Share

Bab 32

"Ibu gak nyuri, Ra. Demi Allah, Ibu tidak tahu kenapa jam tangan itu ada di tas, Ibu," ujar Ibu dengan terisak.

Aku percaya, sangat percaya sama Ibu. Namun, sepertinya tidak dengan orang-orang yang ada di sini. Mas Raffi pun tidak melakukan pembelaan. Ia diam dan hanya bergeming.

"Aku tidak menyangka, kalian memanfaatkan kebaikan Mama," ucap Mbak Cindy lagi.

"Ibu, tidak mungkin melakukan itu, Mbak! Ini pasti fitnah. Ada yang memfitnah Ibu!" sanggahku seraya terus memeluk Ibu.

Mas Raffi mengambil jam tangan yang tadi ada di tas Ibu. Ia mengembalikannya kepada Mama, yang sedari tadi diam tanpa kata.

"Sudah, Ra. Jangan menangis lagi. Ibu pun jangan menangis. Mungkin ini hanya salah paham. Iya, 'kan, Ma?" ucap suamiku itu.

"Emm ... iya, mungkin hanya salah paham. Gak, papa Bu Fatimah. Saya tidak marah, kok. Toh, jam tangan itu sudah kembali ke tangan saya." Mama tersenyum meski terlihat terpaksa.

Aku melihat wajah-wajah mereka satu persatu. Siapa sekiranya diantara mereka yang berbuat hal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Sri Wigati
bukan tangis mama kali... tangis ibu...
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
bagus Ra jangan kmu biarkan ibumu pulang sendiri yg dgn keadaan yg tk terduga .biar kn orang2 itu yg mencari kebenaran nya .klo kmu g d jemput sama suamu dn klga nya .jangan pulang juga klo klga Raffi g minta maaf
goodnovel comment avatar
Ria Ariska
koinku cuma nyampek bab ni"lanjut kak author
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status