Malam Pertama dengan Orang yang Tak Dicinta

Malam Pertama dengan Orang yang Tak Dicinta

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-20
Oleh:  KhannaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
35Bab
2.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Pernikahan yang tak didasari karena cinta membuat kata-kata perceraian terucap bahkan saat malam pertama. Apalagi Afsana dan Deryl juga sama-sama mempunyai seseorang yang telah mengisi hati. Belum lagi ketidaksukaan mereka satu sama lain menambah drama pernikahan keduanya hingga akhirnya mereka memutuskan untuk membuat kontrak pernikahan yang hanya diketahui oleh mereka. Bagaimana kehidupan pernikahan mereka?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Malam Pertama Pengantin

“Aku nggak mau disentuh sama kamu walau kita sudah menikah. Aku nggak sudi disentuh sama kamu. Udah rambut panjang, tindikan, akhlak minus, nggak ada bagus-bagusnya kalau jadi ayah dari anak-anakku! Jangan sampai, amit-amit!”

Afsana mengatakannya dengan sangat enteng ketika mereka sudah berada di dalam kamar yang sama. Ya, kamar pengantin yang harusnya dipenuhi oleh aura keromantisan yang begitu syahdu. Namun, beda hal dengan dua orang ini.

“Dih! Aku juga amit-amit punya anak yang dikandung sama kamu kali! Jangan sok kecantikan! Nafsu juga nggak!”

“Baguslah. Lakukan saja terus sampai enam bulanan. Setelah itu, aku akan menggugat cerai.”

Deryl melebarkan mata ketika mendengar ucapan yang Afsana lontarkan. Ia yang tak belajar agama tentu tak paham tentang hukum seorang suami yang wajib memberikan nafkah lahir maupun batin.

“Hey! Nggak gitu juga! Kamu tahu kan, aku menikahimu gara-gara apa!” bentak Deryl mendekati Afsana yang sejak tadi duduk di sofa.

“Bukan urusanku kali! Kamu juga tahu kan, aku menikah denganmu gara-gara apa? Untungnya, dalam perjanjian yang bapakmu buat hanya tertulis semua utang keluargaku lunas kalau aku menikah denganmu. Nggak ada tulisan yang membatalkan lunasnya utang itu kalau kita bercerai. Jadi, harusnya kamu senang kan? Bukankah kamu mencintainya? Mbak Klara pacarmu yang seksi itu?”

Deryl sudah berdiri tak jauh dari Afsana. Namun, wanita itu tak menghiraukannya. Ia malah menyalakan televisi dan menontonya. Malam pertama pengantin baru, benar-benar tak ada harganya di mata mereka.

“Bapakku memilihmu karena manganggapmu wanita salihah, tapi apa ini sekarang? Berani membantahku? Bahkan mengancamku?” Suara Deryl ditekan agar Afsana sedikit merasa takut.

Wanita itu mendengus kasar. Lalu, melihat ke arah suaminya dengan tatapan sinis yang teramat tajam. Ia berdiri lagi karena kesal dengan perkataan yang dilontarkan oleh Deryl.

“Aku nggak mengancam, bukankah kamu memang mencintai Mbak Klara? Bukankah kalian mau menikah? Aku akan mendukungnya dengan cara kita yang harus cepat-cepat bercarai. Apa aku salah? Nggak ada tuh, yang mengancammu.”

“Iya! Tapi, bukan dengan cara seperti itu! Sama saja kalau aku masuk ke nerakaku sendiri!”

“Emang kamu bakal masuk ke neraka kok, makanya, aku nggak mau jadi istrimu. Apalagi punya anak darimu!”

Mata Deryl benar-benar melotot. Wanita yang dikira polos dengan gelar sebagai wanita salihah dari orang tua yang memilihkan sebagai istrinya malah bermulut tajam macam ini.

“Mau aku perkosa, ha! Beraninya ngomong begitu kepadaku!” bentak Deryl tepat di depan wajah istrinya.

“Kalau mau marah, minimal gosok gigi kenapa sih! Kamu kira, bau mulutmu seharum bau surga? Mana ada! Orangnya saja bakal masuk neraka kok!”

Dengan wajah datar cenderung ditekuk, Afsana tak gentar dengan kalimat yang diteriakkan oleh lelaki yang baru saja menjadi suaminya. Meski ada ancaman rudapaksa yang akan Deryl lakukan.

