Share

102. Ingin Bercerai Saja

Penulis: Emma Shu
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-20 02:51:00

Di sisi lain, Husein menyetir mobil dengan kecepatan kencang, beberapa kali memukul bundaran setiran.

"Kau benar- benar tidak punya hati. Kau tidak bisa menghargai aku, Habiba!" Husein bicara sendiri, meluapkan emosi yang memuncak. Dadanya terasa panas sekali.

Setelah segala perjuangan yang Husein lakukan, bahkan sampai mempertaruhkan keluarga besarnya, menerima Habiba dan memperjuangkan kehidupan wanita itu dengan segenap hati, tapi balasannya seperti ini.

Habiba hanyalah menginginkan Irzan, isi pikiran wanita itu hanya terfokus pada pria itu. Mereka memang selalu bersama, namun hati tidak.

Jika Husein dianggap melakukan perjuangan ini hanya sebatas tanggung jawab, maka itu salah. Semua karena rasa sayang pada anak dan istri. Tapi, hasilnya tidak sesuai ekspektasi.

Hati Husein panas sekali. Baru kali ini ia terlihat seperti sampah di mata wanita, bahkan istrinya sendiri.

Sebuah kafe menjadi tujuannya saat itu, yaitu kafe dimana Amir sedang duduk santai. Terlebih dahulu Husein ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
lah.. kenapa biba bisa berada disini? apakah biba mengikuti husein? ataukah itu hanya halusinasi husein karena sedang mabuk
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
duuh, husein.kenapa cepat mengambil keputusan ingin bercerai dengan biba.coba katakan saja sejujurnya tentang yang ada dihatimu kepada biba.jangan mengambil keputusan hanya dari dugaanmu saja
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
kmu mabuk husein mungkin itu bukan habiba. aduh jangan bikin husein terjebak sma wanita lain. amir mana amir kenapa husein gk kmu antar pulang aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   103. Kissing

    Sebenarnya Husein masih sangat ingin mendekap dan berbagi perhatian pada Habiba. Dan baru saja ia ingin menceraikannya, namun saat melihat sosok itu di depannya begini, otaknya langsung ngebleng. Pikirannya sedang kacau, ditambah sedikit minuman membuat pikirannya itu jadi makin berkelana tak menentu. Di tengah pikirannya yang tak menentu, Husein yang sebenarnya masih sangat menyayangi Habiba, langsung merengkuh pundak wanita itu, lalu mendaratkan ciuman.Husein tak tahu kenapa dia segila ini, tubuhnya terasa panas, gerah, kepalanya puns edikit pusing. Dia hanya ingin menyalurkan apa yang dia rasakan, mencium Habiba. Tak peduli dengan keadaan di sekeliling. Tak peduli dengan orang- orang yang melihatnya.Menariknya, ia mendapat balasan ciuman dari lawannya. Dahsyat, membuat Husein makin memburu.“Oh my God, delapan belas tahun ke atas!” Amir geleng kepala sambil menutup mata dengan jari yang berlubang lebar.Sekian menit menyalurkan perasaan melalui ciuman, Husein memundurka

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   104. Cerai?

    “Malam, Bu!” Irzan muncul membawa beberapa buah Tupperware. Dia dengan penuh semangat memindahkan donat yang sudah matang dari toples ke dalam Tupperware. Tangannya dilapisi dengan sarung plastik supaya higienis.“Donat yang kemarin habis ya, Zan?” tanya Fatona semangat sekali.“Habis, Bu. Donatnya lembut dan enak. Makanya banyak peminatnya. Sebentar saja habis. Ini saja kurang- kurang terus setiap hari.”“Wah, kalau begitu besok ibu sudah bisa sewa pekerja dong.”Habiba cuci tangan, menyudahi kegiatannya. Dia mengambil mainan pesawat dan membawanya ke ruang depan. Namun bersamaan dengan itu, tepat Irzan tengah melangkah pula ke ruang yang sama.Bruk.Tabrakan tak dapat dielakkan. Tupperware berisi donat di tangan Irzan jatuh, untung saja isinya tidak berserakan. Tubuh Habiba pun terpental dan ambruk ke lantai. Sedangkan Irzan hanya terhuyung mundur saja.“awh!” Habiba merintih merasakan pinggangnya ngilu. Dia hendak bangkit namun ambruk lagi. Segera Irzan mengangkat

