Share

Bab 85. Pintu Gerbang

Sehabis masuk ke dalam kamar Kinara langsung membersihkan dirinya ke dalam kamar mandi. Tadi ia belum sempat mandi, menjadikan tubuhnya terasa lengket.

“Mas, Kinar mau mandi dulu ya? Kalau Mas mau istirahat duluan—”

“Mandi?” tanya Aarav tiba-tiba. Pria itu sempat ingin duduk di tepi ranjang namun ia urungkan saat mendengar kata mandi.

“Iya, kenapa?”

“Mas juga mau mandi,” ujarnya gemblang. Aarav menoleh pada Kinara. “Mandi bareng yu?”

“Hah?” Kinara melongo mendengar penuturan tersebut. Bukan apa-apa tapi …

“Iya? Kenapa? Ada masalah?*

Kinara meneguk salivanya pelan. Masalahnya ya … masa mandi bareng? Keduanya saja bahkan belum … tidak! Kinara dengan spontan menggeleng.

“Mas boleh mandi duluan,” ucap Kinara pada akhirnya. Sungguh, ia malu jika harus mandi berdua dengan Aarav. Mau bagaimana pun ia belum berpengalaman dalam hal begini.

Aarav menggeleng, pria itu berjalan menuju Kinara.

“Mas mau mandi bareng!” ucapnya menegaskan. Pria itu terus berjalan menuju Kinara.

Kinara semakin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status