Share

84. Pengaduan Istri

Penulis: Emma Shu
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-14 05:50:20

"Mbak Leni ke sini mau ngapain? Apa cuma mau mengomentari rumahku doang?" tanya Habiba yang mulai jengah.

"Mau pinjam sendok, sendokku pada hilang entah kemana."

"Sama. Sendokku juga pada hilang. Pinjam sama tetangga lain saja ya!" Habiba malas berurusan dengan Leni. Wanita itu kerap meminjam barang hanya untuk alasan bisa nyinyirin hidup orang lain.

"Wah, payah punya tetangga pelit. Pinjam sendok saja nggak boleh. Kikir sekali. Awas kalau aku kaya nanti." Leni menggerutu kecil namun gerutuannya itu masih bisa ditangkap oleh telinga Habiba.

Tidak perlu menanggapi Leni, Habiba fokus membereskan rumahnya hingga kembali rapi.

“Bagaimana Tuan Husein memperlakukanmu? Ibu mencemaskan keadaanmu?” Fatona mengajak Habiba duduk.

“Tuan Husein memperlakukanku dengan baik. Ibu tidak perlu mencemaskan hal itu.”

“Sungguh?” Fatona mencoba meyakinkan diri dengan mengawasi wajah Habiba lekat.

Habiba mengangguk, meyakinkan.

“Apa dia mencintaimu?” tanya Fatona.

“Tidak perlu ada cinta untuk Tuan H
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
sepertinya biba sengaja dididik secara ketat menjadi wanita sosialita agar biba nanti pantas untuk menjadi pendamping husein
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
bagaimana pun dirimu adalah suaminya biba, husein.dan kewajiban seorang istri adalah menuruti perintah suaminya
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
ini habiba mau d rubah jd wanita berkelas trus akhirnya d umumkn ke publik ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   85. Desakan Alka

    Husein meletakkan hp, mulai menyantap sup seiring dengan kedatangan Alka dan Amira yang duduk semeja untuk sarapan.Menyusul Inez yang ikut duduk dan menyantap makanan.“Bagaimana perkembangan urusanmu dengan Habiba? Sudah kau ajukan perceraian ke pengadilan?” tanya Amira."Ceraikan Habiba secepatnya! Aku tidak mau kau menunda waktu lagi. Ini bukan hal sulit. Lalu apa yang membuatmu menundanya?" tanya Amira."Kalau kau tidak sanggup melakukannya, biar aku saja yang serahkan urusan ini ke pengacara. Gampang kan?" sahut Alka seolah sedang menghakimi Husein. Inez menjadi penonton, menyaksikan kakak sulungnya yang nyaris seperti terdakwa sedang dihakimi. Namun, di sini Husein tetap terlihat tenang, sedikit pun tidak terlihat resah meski kedua orang tuanya yang terkenal tak bisa dilawan itu tampak mendominasi situasi."Aku sudah bilang, biarkan aku yang urus masalahku. Mama dan papa tidak perlu turin tangan. Ini urusanku. Maka aku yang akan mengatasinya," sahut Husein dengan tenang."Ba

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   86. Memeluk Wanita Asing

    Sebelum pertanyaan di kepalanya terjawab, Husein menyambut uluran tangan wanita bergaun silver yang tiba- tiba menggenggam erat tangannya, minta ditarik keluar. Terpaksa Husein melingkarkan lengannya di kedua ketiak wanita itu, memeluk dan menyeret keluar dari lift. Sepanjang memeluk wanita itu, netranya menatap wajah yang sangat dekat dengannya itu.Sepersekian detik, Husein baru sadar bahwa wanita yang kini dia tarik keluar itu adalah Habiba. Wanita itu terlalu cantik dengan penampilan yang berbeda, membuat Husein nyaris tak mengenalinya. Mereka berguling sebentar di lantai, bertukar pandang sepersekian detik. Setelah itu, tiga security muncul dan langsung memberikan bantuan. Mengeluarkan orang- orang yang ada di dalam lift. Erika dan baby sitter berhasil diselamatkan.Namun naas, salah seorang tak terselamatkan. Katrol lift terlepas dan lift pun meluncur jatuh ke dasar sampai bawah tanah.Bam…Suara hentakan itu sangat keras. Semuanya menjerit.Dalam posisi panik, namun ju