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   105. Tamu Asing

    Habiba tengah menemani Sakha bermain pesawat- pesawatan pemberian eyangnya. Setelah bermain cukup lama, Sakha menggelayut pada lengan Habiba dan berkata, “Ntak nyeta!”Dia hendak menyebut kata boneka, tapi yang keluar malah nyeta. Meskipun tidak begitu tepat dalam melafazkannya, namuan Habiba sudah snagat memahami makna dari perkataan yang disebutkan oleh Sakha. Habiba tersenyum dan menggeleng. “Bonekanya besok dicari. Sekarang Sakha mainan pesawat dulu ya!”“Sakha kembali duduk dan memainkan pesawatnya.Syukurlah Sakha tidak tantrum. Tidak mengamuk meski mainan yang dia cari tidak ada. Dia sudah mulai bisa melupakan.Habiba juga mengeluarkan mainan mobil- mobilan yang dia beli di jalan. Dia mengajak Sakha mengobrol, menemani Sakha bermain, dan menjaganya dengan baik.“Habiba, di depan ada orang mau bertemu denganmu,” ucap Fatona yang baru saja membuka pintu kamar.“Siapa, Bu?”“Ibu juga tidak tahu. Ibu pikir temanmu dari kalangan elit. Pakaiannya bagus. Pasti orang berada

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   106. Siap Hadapi Kenyataan

    Beberapa menit Habiba tertegun memikirkan perkataan Cindy. Begitu banyak orang yang dikorbankan atas pernikahan Habiba dan Husein. Ambisi Tuan Alka dan Amira begitu besar untuk dapat memisahkan Husein dan Habiba. Apa pun mereka lakukan.Sebegitu hinanyakah Habiba di mata mereka sampai- smapai mereka terus berusaha memisahkan Habiba dan Husein? Bahkan sampai mengorbankan orang lain. Habiba takut, Fatona pun akan menjadi korban jika Habiba terus mempertahankan pernikahannya. Awalnya, Alka dan Amira masih bisa menerima Habiba, tapi saat tahu keturunan Habiba tidak normal, mereka menganggap aib. Bertambahlah kebencian mereka terhadap Habiba. Sedikit pun tidak tersisa lagi tempat untuk Habiba menjadi menantu di keluarga mereka. Kebencian Amira benar- benar mendidih sata tahu kondisi Sakha, yang baginya merupakan aib dan sangat memalukan.Padahal tidak ada yang pernah meminta kondisi Sakha seperti itu. Kasian sekali kamu, Nak. Kehadiranmu tidak diharapkan oleh nenekmu. Pikir

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   107. Dimana Dia?

    “Habiba, apa kau tidak akan menyesal? Kau yakin akan berpisah dari Husein?” teriak Amir dengan raut menyesal.Habiba memelankan langkah kakinya. Dia tidak tahu apakah akan menyesal atau tidak. Tapi yang jelas, ada banyak alasan yang membuatnya memilih untuk berpisah. Pertama, dia ingin menyelamatkan banyak orang yang terancam. Ibunya, hidupnya, Sakha, juga keluarga Cindy.Kedua, Husein pujn sudah tidak respek terhadapnya, bahkan rela menyakti Sakha. Jika sudah begitu, lalu apa lagi yang akan dia pertahankan? Keselamatan banyak orang sangat utama. Kebahagiaan Sakha juga paling utama.“Husein akan mengambil Sakha darimu! Kau akan kehilangan Sakha, dia bisa melakukan apa pun,” teriak Amir lagi membuat jantung Habiba kalut. Namun kemudian ia melanjutkan langkah dengan cepat meninggalkan Amir.Keputusan akhir adalah satu, bercerai.***Lima tahun kemudian...Habiba menggeret koper, blazer tebal melapisi tubuhnya. Sepatu jenis boots tinggi sebetis membalut kakinya. Koper ketingg

