Share

43. Suami-Istri Serasi

Arawinda sudah berganti baju dengan pakaian yang lebih sopan, mereka datang ke salah satu rumah tamu di waktu sarapan pagi. Di jadwal yang sudah ditentukan. Karena rumah ini termasuk yang paling dekat keberadaanya. Rambut panjang Arawinda yang bergelombang hanya disisir, dengan bantuan Kaivan. Lalu, sebuah bando terpasang di bagian depan. Menahan agar tidak berantakan.

Riasan tipis sebisanya sudah Arawinda tempelkan di wajah. Meski begitu, Arawinda masih tetap cantik paripurna.

Saat turun dari mobil, Arawinda melihat dua paruh baya yang nampak menyambut kedatangan ia dan Kaivan di teras.

Keduanya berjalan penuh senyum dan langsung bersalaman.

"Arawinda, sudah lama sekali saya tidak melihat kamu, apa kabar Nak?" tanya laki-laki yang nampak seumuran Papi perhatian.

"Saya baik Om Dhana." Arawinda masih ingat dengan jelas sosok ini.

"Saya turut berduka cita atas kepergian Papi-mu pasti sangat berat untuk kamu lalui. Bahkan saat melayatpun, saya enggak bisa ngelihat kamu. Kata Gio, kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status