Share

ENAM PULUH SEMBILAN

Penulis: Kireina76
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-02 12:47:08

“Aku punya praduga yang aku harap tidak benar.” Attar melepaskan pelukan istrinya dan berjalan dengan lemas ke sofa. Ia bersandar di sana dengan lesu. “Aku melakukan kesalahan, Ruby. Dan di antara keluargaku yang lain, Fariz-lah yang paling kontra dengan kesalahanku. Aku takut, dia mempergunakan kesalahanku itu untuk mengancam kakekku.”

Ruby duduk di samping suaminya. “Itu kan hanya praduga, Sayang,” Ruby mencoba menghibur. “Cobalah hubungi dia. Atau mungkin, kamu bisa menghubungi orangtuamu. Mereka sudah pulang honeymoon, kan?”

“Dan membiarkan Kakek tahu?” Attar menggeleng sedih. “Aku bisa dibilang lelaki kelas tempe.”

“Yah, benar juga. Daripada memikirkan hal ini, bagaimana kalau kita jalan-jalan saja? Kita belum berbulan madu, kan?”

“Bagaimana dengan kandunganmu, Sayang?”

“Ah, tidak apa-apa. Sepertinya anak kita tidak rewel nantinya. Ki

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Married to the Bad Guy   TUJUH PULUH

    “Kami hanya makan di rumah makan Sunda milik ibunya,” jawab Ruby tersinggung. “Kalau kamu tidak percaya, tanyakan saja pada ibunya!”“Kamu selalu pergi seharian. Memangnya mataku merem apa? Mana mungkin kalian selama itu di rumah makan Sunda!”“Aku minta maaf karena tidak izin padamu, Attar.” Ruby bangkit dari duduknya kemudian mendekati lemari. Dilepaskannya handuknya dan dipakainya kaftan. “Tolong?” Ia menoleh pada suaminya, meminta untuk mengancingkan bagian belakang bajunya.Dalam keadaan marah Attar tetap menolong istrinya. Ia mengancingkan pakaian istrinya dengan cepat, hingga Ruby khawatir pakaiannya akan sobek berada di tangan Attar. Syukurlah Attar melakukannya dengan baik.“Lalu mengapa kamu tidak memberitahuku bahwa kamu berhubungan dengan Adam?” Suara suaminya sedingin AC di ruangan itu.Ruby membalikkan tubuhnya. “Aku manusia biasa, Attar,” jawabnya den

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • Married to the Bad Guy   TUJUH PULUH SATU

    Ingin sekali Attar mengajukan segala pertanyaan yang berkecamuk di kepalanya pada kakeknya. Tapi tampaknya Kakek Has maupun Kakek Gun tidak bisa diganggu. Mereka diam seperti bertapa.Attar nimbrung duduk dengan keluarganya. Ayahnya tak henti-hentinya menenangkan ibunya sedari tadi. “Ruby akan baik-baik saja, Pa, Ma,” katanya dengan yakin. “Kalian sebaiknya pulang saja.”“Pulang?!” Ibunya terbelalak. “Ini kan cucu Mama. Masa Mama duduk santai di rumah, sementara kamu dalam keadaan begini?!”Oh, sekarang ibunya yang tadinya tidak menganggapnya ini ikut khawatir, ya. Ini pertanda baik. Setidaknya, ketika anaknya lahir, ia tidak perlu takut tidak diakui oleh kakek-neneknya.Ia menoleh pada ibu mertuanya yang dari tadi direngkuh Edo. Mereka benar-benar tenang menghadapinya, meski air mata ibu mertuanya tak berhenti mengalir. Karena Mama sudah ditenangkan oleh Papa, Attar duduk di sebelah Edo.“S

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • Married to the Bad Guy   TUJUH PULUH DUA

    Tentu saja mereka sama-sama tahu, mengapa Emilia bisa mengalami itu. Saat itu istri Fariz tertabrak truk yang entah dari mana datangnya. Dan mereka juga tahu, siapa yang mencukong sopir truk itu.Namun keduanya tidak ada yang ingin menentang Kakek Hasyim. Mereka dibesarkan oleh kemewahan yang hanya diberikan kakek mereka. Sabdaan kakek mereka ibarat ucapan Benito Mussolini sebelum digantung terbalik di Milan. Tak bisa dibantah. Dan tak bisa dilawan.Meski tak bisa mengungkapkan kekesalannya pada sang kakek, dendam itu masih mendera hati Fariz. Ia melakukan segala cara, agar Kakek Hasyim menyesal dengan perbuatannya, sampai istrinya meninggal. Keinginannya hanya dua; membuat kakeknya mengakui istrinya sebagai cucu menantu, serta meminta maaf di pusara istrinya.“Emilia-mu sudah tenang, Iz,” Attar menghibur sepupunya di saat dirinya butuh sekali dihibur. “Setidaknya, mautlah yang memisahkan kalian, bukan perceraian.”“Aku masih