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   108. Hal Baru

    Habiba langsung balik badan. Tak ingin Husein melihat keberadaannya. Segala masalah hidupnya bermula dari Husein. Dan dia sudah melupakan segalanya untuk memulai hidup baru, Jangan lagi berurusan dengan pria itu. Hidupnya sudah cukup tenang dalam beberapa tahun belakangan.Kenapa dunia begitu sempit hingga ia harus kembali dipertemukan dengan Husein? Brak!Sial!Tangan Habiba menyenggol nampan pelayan saat berbalik hingga nampan tersenggol.“Nyonya, hati- hati!” sebut pelayan.“Maaf!” Habiba menggigit bibir bawah, berharap kejadian itu tidak menarik perhatian Husein. Habiba sedikit menoleh untuk mengintai kejadian di belakangnya, Husein ternyata tidak sendirian. Dia bersama dengan Amir. Mereka seperti sedang mengajak Qansa bicara. Sekilas Amir sempat menatap ke arah Habiba saat kegaduhan terjadi, namun ia tdak begitu peduli dan pandangannya kembali terarah kepada Qansa, bocah empat tahun yang gemuk dan pipinya tembem, menggemaskan sekali.“Apa yang kau lakukan?” tanya Husein

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   109. Kembali pada Ibu

    Husien bangkit berdiri dan menatap ke meja yang ditunjuk, meja itu diisi oleh sepasang suami istri, tanpa anak.“Mana? Anak- anak itu tidak ada,” ucap Husein yang tidak mendapati Qansa dan keluarganya.“Tadi di sana.”“Husein menghambur keluar, mengejar. Rasa penasaran membuatnya ingin melihat apakah benar itu Sakha atau bukan.Di luar, orang- orang lalu lalang. Ramai sekali. Dan ia tidak mendapati sosok yang dicari. “Kemana mereka?” Husein bicara sendiri. dan ia melihat di kejauhan sana, sebuah taksi yang berhenti, kemudian seorang wanita yang kepalanya dibalut kupluk memasukkan dua anaknya ke dalam taksi.“Hei tunggu!” Husein berlari mengejar.Taksi berlalu pergi membawa sosok wanita dan kedua anaknya. “Ah, sial!” Husein tak bisa mengejar pakai mobil. Mobilnya terparkir sangat jauh. Dia kehabisan waktu untuk mengejarnya.“Siapa yang kau kejar?” tanya Amir yang ngos- ngosan ikutan mengejar sambil menggendong empus.Husein tidak menjawab. Dia hanya mengusap wajah kasar.

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   110. Job

    Habiba melepas handscoon sesaat setelah melakukan operasi yang berjalan lancar. Sepanjang berkarier di rumah sakit swasta tiga bulan terakhir ini, Habiba dianggap berprestasi dan mengharumkan nama rumah sakit. Pekerjaannya bagus. Pasien puas dengan kinerjanya. Semua kasus yang dia tangani selalu berhasil dan memuaskan. Rumah sakit baru dibuka setahun belakangan, dan semenjak Habiba masuk ke rumah sakit itu, perkembangan rumah sakit luar biasa berkat kerja bagusnya. Namanya dibawa- bawa sebagai dokter yang dianggap sangat berprestasi. "Dokter Habiba, ada pasien yang ingin bertemu dengan Anda!" Dokter bedah berwujud laki- laki memasuki ruangan kerja Habiba."Pasien? Kenapa harus bertemu denganku?""Dia memaksa. Padahal perawat sudah bilang supaya dia menunggu di luar saja, sebab kasusnya tidak berat dan bisa ditangani oleh dokter umum lainnya.""Sakit apa?""Katanya demam, tapi suhu tubuhnya normal saja. Mungkin dia penggemarmu."Habiba tersenyum. "Jam kerjaku sudah habis. Aku harus p