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-15
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   87. Pengakuan Cinta yang Mengharukan

    Seketika itu, perasaan gundah dalam benak Habiba memudar. Cukup kata- kata itu saja yang keluar dari mulut Husien, sudah mempu membuat Habiba semangat. Kepalanya lalu mengangguk kecil.Mobil berbelok memasuki halaman luas rumah megah. "Kalian tunggu di sini!" titah Husein pada Erika dan si babay sitter. "Berikan Sakha pada Habiba!"Baby sitter menuruti perintah Tuan Muda. Dia serahkan bayi kecil itu kepada Habiba.Setelah itu, Habiba mengikuti Husein memasuki rumah. Tidak ada rasa takut, gelisah atau pun gentar memasuki rumah yang dia yakini para manusia pembenci itu telah menunggu di dalam.Sosok tegap di sisinya memberikan kekuatan kokoh yang datang begitu saja.Sudah ada Alka dan Amira yang menunggu mereka sempat terbengong melihat sosok wanita yang ada di sisi Husein. Pangling. Hampir tak mengenali, bahkan mengira ada orang asing. Namun mereka langsung ingat bahwa wanita itu adalah Habiba ketika mengawasi dengan cermat. Tatapan yang tadinya bingung, kini berubah menjadi wa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-15
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   88. Menolak Wanita

    “Cinta?” Urat rahang Alka mengeras. Netranya melirik ke tangan Husein yang menggenggam jemari Habiba.Amira meneteskan air mata. Menangis pilu. “Ini benar- benar gila. Kenapa kau tidak mau mendengarkan perkataan wanita yang melahirkanmu? Kenapa kau malah mendengarkan wanita asing yang bahkan memporak porandakan keluarga kita?”Alka mengusap wajah kasar. Dia kalah telak. Keinginannya untuk memisahkan Husein dan Habiba terhalang oleh satu kata, ‘cinta’.“Baiklah, kau boleh anggap dia sebagai istrimu, tapi tetap dia tidak boleh diperkenalkan ke publik. Biarkan dia selamanya menjadi istri rahasiamu, dan kau jadikan Cindy sebagai istri sebenarnya. Kalau kau mau memperkenalkan wanita sebagai istri, maka perkenalkanlah Cindy sebagai istrimu kepada semua orang. Nikahi dia!” titah Alka.Husein diam memaku. Dia sedang memikirkan kata- kata apa yang tepat untuk menjawab. Kondisinya benar- benar sulit. Pelan, Habiba melepaskan genggaman tangan Husein. Menunduk. Diamnya Husein, men

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-15
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   89. Muak

    Husein memasuki kamar, melihat Habiba yang masih terbengong di tengah ruangan. Lemari dalam keadaan terbuka. Isinya kosong.Husein sudah langsung tahu apa yang terjadi."Popo membuang pakaian saya?" tanya Habiba.Husein hanya diam. Dia melangkah mendekati ranjang. Lalu duduk di tepiannya."Lalu boneka- boneka milik saya, popo juga yang buang?" lirih Habiba."Kenapa? Kau marah boneka- boneka jelek itu aku buang?""Jadi benar popo yang buang?""Kalau iya kenapa? Marah?"Muka Habiba berubah masam. Kesal sekali. Itu adalah boneka- boneka kesayangannya."Aku sudah berikan dua boneka untukmu dan kau sisihkan keduanya, kau tidak menyukai boneka pemberianku. Kau anggap boneka pemberianku itu mengganggu karena tidak spesial. Sekarang kau marah boneka- boneka kesayanganmu itu aku buang," tegas Husein."Pikiranmu terlalu negatif. Siapa bilang saya menyisihkan boneka pemberian popo karena tidak menyukainya bahkan menganggap boneka itu sangat menganggu?" kesal Habiba.Husein bangkit berdiri. "Inik

