anak seperti ini yang dipertahankan dan diakui oleh Husein sebagai darah daging?”

Suara itu membuat perhatian Habiba dan Inez mengarah ke sumber suara. Amira melangkah mend
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Mita Umaira Cantika
lanjuttt kkk ceritanya bikin aku nangisss...keren keren
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
astaga,amira ....... jika dirimu tidak menyukai biba.luapkan saja kemarahan dirimu terhadap biba.bukannya malah mengatakan yang tidak-tidak tentang shaka ......
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
ternyata kepergian husein meninggalkan biba,ada hikmahnya.biba mulai merasakan getar-getar cinta dan kerinduan terhadap husein
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status