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   335. Akhir Dari Segalanya

    Husein menyentil ujung dagu Habiba. "Aku mencintaimu.""Jangan terus- terusan ucapkan kalimat itu, aku bisa terharu. Lihatlah air hidungku meleleh jadinya." Husein mengernyit. "Air mata, sayang. Kenapa jadi air hidung?""He hee...""Aku boleh menciummu?" bisik Husein."Jangan nakal. Ini di tempat umum, bukan di kamar.""Ini masih terlalu pagi, belum ada yang bangun." Husein mengecup singkat bibir Habiba."Cie cieeee....."Husein dan Habiba serentak menoleh ke sumber suara. Ada Qasam dan Qansha yang berdiri di ambang pintu. "Papa cium mama nih yeee..." Qasam terkekeh.Habiba membelalak kaget. Bukan kaget karena Qasam meledeknya, tapi kaget karena Qasam menggendong Wafa. Sedangkan Qansha memegangi kaki Wafa yang masih mengenakan piyama tidur lengkap dengan pampers tebal yang isinya sudah sangat berat dengan air kecil."Ya ampun. Qasam, jangan gendong Wafa. Nanti bisa jatuh. Kamu belum saatnya menggendong dia, Nak." Habiba menghambur dan mengambil alih tubuh Wafa dari gendongan Qasam.

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   334. Selamat Dari Ancaman

    Habiba tak bisa tidur. Malam itu sampai jam lima pagi, ia terjaga. Pikirannya menerawang pada kejadian yang baru saja dia saksikan. Ia berharap tidak akan terjadi apa pun pada Husein, dan tentu saja pada Amir juga. Jika sampai drama penahanan terjadi lagi pada Husein, Habiba tak tahu lagi harus berbuat apa. “Habiba!” Habiba terkejut mendengar suara yang memanggilnya. Suara Tomy.Habiba yang tengah duduk di kasur itu pun menghambur keluar kamar.“Mas Tomy!” Habiba menghampiri Timy yang berdiri di tengah- tengah ruang tamu. “Ada apa pagi buta begini Mas Tomy ke sini?”“Aku mendengar Irzan meninggal, kena tembak. Husein sedang mengurus masalah ini di kantor polisi. Maksudnya, kena tembak kenapa?” Tomy bingung.“Mas Tomy dapat kabar dari siapa?” “Dari polisi yang meneleponku dan menanyakan beberapa hal terkait Irzan, aku dianggap sebagai teman dekat yang mungkin mengetahui sesuatu tentang Irzan. Katanya, Husein yang melaporkan kematiannya. Aku ke sini karena ingin tahu hal ini. Ak

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   333. Dia Mati

    "Tidak!" Habiba menjerit keras sekali. Ia menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Tangisnya pecah. Bruk. Tubuh yang tertembak itu terjatuh dan ambruk ke tanah. Tembakan tepat mengenai sasaran. Habiba ambruk menjatuhkan lutut ke tanah sambil sesenggukan."Mama!" Qasam berlari mendekat pada Habiba. Cepat Habiba membuka wajah dan memeluk Qasam erat. "Papamu, Nak!""Itu papa, Ma!" Qasam menunjuk Husein. “Jangan lihat!” Habiba memaksa wajah Qasam supaya menatap ke arahnya, jangan melihat Husein.“Ayo kita mendekat pada papa, Ma!” rengek Qasam.Pelan, kepala Habiba menoleh ke arah Husein meski ia tak sanggup bila harus menyaksikan suaminya terkapar bersimbah darah. Loh, kok Husein masih berdiri tegap? Pria itu dalam keadaan baik- baik saja. Dan saat Habiba menoleh pada Irzan, justru ia melihat tubuh Irzan tergeletak di tanah bersimbah darah. Dari punggung pria itu mengeluarkan darah segar. Senjata api di tangannya terlepas.Habiba menutup mata Qasam dengan telapak tangannya. Qas

