Share

Bab 78. Dua Hati

“Mas … ku mohon, bangunlah. Bangun Mas ….” Kinara menangis di dalam punggung tangan suaminya. “Aku mohon sadarlah!” ucapnya setengah berteriak.

“Jika kau tidak bangun aku akan pergi bersama Devan. Kau dengar? Aku akan pergi dengannya.” Kinara merengut dalam menatap Aarav, namun masih sama, Aarav suaminya tidak kunjung sadar dari komanya.

“Aku bingung Mas … hatiku bingung. Tolong, tolonglah sadar Mas … bagaimana caranya agar hatiku tertaut hanya pada satu orang? Aku bingung dengan perasaan ini Mas ….”

Kinara mengusap pipinya yang basah. Teringat kembali akan beberapa jam yang lalu…

“Kalau begitu … tolong, kembalilah Kinar. Tolong ….”

Kinara mati kutu, mendadak dirinya tidak bisa bergerak ataupun membuka suara. Merasakan pelukan hangat yang Devan beri berhasil membuat otaknya terasa diputar balikan. Hilang kendali untuk menolaknya.

“Kamu tau kan kalau aku cinta kamu,Nar? Dan aku juga tau kalau kamu masih cinta aku Kinar. Aku tau itu,” ujar Devan lirih. Pelukan hangat yang tidak per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status