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • Married to the Bad Guy   TUJUH PULUH TIGA

    Perbuatan apa? Attar pantas marah. Istrinya selingkuh dengan eksnya yang tak lain sepupu suaminya. Ah, sudah tahukah Attar mengenai hal itu? Mengenai alasannya melakukannya? Mungkin juga tidak. Tadi ketika keluarganya datang, tak ada satupun yang memberi tanda-tanda sesuatu yang buruk telah terjadi. Malah, mereka menyambut kehadiran anaknya dengan bahagia.Dan… Kakek Hasyim. Dia pasti belum menjelaskan pada Attar karena takut cucunya melakukan tindakan fatal lagi. Tapi mengapa setelah Ruby melihat kebahagiaan tak terperi di mata suaminya, ia percaya, suaminya tidak akan merenggut nyawa orang lagi?Suaminya yang begitu mencintainya. Yang begitu mendambakannya. Yang menyayangi anaknya….. Rasanya belum lama pipinya sakit akibat dipukul suaminya. Dan Ruby belum bisa memaafkannya.Senyumnya yang mengembang menghilang di wajahnya. Wajahnya berubah murung mengingat tamparan suaminya. Ya ampun, aku tidak berhak marah. Aku telah berkhianat darinya. Melukai

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • Married to the Bad Guy   TUJUH PULUH EMPAT

    Ruby istri yang setia, itu yang dikatakan Adam. Ia melakukannya untuk menyelamatkan kesejahteraan rumah tangganya!Attar tak berhenti menunggui istrinya. Beberapa jam kemudian, keadaan istrinya membaik. Ruby meregangkan tubuhnya dengan hati-hati karena sedikit guncangan saja perutnya terasa nyeri.Kakinya sudah bisa digerakan. “Aku ingin menemui anakku,” katanya berusaha untuk menegakkan tubuhnya untuk bersandar di dipan ranjang.Empat hari kemudian, Ruby sudah mulai menyusui anaknya. Diperhatikannya bayi mungil yang berada dalam dekapannya. Diletakkannya ujung jarinya di dada anaknya. Jantungmu begitu teratur, Sayang, meski lahir prematur. Rasanya Mama tidak sanggup lagi melihatmu di sini. Mama ingin membawamu pulang!Pulang. Pulang ke mana? Pulang ke apartemen? Tidak, aku tidak bisa kembali ke sana. Akan sangat menyakitkan tinggal bersama pembunuh ayahnya. Dan pertengkaran mereka yang terakhir membuatnya takut untuk berada di sana lagi. Baga

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • Married to the Bad Guy   TUJUH PULUH LIMA

    “Boleh aku menggendongnya?” tanya Attar. Istrinya mengangguk, lalu diraihnya putra mereka ke dalam dekapannya. “Cakepnya… Sudah ada nama untuk anak kita yang ganteng ini?”“Ya, Kakek yang mengusulkan. Aldrin Endra Adiwangsa, bagus kan?”“Tak ada nama keluargaku di belakangnya?”“Apakah tidak terkesan rakus, dua nama keluarga besar digabungkan dalam satu nama?” Dahi istrinya mengerut.“Aku rasa tidak ada salahnya. Jadi, Aldrin Endra Adiwangsa Hardana. Atau kita singkat saja jadi Adidana?”Ruby menggeleng. Tidak setuju. “Aku tidak sreg dengan Adidana,” katanya. “Atau… kita tidak usah memakai nama keluarga saja? Jadi Aldrin Endra, tok.”“Jangan dong.” Attar duduk di tepi ranjang istrinya. “Lagipula, apa sih arti Aldrin Endra itu? Aku baru dengar.”“Justru karena tidak pasaran aku mau memakainya. Kata

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • Married to the Bad Guy   TUJUH PULUH ENAM

