Share

41. Perhatian Kaivan

Arawinda sudah menyiapkan baju-baju untuk pergi mengunjungi beberapa tempat tujuan. Mengirim undangan pada tamu-tamu tinggi yang menjadi sahabat Papi. Entah kenapa, rasanya sedikit menegangkan. Ia bahkan harus belajar tatacara berbicara dan bersikap saat bertemu mereka nanti.

Karena Arawinda sadar bahwa posisinya bukan lagi anak dari Rajendra, melainkan sebagai pengurus hotel yang harus bersikap profesional.

Dalam perjalanan ini, Arawinda juga agak sedikit sedih karena tak bisa membawa seorang stylishnya. Jadi mau tak mau nanti di sana, ia harus berpakaian dan berdandan sendiri.

"Arawinda."

Saat melirik ke pintu, Arawinda menemui Kaivan yang masuk dengan kaus polonya tengah menjinjing kotak P3K. Dan mau tak mau ia mendesah.

"Kenapa? Kamu tidak suka dengan kehadiran saya, Arawinda?" tanya Kaivan sembari menempatkan diri di depan Arawinda yang sedang sibuk dengan koper.

"Kalau saya bilang tidak suka, apakah kamu tersinggung?" Pembicaraan mereka tempo hari, kala Kaivan menyuapi Arawinda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status