Share

TUJUH PULUH LIMA

“Boleh aku menggendongnya?” tanya Attar. Istrinya mengangguk, lalu diraihnya putra mereka ke dalam dekapannya. “Cakepnya… Sudah ada nama untuk anak kita yang ganteng ini?”

“Ya, Kakek yang mengusulkan. Aldrin Endra Adiwangsa, bagus kan?”

“Tak ada nama keluargaku di belakangnya?”

“Apakah tidak terkesan rakus, dua nama keluarga besar digabungkan dalam satu nama?” Dahi istrinya mengerut.

“Aku rasa tidak ada salahnya. Jadi, Aldrin Endra Adiwangsa Hardana. Atau kita singkat saja jadi Adidana?”

Ruby menggeleng. Tidak setuju. “Aku tidak sreg dengan Adidana,” katanya. “Atau… kita tidak usah memakai nama keluarga saja? Jadi Aldrin Endra, tok.”

“Jangan dong.” Attar duduk di tepi ranjang istrinya. “Lagipula, apa sih arti Aldrin Endra itu? Aku baru dengar.”

“Justru karena tidak pasaran aku mau memakainya. Kata

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status