Share

141. Angkuh

Oh... Tidak salah lagi, wanita yang ada di hadapan Habiba ini adalah sosok yang sempat dia serempet tempo hari.

Kini wanita itu terbaring lemah dengan selimut menutup sampai ke perut. Syal di leher. Wajahnya sedikit memucat. Wajah itu sama persis dengan orang yang dia temui kemarin. Meski terbalut selimut, namun selimut di salah satu kakinya tersingkap.

Tanpa polesan make up, Amira terlihat jauh berbeda dengan Amira yang dulu. Ditambah penampilan yang seadanya. Bahkan rambut diikat dengan bundelan di belakang sekenanya, menyisakan anak rambut yang berantakan. Wajahnya tirus.

Jika saja Habiba tidak mengamati dengan seksama, dia tentu tidak mengenali wanita ini.

Jadi sejak tadi Amir sengaja tidak mau mengatakan siapa sosok yang sedang dia jenguk? Dan ternyata sosok itu adalah Amira.

Habiba menoleh ke arah Amir.

Merasa terhakimi atas tatapan Habiba, sontak Amir pun berkata, "Nyonya Amira sakit sejak seseorang menyerempetnya kemarin. Kakinya terluka cukup parah dan dia tidak bisa berj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
hadeeh..amira ini udah jatuh miskin dan penyakitan begitu masih saja angkuh dan arogan.entah kapan hati amira bisa luluh dan berubah menjadi lebih baik
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
bu amira sudah sakit masih aja sombong
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status