Share

Bab 222 dipalak

"Mudah-mudahan siapa-siapa saja yang ada di sekitar sini tidak membuka kardus yang kubuang." Aku meletakkan kardus yang sedari tadi aku pegang di tong sampah tepat di depan rumah Alina.

Biasanya, setiap hari akan ada orang yang mengangkut sampah di sini. Dan semoga saja orang itu secepatnya datang, biar hidupku aman.

"Buruan!" ujar Aldi dari dalam mobil.

Aku pun meninggalkan tempat sampah, lalu berlari kecil dan masuk ke mobil. Aldi menggerutu, tapi tidak aku indahkan. Sudah mulai terbiasa aku dengan kata-kata dia yang tidak enak di telinga.

Jadi istri Aldi Wiratmadja itu harus kuat lahir batin. Bukan hanya tidak akan dinafkahi secara batin, aku pun tidak akan mendapatkan kata-kata pujian yang bernada mesra.

Ah, itu mustahil untuk saat ini.

"Maaf, Pak," kataku singkat.

Mobil mulai melaju meninggalkan rumah Alina. Dan di tengah-tengah jalan, hujan turun dengan deras membuat udara panas berubah dingin.

"Tidak berhenti dulu, Pak?" kataku akhirnya.

"Tidak usah. Lama."

Aku mengeru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adaw Urangkolam Anakrajjasulaiman
semoga happy ending yaaaa... harapan kedepannya semoga aruna berhenti jadi budak damar, dan cinta beneran sama aldi...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status