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-16
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   90. Pengorbanan Sia- sia

    "Puncaknya, Habiba marah saat aku mengaku bahwa aku membuang dan membakar boneka- boneka itu. Dari situ, jelas terlihat bahwa Habiba sangat mencintai Irzan," imbuh Husein. "Sia- sia saja semua yang sudah aku lakukan tapi isi kepala Habiba masih saja terfokus pada Irzan.""Kalau kau mencintainya, kau seharusnya berjuang untuk mengambil hatinya. Bukan malah marah. Perjuanganmu masih panjang.""Kurang panjang bagaimana lagi? Kau pikir perjuanganku baru beberapa hari? Apakah tidak cukup perjuanganku selama ini? Aku sudah lakukan apa saja untuknya, aku mempertahankan dia meski harus bertengkar hebat dengan orang tuaku sendiri, aku bahkan korbankan nyawaku jika saja aku mati di lift saat menyelamatkan Habiba." Husein menggebu- gebu."Sejak awal, aku tahu Habiba memang tidak pernah melihat kelebihanku," sambung Husein. "Ketampananku, kekayaanku, bahkan jabatanku sama sekali tidak tidak menjadi daya tarik baginya. Lalu perjuangan dan pengorbananku juga tidak mengubah segalanya. Dia membenc

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-16
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   91. Perseteruan

    Prak.Husein meletakkan kunci ke meja, tepat di hadapan Alka.Amira yang duduk di sisi suaminya, menatap bingung pada kunci yang diletakkan di meja.“Ini kunci mobil. Aku kembalikan. Aku sudah bukan CEO lagi di perusahaan papa. Tidak seharusnya memakai fasilitas Dari papa,” tegas Husein.Alka menatap tajam pada sulungnya. “Kau yakin ingin melepaskan jabatan itu?”“Bukankah itu kemauan papa?”“Sebenarnya kau hanya tinggal memilih, pertahankan jabatanmu itu, atau Habiba? Tapi ternyata kau lebih memilih wanita itu.” Alka geleng- geleng kepala.“Bedakan antara masalah pekerjaan dan masalah pribadi. Papa sudah terlalu jauh memasuki urusan pribadiku.”“Hidupmu bersangkutan dnegan pekerjaan, tentu kau harus diatur supaya pekerjaanmu juga baik.” “Maaf, aku tidak bisa. Dan satu hal yang perlu mama dan papa ketahui, meski aku tidak bisa membuktikan siapa dalang di balik penculikan Habiba, tapi aku meyakini bahwa orang tuaku sendiri yang mendalanginya.”Wajah Alka makin merah padam. Dia bangkit

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-16
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   92. Berjauhan dengan Husein

    Habiba pulang membawa setentang plastik berisi barang belanjaan. Disambut oleh baby sitter yang langsung menggendong Sakha ke dalam rumah. Bocah itu memegangi dua boneka pemberian Irzan. Dia ternyata menyukai boneka yang menjadi mainan baru baginya. Menghilang ke ruangan lain.Habiba memasuki ruang tamu, duduk di sofa mengupas apel. Tak lama kemudian, baby sitter muncul kembali.“Non, saya minta obat merah untuk Sakha. Sakha terjatuh dan lututnya terluka sedikit,” ucap baby sitter yang tergopoh menggendong Sakha.Habiba meletakkan pisau dan membawa potongan apel.“Ambil di lemari dekat vas di ruangan sebelah!” titah Habiba kemudian mengambil alih tubuh Sakha dari gendongan baby sitter. “Sakha mau apel? Ayo makan!”Habiba memberikan potongan apel.Sakha mengambil dan langsung memakannya. Habiba mendudukkan tubuh Sakha ke sofa. Bocah itu mengunyah potongan apel. Sesekali matanya menatap ke atas, ke dinding dan ke bajunya sendiri.Ternyata vonis dokter tidak salah. Habiba tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-16

