Share

101. Jangan Menangis

Husein tersenyum melihat Sakha yang sedang duduk di lantai ruang main, bermain dua boneka. Boneka kuda dan boneka harimau. Dia menggerak- gerakkan boneka itu dengan riang.

Husien menghampiri putranya. Dia jongkok di sisi putranya, tersenyum menatap Sakha yang asik main.

Babi sitter menunggu di sisi Sakha.

"Tidak ada masalah dengan Sakha kan?" tanya Husein.

"Tidak, Tuan."

"Pastikan jadwal terapi dan apa saja kebutuhan Sakha tifak terlewatkan."

"Baik, Tuan."

"Habiba kemana?" tanya Husein sambil menoleh ke kiri kanan, namun tidak mendapati istrinya.

"Ke ruangan sebelah. Tadi baru saja dari sini."

Suara getaran ponsel di atas meja mengalihkan perhatian Husein. Bukan ponsel miliknya, melainkan ponsel milik Habiba. Husein mengambil hp. Tanpa membuka chat, di layar bagian atas sudah terlihat nama si pengirim. Irzan.

Husein membaca chat itu melalui layar hp tanpa membukanya.

.

'Bagaimana dengan boneka kuda dan harimau pemberianku? Sakha suka? Kalau suka, besok aku belikan yang singa jantan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Mita Umaira Cantika
lanjuttt kkk .....
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
biba g' peka banget kalo husein itu cemburu terhadap irzan yang telah memberi sakha boneka.akhirnya malah husein dan biba jadi salah paham
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
duuh, husein.seharusnya dirimu berkata jujur kepada biba bahwa dirimu tidak menyukai boneka itu karena cemburu biba mendapatkan boneka itu dari irzan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status