Share

Bab 227 lebih nikmat dari makan siang bersama

"Ya ampun, Pak! Bapak tidak apa-apa?" kataku seraya sibuk mengambil tisu dan mengelap kemejanya yang basah.

"Tidak apa-apa matamu buta? Sudah tahu aku hampir kehabisan napas karena batuk, masih nanya tidak apa-apa!" ujar Aldi berdiri.

"Maaf, Pak." Aku berkata dengan lesu merasa bersalah.

Dengan tidak bicara, Aldi pergi ke toilet yang ada di ruangan ini. Masih kudengar batuk kecil dari Aldi yang diiringi suara air mengalir dari kran.

Aku membersihkan meja kerja Aldi yang basah menggunakan tisu, lalu membuang botol air mineral yang sudah kosong. Airnya tumpah saat tadi Aldi batuk begitu hebat.

Sungguh kasihan pria itu.

Senyum kecil tersungging dari bibirku ketika mengingat saat-saat Aldi yang kesulitan bernapas akibat batuk yang tidak berhenti.

Wajahnya memerah, matanya pun mengeluarkan air dengan mulut yang terbuka.

"Dia kayak anak kecil kalau sedang seperti tadi," ujarku terkekeh.

Sekarang, kekehan itu berubah menjadi tawa. Aku tertawa dan sangat puas menertawakan suamiku itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Lala Nurkomala
aneh ya baru baca saya ada cerita yg jahat jd peran utama kumaha maksudna iye teh othor
goodnovel comment avatar
Siti Maryam
iyaa heran.. emosi bgt bacanya. bisa2nya di sini yg jahat menang trs, pdhl di part 1 tuh alurnya udh bagus bgt. ini part 2 ngapa jelek gini alur nya
goodnovel comment avatar
Vera Yahya
Kok Aruna yg jahat malah bisa mengalahkan Naima. ......... kesian Naima.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status