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   335. Akhir Dari Segalanya

    Husein menyentil ujung dagu Habiba. "Aku mencintaimu.""Jangan terus- terusan ucapkan kalimat itu, aku bisa terharu. Lihatlah air hidungku meleleh jadinya." Husein mengernyit. "Air mata, sayang. Kenapa jadi air hidung?""He hee...""Aku boleh menciummu?" bisik Husein."Jangan nakal. Ini di tempat umum, bukan di kamar.""Ini masih terlalu pagi, belum ada yang bangun." Husein mengecup singkat bibir Habiba."Cie cieeee....."Husein dan Habiba serentak menoleh ke sumber suara. Ada Qasam dan Qansha yang berdiri di ambang pintu. "Papa cium mama nih yeee..." Qasam terkekeh.Habiba membelalak kaget. Bukan kaget karena Qasam meledeknya, tapi kaget karena Qasam menggendong Wafa. Sedangkan Qansha memegangi kaki Wafa yang masih mengenakan piyama tidur lengkap dengan pampers tebal yang isinya sudah sangat berat dengan air kecil."Ya ampun. Qasam, jangan gendong Wafa. Nanti bisa jatuh. Kamu belum saatnya menggendong dia, Nak." Habiba menghambur dan mengambil alih tubuh Wafa dari gendongan Qasam.

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   334. Selamat Dari Ancaman

    Habiba tak bisa tidur. Malam itu sampai jam lima pagi, ia terjaga. Pikirannya menerawang pada kejadian yang baru saja dia saksikan. Ia berharap tidak akan terjadi apa pun pada Husein, dan tentu saja pada Amir juga. Jika sampai drama penahanan terjadi lagi pada Husein, Habiba tak tahu lagi harus berbuat apa. “Habiba!” Habiba terkejut mendengar suara yang memanggilnya. Suara Tomy.Habiba yang tengah duduk di kasur itu pun menghambur keluar kamar.“Mas Tomy!” Habiba menghampiri Timy yang berdiri di tengah- tengah ruang tamu. “Ada apa pagi buta begini Mas Tomy ke sini?”“Aku mendengar Irzan meninggal, kena tembak. Husein sedang mengurus masalah ini di kantor polisi. Maksudnya, kena tembak kenapa?” Tomy bingung.“Mas Tomy dapat kabar dari siapa?” “Dari polisi yang meneleponku dan menanyakan beberapa hal terkait Irzan, aku dianggap sebagai teman dekat yang mungkin mengetahui sesuatu tentang Irzan. Katanya, Husein yang melaporkan kematiannya. Aku ke sini karena ingin tahu hal ini. Ak

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   333. Dia Mati

    "Tidak!" Habiba menjerit keras sekali. Ia menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Tangisnya pecah. Bruk. Tubuh yang tertembak itu terjatuh dan ambruk ke tanah. Tembakan tepat mengenai sasaran. Habiba ambruk menjatuhkan lutut ke tanah sambil sesenggukan."Mama!" Qasam berlari mendekat pada Habiba. Cepat Habiba membuka wajah dan memeluk Qasam erat. "Papamu, Nak!""Itu papa, Ma!" Qasam menunjuk Husein. “Jangan lihat!” Habiba memaksa wajah Qasam supaya menatap ke arahnya, jangan melihat Husein.“Ayo kita mendekat pada papa, Ma!” rengek Qasam.Pelan, kepala Habiba menoleh ke arah Husein meski ia tak sanggup bila harus menyaksikan suaminya terkapar bersimbah darah. Loh, kok Husein masih berdiri tegap? Pria itu dalam keadaan baik- baik saja. Dan saat Habiba menoleh pada Irzan, justru ia melihat tubuh Irzan tergeletak di tanah bersimbah darah. Dari punggung pria itu mengeluarkan darah segar. Senjata api di tangannya terlepas.Habiba menutup mata Qasam dengan telapak tangannya. Qas

