Share

43. Haruskah Bercerai?

Freya menatap Dhafin heran. “Kenapa?” tanyanya sambil melangkah maju.

Dhafin malah melangkah mundur dengan tangan menutup hidungnya sendiri. “Berhenti disitu!”

Ia tidak tahan dengan aroma tubuh Freya yang lagi-lagi membuatnya mual. Padahal dulunya menjadi favorit. Terlebih ini Freya, orang yang dicintainya bukan orang lain.

“Kenapa sih memangnya?”

“Kamu bau banget.”

Freya membelalakkan matanya terkejut. “Apanya yang bau?”

Ia sampai mencium badannya sendiri yang menurutnya wangi. “Ini parfum kesukaanmu loh. Kamu yang membelikannya langsung.”

Dhafin tahu itu. Namun, sekarang ini ia benar-benar tidak tahan dengan aromanya yang lebih menyengat dibanding milik Arvan.

Pria itu bersandar di pintu. Ia mati-matian menahan diri agar tidak sampai muntah membuat kepalanya terasa pening.

“Lebih baik kamu pulang,” usirnya terang-terangan.

“Kamu mengusirku?” Freya terperangah tidak percaya.

“Iya.”

Freya memandang Dhafin dengan tatapan terluka. “Kamu tega mengusirku, Dhaf?”

Dhafin mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status