Share

220 kode dari Nyonya Marta

"Angkat, dong Bu. Aduh ... kok, Alina gak ngangkat teleponku, sih?"

Aku bicara sendiri seraya terus berusaha menelpon Alina. Sayangnya, wanita itu tidak sama sekali menerima panggilanku. Pesan yang kukirim pun tidak dibacanya.

Dug dug dug!

"Aruna, kamu pingsan di sana? Kenapa lama sekali di dalam?!"

Suara gedoran diikuti teriakan Aldi membuatku mengangkat kepala menatap daun pintu. Pasti sekarang ini dia tengah kesal karena terlalu lama di kamar mandi.

"S–sebentar lagi, Pak," teriakku dari dalam sini.

Tadi, aku pura-pura ingin buang air besar untuk bisa menghubungi Alina, meminta wanita itu agar tidak dulu mengemasi barang-barangku yang ada di rumahnya. Bukan tanpa alasan, aku tidak ingin orang rumah sana melihat apa yang aku sembunyikan di sana. Yang pastinya bisa membuat geger dan kaget Alina serta suaminya.

"Kalau dalam hitungan ke tiga kamu tidak keluar, aku tinggalkan kami di sini!" ujar Aldi. "Satu ... dua ...."

"Iya, ini juga udah, kok!" Aku berteriak seraya membuka pintu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status