Share

89. Muak

Husein memasuki kamar, melihat Habiba yang masih terbengong di tengah ruangan. Lemari dalam keadaan terbuka. Isinya kosong.

Husein sudah langsung tahu apa yang terjadi.

"Popo membuang pakaian saya?" tanya Habiba.

Husein hanya diam. Dia melangkah mendekati ranjang. Lalu duduk di tepiannya.

"Lalu boneka- boneka milik saya, popo juga yang buang?" lirih Habiba.

"Kenapa? Kau marah boneka- boneka jelek itu aku buang?"

"Jadi benar popo yang buang?"

"Kalau iya kenapa? Marah?"

Muka Habiba berubah masam. Kesal sekali. Itu adalah boneka- boneka kesayangannya.

"Aku sudah berikan dua boneka untukmu dan kau sisihkan keduanya, kau tidak menyukai boneka pemberianku. Kau anggap boneka pemberianku itu mengganggu karena tidak spesial. Sekarang kau marah boneka- boneka kesayanganmu itu aku buang," tegas Husein.

"Pikiranmu terlalu negatif. Siapa bilang saya menyisihkan boneka pemberian popo karena tidak menyukainya bahkan menganggap boneka itu sangat menganggu?" kesal Habiba.

Husein bangkit berdiri. "Inik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
dasar, husein.udah jelas-jelas dirinya udah bucin terhadap biba.eh..eh..dirinya malah berbicara dan bersikap seakan-akan dirimu tidak pernah mencintai biba
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
husein.. husein..jika dirimu mencintai biba.katakan saja terus terang.justru sikapmu ini bisa membuat biba berpikir dirinya tidak dianggap dan dicintai.sehingga biba berpikir untuk pergi meninggalkan dirimu, husein
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
la husein kenapa gk jujur. keburu habiba milih irzan lohhh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status