Share

Bab 34

Sudah dua jam lamanya aku diam di dalam kamar. Mengurung diri, tidak mau keluar. Dan selama itu juga, Mas Raffi setia menemani. Meskipun tidak saling bicara, dan dia hanya bergelut dengan laptopnya, tapi dia tidak meninggalkanku.

Aku merasa heran dengan lelaki itu. Tidak bosankah dia di sini? Diam membisu tanpa bicara? Bahkan tidak saling menyapa?

'Sabar sekali kamu, Mas.'

Sejak kejadian tadi, aku terus merenung. Aku merutuki kebodohanku yang hampir saja terjebak dalam permainan ipar si pemilik hati yang dengki.

Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku, jika tadi melabrak Mbak Syahida dan menuduhnya memfitnah Ibu. Aku akan malu seumur hidup.

"Raffi, Raya!"

Pintu diketuk seiring dengan suara Mama memanggil.

Mas Raffi melirikku sekilas, namun aku membuang pandangan ke sembarang arah.Pria itu menyimpan laptopnya, turun dari ranjang, lalu membuka pintu.

"Boleh Mama, masuk?" tanya wanita yang kini berdiri di ambang pintu.

"Boleh, Ma."

Mama berjalan mendekat. Aku yang tengah berbaring m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Shoimatul Umroh
seeruu ceritanya
goodnovel comment avatar
Yulisna
ceritanya bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status