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   332. Tembakan

    "Lepaskan dia!" seru Husein."Ya, tentu aku akan melepaskan anakmu ini. Asalkan kau bersedia mati di tanganku. Tak peduli setelah itu aku akan masuk penjara, yang jelas kau harus mati. Aku dendam padamu. Aku muak padamu. Biarkan semua orang mengataiku kejam, yang penting aku puas. Ha ha haaa..."Setan apa yang merasukinya. Loh itu kan lirik lagu. Kok Husein malah nyanyi? Entah kenapa lagu itu main templok saja di otaknya. Irzan yang dulu terlihat kalem, kini berubah seperti kerasukan setan hanya karena keinginannya untuk bisa hidup bersama dengan orang yang dia cintai tidak terwujud. Otaknya seperti sudah geser satu ons. Jika disebut sebagai orang baik, jelas Irzan dulu adalah orang baik. Dia selalu melakukan hal- hal baik pada semua orang. Tapi saat dia merasa patah hati, dia berubah menjadi sosok yang berbeda. yang isi di hatinya hanyalah merasa tersakiti. Harapannya dipatahkan berkali- kali."Kau sudah gila. Apa kau pikir Habiba akan bersedia menikah dan hidup bersamamu setel

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   331. Terancam Oleh Irzan

    "Setiap melakukan kesalahan, kau selalu bersembunyi. Begini cara seorang pengecut, hm?" Husein melangkah maju.Irzan melangkah mundur. "Setelah kau berusaha melecehkan istriku, maka aku tidak akan mengampunimu. Kau sudah menginjak- injak marwahku." Husein mencengkeram lengan Irzan, namun dengan gesit Irzan menangkisnya. Segera Irzan melayangkan tinju, namun dengan cepat Husein mengelak, matanya dengan mudah menangkap gerakan lawan hingga tendangan Irzan hanya mengenai udara.Irzan kembali melayangkan serangan tinju namun kalah cepat dengan gerakan tangan Husein yang dengan cepat menangkap lengan Irzan dan memelintirnya ke belakang. "Aku tidak bisa melupakan Habiba," ucap Irzan dengan suara terbata menahan sakit di tangan yang dipelintir."Itu karena obsesimu yang terlalu tinggi. Kau telah merusak moralmu sendiri dengan hal ini. Jika kau menjalani kehidupan lain, tanpa harus terus- terusan mengenang Habiba, tentu kau tidak akan terus kepikiran dia.""Sudah sejak lama aku mengharapkan

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   330. Bertemu Irzan si Pengkhianat

    "Paman itu siapa, Pa?" tanya Qansha menatap Panjul dengan tatapan heran."Namanya Paman Panjul," jawab Husein."Jelek sekali namanya," ceplos Qansha sekenanya, membuat semua orang tertawa."Jelek- jelek tapi orangnya tampan," sahut Panjul berusaha menyikapi dengan manis."Iya tampan. Cocok sama tante Inez." Qasam menyahuti.Muka Inez mendadak memerah. Malu."Mm.. rasanya aku tidak nyaman di sini. Bagaimana kalau aku ajak adikmu ke meja lain?" tanya Panjul meminta ijin pada Husein."Oh, bukankah gerak- gerik kalian justru akan terpantau olehku saat kalian bersamaku? kalau kau membawa adikku pergi, apa kau menjamin bahwa kau bisa menjaganya?”“Aku jamin, aku yang membawanya, tentu aku bertanggung jawab atas dia,” jawab Panjul meyakinkan.Padahal Husein hanya berseloroh saja, namun Panjul menanggapi dengan serius. Husein tertawa kemudian mengangguk. “Baiklah, bawalah adikku bersamamu. Tapi kau akan berhadapan denganku jika kau macam- macam padanya," tegas Husein. "Ya, aku tahu siapa

