Share

ENAM PULUH SEMBILAN

“Aku punya praduga yang aku harap tidak benar.” Attar melepaskan pelukan istrinya dan berjalan dengan lemas ke sofa. Ia bersandar di sana dengan lesu. “Aku melakukan kesalahan, Ruby. Dan di antara keluargaku yang lain, Fariz-lah yang paling kontra dengan kesalahanku. Aku takut, dia mempergunakan kesalahanku itu untuk mengancam kakekku.”

Ruby duduk di samping suaminya. “Itu kan hanya praduga, Sayang,” Ruby mencoba menghibur. “Cobalah hubungi dia. Atau mungkin, kamu bisa menghubungi orangtuamu. Mereka sudah pulang honeymoon, kan?”

“Dan membiarkan Kakek tahu?” Attar menggeleng sedih. “Aku bisa dibilang lelaki kelas tempe.”

“Yah, benar juga. Daripada memikirkan hal ini, bagaimana kalau kita jalan-jalan saja? Kita belum berbulan madu, kan?”

“Bagaimana dengan kandunganmu, Sayang?”

“Ah, tidak apa-apa. Sepertinya anak kita tidak rewel nantinya. Ki

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status