Share

Bab 33

"Turun! Pak Tarmin, turun!!"

Dalam kebingungan Pak Tarmin, Mas Raffi menggedor kaca sebelah kanan, dan menyuruh supir itu untuk turun.

"Jangan, Pak! Biarkan saja," ucapku.

"Tidak bisa, Bu. Saya tidak bisa membantah Pak Raffi." Pak Tarmin membuka pintu, ia turun dari mobil sesuai perintah bos-nya.

Tentu saja, hal itu disambut baik oleh Mas Raffi. Buru-buru dia masuk dan duduk di kursi kemudi.

"Sayang ... keluar, yuk? Kamu jangan pergi, pliiisss. Bagaimana dengan aku, jika kamu pergi?" Mas Raffi menarik tanganku, tapi aku menepisnya.

"Ibu, aku minta maaf. Mungkin kejadian ini menyakiti Ibu. Raffi tidak menuduh Ibu, mencuri. Karena Raffi yakin, Ibu tidak akan melakukan itu." Dengan lembutnya, Mas Raffi berbicara pada Ibu.

"Sekarang, kita turun dulu, yuk. Kita dinginkan kepala, agar tidak saling menyakiti," lanjut Mas Raffi membujuk kami.

Kami saling diam. Mata Mas Raffi melihatku dan Ibu bergantian. Ia mengiba, mengajakku agar ikut dengannya.

"Turun, Raya. Kamu tidak boleh pergi tanpa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu selidikin itu Cindy kaya nya Cindy itu emang jahat dia iri sama Ida karena Ida d sayang sama mertua dn juga suami nya .dn dia marah karena Daffa memilih ida dr pada Cindy ..
goodnovel comment avatar
Ria Ariska
author kenapa gak up2?? ......
goodnovel comment avatar
carsun18106
tadi aja pd diem pas ibu difitnah, sekarang raya mau pergi pd kelimpungan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status