Share

TUJUH PULUH

“Kami hanya makan di rumah makan Sunda milik ibunya,” jawab Ruby tersinggung. “Kalau kamu tidak percaya, tanyakan saja pada ibunya!”

“Kamu selalu pergi seharian. Memangnya mataku merem apa? Mana mungkin kalian selama itu di rumah makan Sunda!”

“Aku minta maaf karena tidak izin padamu, Attar.” Ruby bangkit dari duduknya kemudian mendekati lemari. Dilepaskannya handuknya dan dipakainya kaftan. “Tolong?” Ia menoleh pada suaminya, meminta untuk mengancingkan bagian belakang bajunya.

Dalam keadaan marah Attar tetap menolong istrinya. Ia mengancingkan pakaian istrinya dengan cepat, hingga Ruby khawatir pakaiannya akan sobek berada di tangan Attar. Syukurlah Attar melakukannya dengan baik.

“Lalu mengapa kamu tidak memberitahuku bahwa kamu berhubungan dengan Adam?” Suara suaminya sedingin AC di ruangan itu.

Ruby membalikkan tubuhnya. “Aku manusia biasa, Attar,” jawabnya den

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status