Share

Bab 90. Sebuah Kebahagiaan

"Mas, Kinar bosan ... jalan-jalan yu?"

Kinara melingkarkan tangannya di perut suami. Dia memeluk Aarav dari belakang.

"Mau jalan-jalan ke mana?"

Laila bergeming. Bingung juga mau jalan-jalan ke mana.

Aarav membalikkan badannya untuk menatap sang istri. Dia kemudian mencium keningnya.

"Mas ayo, ayo aja kalau kamu mau," ujarnya tersenyum tipis.

Kinara akan menjawab, namun tiba-tiba perutnya terasa mual, membuat ia refleks mengeluarkan suara muntah.

"Hueek ..." Telapak tangannya langsung menutup bibir.

"Huuek...."

"Kinar, kamu kenapa?" Aarav dengan cepat bangun dari jaringannya. Sedang Kinara sudah ngebirit lari menuju wastafel, melupa bahwa ia belum memakai baju.

Aarav yang terlihat akan wajah pucat sang istri dengan segera berlari membawa handuk, sebelum itu, ia memakai celana pendek lebih dahulu kemudian menuju wastafel di mana istrinya berada. Menutup tubuh polosnya kemudian membantu istrinya yang sedari tadi terus muntah-muntah.

Pria itu bergeming.

"Sepertinya ... kamu hamil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status