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   332. Tembakan

    "Lepaskan dia!" seru Husein."Ya, tentu aku akan melepaskan anakmu ini. Asalkan kau bersedia mati di tanganku. Tak peduli setelah itu aku akan masuk penjara, yang jelas kau harus mati. Aku dendam padamu. Aku muak padamu. Biarkan semua orang mengataiku kejam, yang penting aku puas. Ha ha haaa..."Setan apa yang merasukinya. Loh itu kan lirik lagu. Kok Husein malah nyanyi? Entah kenapa lagu itu main templok saja di otaknya. Irzan yang dulu terlihat kalem, kini berubah seperti kerasukan setan hanya karena keinginannya untuk bisa hidup bersama dengan orang yang dia cintai tidak terwujud. Otaknya seperti sudah geser satu ons. Jika disebut sebagai orang baik, jelas Irzan dulu adalah orang baik. Dia selalu melakukan hal- hal baik pada semua orang. Tapi saat dia merasa patah hati, dia berubah menjadi sosok yang berbeda. yang isi di hatinya hanyalah merasa tersakiti. Harapannya dipatahkan berkali- kali."Kau sudah gila. Apa kau pikir Habiba akan bersedia menikah dan hidup bersamamu setel

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   331. Terancam Oleh Irzan

    "Setiap melakukan kesalahan, kau selalu bersembunyi. Begini cara seorang pengecut, hm?" Husein melangkah maju.Irzan melangkah mundur. "Setelah kau berusaha melecehkan istriku, maka aku tidak akan mengampunimu. Kau sudah menginjak- injak marwahku." Husein mencengkeram lengan Irzan, namun dengan gesit Irzan menangkisnya. Segera Irzan melayangkan tinju, namun dengan cepat Husein mengelak, matanya dengan mudah menangkap gerakan lawan hingga tendangan Irzan hanya mengenai udara.Irzan kembali melayangkan serangan tinju namun kalah cepat dengan gerakan tangan Husein yang dengan cepat menangkap lengan Irzan dan memelintirnya ke belakang. "Aku tidak bisa melupakan Habiba," ucap Irzan dengan suara terbata menahan sakit di tangan yang dipelintir."Itu karena obsesimu yang terlalu tinggi. Kau telah merusak moralmu sendiri dengan hal ini. Jika kau menjalani kehidupan lain, tanpa harus terus- terusan mengenang Habiba, tentu kau tidak akan terus kepikiran dia.""Sudah sejak lama aku mengharapkan

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   330. Bertemu Irzan si Pengkhianat

    "Paman itu siapa, Pa?" tanya Qansha menatap Panjul dengan tatapan heran."Namanya Paman Panjul," jawab Husein."Jelek sekali namanya," ceplos Qansha sekenanya, membuat semua orang tertawa."Jelek- jelek tapi orangnya tampan," sahut Panjul berusaha menyikapi dengan manis."Iya tampan. Cocok sama tante Inez." Qasam menyahuti.Muka Inez mendadak memerah. Malu."Mm.. rasanya aku tidak nyaman di sini. Bagaimana kalau aku ajak adikmu ke meja lain?" tanya Panjul meminta ijin pada Husein."Oh, bukankah gerak- gerik kalian justru akan terpantau olehku saat kalian bersamaku? kalau kau membawa adikku pergi, apa kau menjamin bahwa kau bisa menjaganya?”“Aku jamin, aku yang membawanya, tentu aku bertanggung jawab atas dia,” jawab Panjul meyakinkan.Padahal Husein hanya berseloroh saja, namun Panjul menanggapi dengan serius. Husein tertawa kemudian mengangguk. “Baiklah, bawalah adikku bersamamu. Tapi kau akan berhadapan denganku jika kau macam- macam padanya," tegas Husein. "Ya, aku tahu siapa