    “Aku ingin kamu tidak cemburui aku lagi. Aku bukan perempuan binal yang kamu temui di jalan, kan? Jadi jangan cemburu padaku, karena aku hanya mencintai kamu, Sayang.”Baiklah.“Aku tidak yakin kamu bisa melakukannya.”Dengan berat hati Attar mengangguk. “Ada lagi?”“Aku ingin mulai sekarang kamu belajar memasak, menyetrika, dan melayani dirimu sendiri. Karena aku tidak ingin pulang.”“Loh, kenapa?”“Katakan saja ya, kalau tidak aku akan..”“Oke, oke. Lalu apa lagi?”“Aku ingin kita berpisah sementara waktu.”“Apa?” Suara Attar meninggi bagaikan decitan suara mobil. “Aku tidak mau!”“Kalau begitu aku akan meminta Mas Edo untuk mencarikanku pengacara.”“Mengapa sekejam ini padaku, Nia? Aku tidak bisa berpisah darimu. Bahkan selama kita pisah begini, aku tidak bisa berhenti

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • Married to the Bad Guy   TUJUH PULUH TUJUH

    “Kamu itu bagaikan rongsokan dari sejuta rongsokan lainnya. Sementara istrimu, dia itu satu berlian dari sekian berlian langka lainnya!” Suara makian ibunya terdengar di speaker ponselnya. Tentu saja ibunya tahu mengenai pisah ranjangnya dengan istrinya. Dari siapa lagi kalau bukan manusia serba tahu, kakeknya.“Sudahlah, Ma, biarkan ini menjadi urusanku dengan Ruby,” sahut Attar jemu. Anak sendiri kok dibilang rongsokan!“Mama sudah tahu semuanya, Attar. Kamu kira, ada perempuan yang bisa berkorban sebesar istrimu? Bahkan Mama yakin, Lucy-mu itu memilih kabur daripada…”“Ma! Lucy itu sudah jadi artefak!” tegas Attar jengkel. “Bukannya bantuin anaknya, malah ngomel!”“Kamu bilang biarkan urusan ini jadi urusanmu dengan Ruby, kan?”Attar langsung menekan tombol end di ponselnya. Menyebalkan! Mengapa tidak ada yang bisa membantu dirinya untuk menyel

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03

Bab terbaru

  • Married to the Bad Guy   EPILOG

    “Bagaimana dengan kontrak itu? Ketika kamu bilang mengenai lamaran itu, aku teringat pada kontrak itu.” “Curse the contract. Kamu tidak akan meninggalkan suamimu yang satu ini, kan?” Attar terus mencium, menggigit, leher serta bahu istrinya. “I will never give up on you, Rubiniaku. You’re the light of my life, I love you so much. Way too much.” “Attar, katakan dulu apa yang terjadi dengan kontrak itu.” Ruby membalikkan tubuhnya dan menatap suaminya dengan penuh tuntutan. “Apa yang kamu lakukan dengan perjanjian itu?” “Well, aku tidak peduli dengan perjanjian itu. Kakekmu juga sudah tidak ada, bukan? Bahkan notaris yang menyaksikan perjanjian itu sudah pergi juga. Dan aku.” Attar terdiam sejenak. “Aku tidak perlu kontrak atau jaminan apa pun untuk memilikimu dan anak-anak.” “Benarkah?” “Mau taruhan? Sebelumnya, aku ingin tahu apakah aku masih kuat menggendongmu atau tidak.” Dengan tubuhnya yang kekar Attar ma

  • Married to the Bad Guy   SERATUS TUJUH PULUH DELAPAN

    ItaliaPemuda dengan memakai kemeja kotak-kotak menggandeng gadis kecil berambut panjang. “Papa!” teriak gadis kecil itu.“Miriam!” Attar menghampiri putri kecilnya dan menggendongnya. “Bagaimana jalan-jalannya dengan Kak Eda?”Tujuh tahun berlalu begitu cepat. Attar bersyukur, dengan kesehatannya yang semakin membaik, dan di usianya yang menginjak empat puluh, ia mendapat semuanya—anak-anak yang cantik dan tampan yang pintar—istri yang begitu sabar menghadapinya. Kehidupannya sangat sempurna tujuh tahun terakhir, setelah puluhan tahun sebelumnya ia habiskan dengan kebohongan dan kemarahan yang tak terkendali.Attar menamakan anak keduanya Miriam. Sebagai tanda hormatnya pada sang nenek yang sudah lama pergi. Nenek yang dicintai kakeknya, yang akan selamanya Attar kenang akan kebaikan sang kakek semasa hidupnya.Sebelum meninggalkan Hardana Land dan tinggal di Singapura, Attar melakuk

