Share

102. Ingin Bercerai Saja

Di sisi lain, Husein menyetir mobil dengan kecepatan kencang, beberapa kali memukul bundaran setiran.

"Kau benar- benar tidak punya hati. Kau tidak bisa menghargai aku, Habiba!" Husein bicara sendiri, meluapkan emosi yang memuncak. Dadanya terasa panas sekali.

Setelah segala perjuangan yang Husein lakukan, bahkan sampai mempertaruhkan keluarga besarnya, menerima Habiba dan memperjuangkan kehidupan wanita itu dengan segenap hati, tapi balasannya seperti ini.

Habiba hanyalah menginginkan Irzan, isi pikiran wanita itu hanya terfokus pada pria itu. Mereka memang selalu bersama, namun hati tidak.

Jika Husein dianggap melakukan perjuangan ini hanya sebatas tanggung jawab, maka itu salah. Semua karena rasa sayang pada anak dan istri. Tapi, hasilnya tidak sesuai ekspektasi.

Hati Husein panas sekali. Baru kali ini ia terlihat seperti sampah di mata wanita, bahkan istrinya sendiri.

Sebuah kafe menjadi tujuannya saat itu, yaitu kafe dimana Amir sedang duduk santai. Terlebih dahulu Husein ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
lah.. kenapa biba bisa berada disini? apakah biba mengikuti husein? ataukah itu hanya halusinasi husein karena sedang mabuk
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
duuh, husein.kenapa cepat mengambil keputusan ingin bercerai dengan biba.coba katakan saja sejujurnya tentang yang ada dihatimu kepada biba.jangan mengambil keputusan hanya dari dugaanmu saja
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
kmu mabuk husein mungkin itu bukan habiba. aduh jangan bikin husein terjebak sma wanita lain. amir mana amir kenapa husein gk kmu antar pulang aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status