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   329. Jodoh Untuk Adik

    Setelah itu, ustaz Adi Hifayah mendapatkan kesempatan untuk memberikan tausiah.“Sebuah kehormatan besar saya bisa berada di sini. Dan di sini saya selaku penceramah, pembimbing, dan orang tua bagi Shaka El Qasam, ingin menyampaikan sedikit hal tentang besarnya peranan anak laki- laki bagi keluarga. Dia akan bertanggung jawab merawat orang tua ketika orang tuanya sudah berumur. Menanggung nafkah orang tuanya ketika orang tua sudah berusia lanjut. Dia juga menjadi pelindung bagi istri, adik perempuan dan kakaknya.”“Laki- laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena itu Tuhan melebihkan kondisi fisik lelaki dari wanita. Dan di sini, ada banyak anak laki- laki yang akan menjadi generasi penerus bangsa, menjadi pemimpin negeri ini, demikian juga Qasa yang akan menjadi calon penerus negeri ini. jadilah sosok yang bertaqwa, beriman dan tangguh.”Ustaz Adi menelan saliva. “Baiklah, mari kita berdoa, tundukkan kepala. Semoga Nak Qasam menjadi anak yang berbakti dan bermanfaat

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   328. Jangan Buli Lagi

    Tak disangka, Qasam yang dulu terlihat penakut, pendiam dan tak banyak tingkah, kini terlihat gagah berani melangkah maju tanpa rasa gentar. Di hadapan banyak orang, di hadapan para gurunya, serta di hadapan teman- temannya yang sering membuly nya sebagai anak aneh, ia tampak penuh percaya diri."Qasam, kau tahu kenapa mama dan papamu bangga terhadapmu?" tanya Irfan Sadim sambil memegang pundak Qasam yang sudah berdiri di sisinya."Karena aku anak yang pintar," jawab Qasam lantang, menggunakan mikrofon yang diberikan oleh Irfan Sadim."Benar. Dan satu lagi, kau pemberani."Qasam tersenyum bangga."Dulu, ketika Om Irfan masih seusiamu, Om punya cita- cita sebagai pemain sepak bola. Om berasal dari keluarga sederhana yang untuk makan pun sulit, bagaimana Om bisa menjadi pesepak bola?""Om bermimpi, terus bermimpi. Om mengumpulkan uang jajan yang sedikit demi sedikit. Tak Lain uang logam. Rela tidak jajan demi mengumpulkan uang untuk membeli sepatu bila. Dan akhirnya, siapa sangka uang

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   327. Pertunjukkan

    "Kalau begitu Qasam sudah bisa dibawa ke acara itu?" tanya Qasam penuh percaya diri."Tentu sudah bisa. Kita semua sudah siap, bukan?" jawab Husein."Kalau Qansha bagaimana, Pa? Sudah cantik?" Qansha memutar badannya. Memperlihatkan pakaian mengembang warna kuning yang dia kenakan. Rambutnya diikat satu. Make up di wajahnya minimalis. Sendal putih hak tinggi melapisi kakinya. "Beautiful. Perfect!" Husein tersenyum menatap putrinya. "Yeey!" Qansha menjingkrak. "Yang ini bagaimana? Apakah sudah kelihatan cantik?" Habiba mengayunkan Wafa di gendongannya."Seperti mamanya," sahut Husein sekenanya. Habiba pura- pura sebal melihat tingkah suaminya. Berakhir dengan hidung yang dijepit oleh Husein.Fara berdiri di pintu menatap keluarga yang sudah siap dengan pakaian serba bagus. Ia gigit jari. Kepingin ikutan."Mbak Fara, jaga rumah ya!" pesan Habiba."Iya." Fara mengangguk pasrah. Membayangkan pesta besar, isi kepalanya mendadak ambyar. "Ya sudah, kita berangkat sekarang! Let's go!" Hu

DMCA.com Protection Status