  • Married to the Bad Guy   SERATUS TUJUH PULUH TUJUH

    “Kata Tante Nina, Oom Attar tidak bisa bawa yang berat-berat dulu sejak serangan kayak Kakek.”Anak kecil tidak mungkin berbohong. Agar tidak membahas lebih lanjut, Attar bangkit dan mengajak istrinya untuk ke kamarnya yang berada di lantai yang sama. Sebelumnya ia menitip pesan pada Eda untuk menemani Kakek Malik dan Nenek Lenny di sana.Ketika Attar mendorong kursi roda istrinya ke kamar, sosok Kakek Gun dan keluarga Adiwangsa lainnya muncul. Mereka menjelaskan bahwa di luar macet sekali hingga Kakek Gun harus naik helikopter dari Menara Adiwangsa yang lokasinya tak jauh dari rumah.Kakek Gun meminta Ruby untuk beristirahat dulu sementara keluarga Adiwangsa menjenguk Hasyim. Ruby menolak, namun tak punya pilihan karena Edo dan Shera ikut mengkhawatirkan keadaannya.Begitu sampai kamar Attar membantu istrinya untuk bangun dan berbaring di tempat tidur. Dipastikannya kepala istrinya sudah nyaman dengan bantalnya. Kemudian ia duduk di tepi temp

  • Married to the Bad Guy   SERATUS TUJUH PULUH ENAM

    “Kakek saya tidak pernah terlihat sakit.”“Anda pun juga begitu. Tapi Anda pernah serangan juga, bukan?” Dokter Prapto, dokter yang sama yang menangani Attar ketika ia dirawat. “Sekarang temuilah anggota keluarga yang lain di lorong, Pak Attar.”Dengan lemas Attar keluar dari kamar kakeknya. Di lorong sudah ada semua anggota keluarga Hardana, termasuk dari keluarga menantu. Adam, Fariz, dan sepupu yang lain memeluknya, memberi semangat padanya.Attar menghampiri istrinya yang duduk di atas kursi roda di pojok sebelah ibunya. Sebelumnya Attar memeluk mama-papanya, dan meminta Eda untuk mendoakan kakek buyutnya agar cepat sembuh.Ia duduk di kursi yang paling dekat dengan istrinya. “Bagaimana ceritanya? Kata Pak Mahdi dia serangan di kamarmu.”Ruby mengangguk. “Kakek mengakui semuanya di depanku.”“Apakah kamu menyakitinya?”Mata Ruby menyipit. Apakah suaminya berni

  • Married to the Bad Guy   SERATUS TUJUH PULUH LIMA

    “Kakek Hasyim,” kata Ruby. “Ada perlu apa kemari?” Tidak perlu bertanya sebenarnya. Ia tahu apa yang ingin dikatakan kakek. Mengenai hubungan mereka yang sebenarnya. Tapi Ruby tidak tertarik. Yang diinginkannya adalah menemui Attar, membahas jenis kelamin bayinya.“Apakah Attar belum memberitahu bahwa aku…”“Kakekku? Sudah.”Ketenangan yang ditunjukkan Ruby membuat Hasyim terbelalak. “Kamu tidak marah atau benci padaku, Rubinia…”“Saya tidak punya pilihan, bukan,” jawab Ruby sinis. “Anda sudah mendapatkan apa yang Anda inginkan. Attar tidak dipenjara, dan saya telah menikah atas kehendak Anda.”“Ruby, saya tidak menyangka kamu berpikir seperti itu mengenai saya…” Hasyim mengira dirinya sudah baik pada cucunya yang satu ini. Ia telah lama berdiam diri dengan fakta yang ditelannya puluhan tahun. Dan reaksi Ruby adalah beban besar untuk