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   329. Jodoh Untuk Adik

    Setelah itu, ustaz Adi Hifayah mendapatkan kesempatan untuk memberikan tausiah.“Sebuah kehormatan besar saya bisa berada di sini. Dan di sini saya selaku penceramah, pembimbing, dan orang tua bagi Shaka El Qasam, ingin menyampaikan sedikit hal tentang besarnya peranan anak laki- laki bagi keluarga. Dia akan bertanggung jawab merawat orang tua ketika orang tuanya sudah berumur. Menanggung nafkah orang tuanya ketika orang tua sudah berusia lanjut. Dia juga menjadi pelindung bagi istri, adik perempuan dan kakaknya.”“Laki- laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena itu Tuhan melebihkan kondisi fisik lelaki dari wanita. Dan di sini, ada banyak anak laki- laki yang akan menjadi generasi penerus bangsa, menjadi pemimpin negeri ini, demikian juga Qasa yang akan menjadi calon penerus negeri ini. jadilah sosok yang bertaqwa, beriman dan tangguh.”Ustaz Adi menelan saliva. “Baiklah, mari kita berdoa, tundukkan kepala. Semoga Nak Qasam menjadi anak yang berbakti dan bermanfaat

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   328. Jangan Buli Lagi

    Tak disangka, Qasam yang dulu terlihat penakut, pendiam dan tak banyak tingkah, kini terlihat gagah berani melangkah maju tanpa rasa gentar. Di hadapan banyak orang, di hadapan para gurunya, serta di hadapan teman- temannya yang sering membuly nya sebagai anak aneh, ia tampak penuh percaya diri."Qasam, kau tahu kenapa mama dan papamu bangga terhadapmu?" tanya Irfan Sadim sambil memegang pundak Qasam yang sudah berdiri di sisinya."Karena aku anak yang pintar," jawab Qasam lantang, menggunakan mikrofon yang diberikan oleh Irfan Sadim."Benar. Dan satu lagi, kau pemberani."Qasam tersenyum bangga."Dulu, ketika Om Irfan masih seusiamu, Om punya cita- cita sebagai pemain sepak bola. Om berasal dari keluarga sederhana yang untuk makan pun sulit, bagaimana Om bisa menjadi pesepak bola?""Om bermimpi, terus bermimpi. Om mengumpulkan uang jajan yang sedikit demi sedikit. Tak Lain uang logam. Rela tidak jajan demi mengumpulkan uang untuk membeli sepatu bila. Dan akhirnya, siapa sangka uang

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   327. Pertunjukkan

    "Kalau begitu Qasam sudah bisa dibawa ke acara itu?" tanya Qasam penuh percaya diri."Tentu sudah bisa. Kita semua sudah siap, bukan?" jawab Husein."Kalau Qansha bagaimana, Pa? Sudah cantik?" Qansha memutar badannya. Memperlihatkan pakaian mengembang warna kuning yang dia kenakan. Rambutnya diikat satu. Make up di wajahnya minimalis. Sendal putih hak tinggi melapisi kakinya. "Beautiful. Perfect!" Husein tersenyum menatap putrinya. "Yeey!" Qansha menjingkrak. "Yang ini bagaimana? Apakah sudah kelihatan cantik?" Habiba mengayunkan Wafa di gendongannya."Seperti mamanya," sahut Husein sekenanya. Habiba pura- pura sebal melihat tingkah suaminya. Berakhir dengan hidung yang dijepit oleh Husein.Fara berdiri di pintu menatap keluarga yang sudah siap dengan pakaian serba bagus. Ia gigit jari. Kepingin ikutan."Mbak Fara, jaga rumah ya!" pesan Habiba."Iya." Fara mengangguk pasrah. Membayangkan pesta besar, isi kepalanya mendadak ambyar. "Ya sudah, kita berangkat sekarang! Let's go!" Hu

DMCA.com Protection Status