  • Married to the Bad Guy   SERATUS TUJUH PULUH EMPAT

    Armand memiliki temper yang sulit diduga. Ketika Edo masuk usia remaja, sikap Armand berubah pada putranya. Kasih sayang yang dulu disalurkannya pada anak-anaknya sirna begitu saja. Berganti dengan kemarahan karena anak-anaknya tidak ada yang menghargainya sebagai kepala rumah tangga, kebenciannya pada Gunawan yang tak pernah bersikap tegas padanya, bahkan seakan menunjukkan sikap tidak sayang pada anaknya dengan mendukung hubungan Armand dengan Hasyim.Hingga suatu hari Hasyim melakukan kesalahan.Dia tidak bisa mengekang dirinya untuk mengakui Armand. Pada acara open house Lebaran yang diadakan keluarga Adiwangsa, ia memanggil Ruby dengan sebutan yang tak biasa. “Hai, gadis kecil. Tidak salam pada kakekmu?”Ruby menoleh padanya dengan heran. Saat itu ia sudah remaja dan dia bukan cucu Hasyim. “Saya bukan Nina,” kata Ruby kikuk.“Tentu saja. Kamu Rubinia. Cucuku.”Percakapan mereka tidak berlanjut tatka

  • Married to the Bad Guy   SERATUS TUJUH PULUH TIGA

    “Mustahil untuk membuka pintu maafmu,” bisik Attar di lehernya. “Aku insyaf, lelaki yang kini menjadi suamimu lelaki yang serakah, meraup apa yang diinginkannya, dan sekarang kamu menyadarkan aku bahwa malaikat pun tak sanggup memaafkan aku.”“Aku bukan malaikat,” jawab Ruby, masih memunggungi suaminya. “Aku hanya wanita tolol yang mencintaimu.”“Aku tetap suamimu, Nia. It’s my duty to ease your ache, and…” “Berhentilah mengesankan kamu melakukan ini karena statusmu,” bentak Ruby. Ia berbalik menatap suaminya. “Bisakah sekali saja kamu katakan padaku, kamu merawatku, menolongku, karena kamu seorang manusia yang memiliki hati nurani? Seorang suami yang mencintai istrinya?”“Kalau pun aku mengatakannya, kamu tidak akan percaya lagi padaku,” jawab Attar kaku. “Aku tidak perlu membusakan mulutku dengan janji-janji lagi. Aku akan buktika

  • Married to the Bad Guy   SERATUS TUJUH PULUH DUA

    “Mengapa kamu di sini?”“Mengapa aku di sini?” Suara Attar meninggi mendengar pertanyaan istrinya. “Well, kenapa aku harus di tempat lain di saat istriku sedang dirawat?”“Kamu terbiasa di kantor setiap akhir tahun atau bersama Nina dan yang lainnya berpesta menyambut tahun baru.”“Aku tidak begitu semangat di Hardana Land untuk saat ini. Bagaimana menurutmu jika aku pindah ke perusahaan Stephen? Hm, Stephen ini teman Fariz yang waktu itu kuceritakan. Dia yang menawarkan aku jadi CEO di Osvaldo Property.”Ruby mengernyit tanda tidak setuju. “Itu artinya kita akan tinggal di Singapura?”“Kita bisa berpisah dan aku bisa pulang setiap akhir minggu. Yah, mungkin juga tidak, karena uangku tidak akan sebanyak saat di Hardana Land dan aku tidak bisa memesan pesawat pribadiku sesukaku di sana.”“Aku tidak setuju jika kita harus berpisah. Maksudku, kita

  • Married to the Bad Guy   SERATUS TUJUH PULUH SATU

    “Mengapa tidak kamu saja yang melakukan proyek ini? Aku yakin kamu bisa menggantikan aku di sini. Kamu lebih berhak.”“Oh, Tara, bahkan aku tidak merasa ada bedanya kamu cucu Kakek atau bukan,” dengus Fariz. “You’re always my leader, cousin. Aku menyesal telah mengantarkan pesan Stephen mengenai tawaran itu. Mereka selalu welcome kapan pun kamu menerima mereka.”“Tidak ada ketegasan sekali. Mengapa tidak mencari CEO lain saja?”“Memang banyak pengusaha properti yang sukses, tapi mereka memilih untuk menjaga perusahaan mereka sendiri. Stephen berpikir dengan anggota keluarga Hardana yang banyak, melepasmu bukanlah masalah besar untuk kita. Tapi nyatanya, itu masalah juga.”“Aku percaya padamu.”“Tidak, Attar,” jawab Fariz tegas. “Aku akan sangat membencimu jika kamu meninggalkan perusahaan ini. Aku tahu passion-ku bukan di sini.

DMCA.com Protection Status