Deryl mengatupkan mulutnya seketika. Ia marah, tetapi tak ingin pula kalau harus mendengarkan cibiran dari wanita di hadapannya. Ia mengingat, kalau dirinya baru menenggak minuman beralkohol. Tentu saja, bau mulutnya akan terasa asing, bahkan tak enak dihirup oleh orang macam Afsana.

Wajah dipalingkan. Deryl menghindari Afsana dengan menjaga jarak meski emosinya terasa di ubun-ubun.

Apa yang harus kulakukan? Orang ini benar-benar menyebalkan. Memang aku mau cerai darinya, tapi bukan dalam waktu kurang dari satu tahun. Aku tetap akan didepak dari rumah ini dan gagal mengumpulkan uang untuk tabungan yang akan kugunakan untuk menikahi Klara.

“Kalau kamu berani menyentuhku, artinya, kamu laki-laki munafik. Belum ada setengah jam mengatakannya, sekarang sudah beda lagi. Nggak nafsu kok, ngancam mau memperkosa. Nggak salah? Jauh-jauh dariku! Aku tahu, kamu baru minum minuman haram. Aku jijik sama laki-laki yang doyan mabuk!”

Afsana mendorong tubuh lelaki berpawakan tinggi sekitar 180 CM agar tak terlalu dekat dengannya. Ia mematikan televisi yang tak membuatnya terhibur. Remot diletakkan di meja. Lantas, wanita itu berjalan ke arah ranjang. Namun, ia berbalik dan melihat Deryl lagi.

“Kamu tidurnya jangan di kasur. Bukankah kamu nggak mau menyentuhku? Kalau memang kamu laki-laki sejati, buktikan perkataanmu. Jangan menyentuhku sampai kita benar-benar bercerai secara resmi, hanya butuh enam bulan saja kok.”

Nggak bisa. Kalau aku cerai belum ada setahun menikah, aku bisa diusir dari rumah ini. Tapi, aku harus melakukan apa?

Meski meminum minuman keras, Deryl tidak mabuk. Ia sudah biasa meminum barang haram itu. Jadi, tak semudah itu kehilangan kesadarannya.

“Afsana! Dengarkan aku! Kita nggak boleh bercerai sampai aku mendapatkan uang untuk ditabung dan bisa kugunakan untuk menikahi Klara.”

“Apa peduliku? Aku hanya ingin lepas darimu kok. Aku nggak mau punya suami sepertimu yang minus akhlak. Aku hanya ingin agar kamu nggak menyentuhku sampai kita bercerai,” tegas Afsana.

“Iya! Kita bakal cerai kok dan aku nggak akan menyentuhmu. Tapi, jangan kurang dari satu tahun pernikahan. Aku belum dapat uang kalau begitu. Aku juga bakal dibuang dari keluarga ini. Aku belum sanggup. Aku masih butuh uang dari bapakku.”

“Aku harus memedulikan perasaanmu sedangkan kamu tega memenjarakanku di rumahmu yang bikin aku gerah begini?”

“Memenjarakan bagaimana? Kamu di sini disayang kedua orang tuaku kan? Kamu bebas melakukan apa saja. Apanya yang kurang coba? Justru aku yang terpenjara gara-gara menikah denganmu.”

“Makanya, kita akan segera bercerai kok. Dan kamu nggak akan di penjara lagi oleh pernikahan ini. Begitu pula denganku. Kamu tidur di bawah. Ada kasur lantai kan?”

Afsana sudah lelah setelah melakukan resepsi pernikahan. Senyum pula harus selalu terukir saat di atas pelaminan. Semuanya demi orang tua yang ternyata memakan uang rentenir dari orang bernama Haribowo yang merupakan ayah dari Deryl. Uang itu digunakan untuk membeli sawah. Namun, karena orang tua Afsana tak bisa memenuhi syarat dalam perjanjian, akhirnya Afsana yang dikorbankan.

“Kita belum selesai bicara,” cegah Deryl.

“Tapi, aku capek! Kamu wajib tidur di bawah!”

“Kamu tidur pakai kerudung?” tanya Deryl tiba-tiba.

Afsana kembali menoleh.

“Ada masalah?”

“Katanya gerah. Kenapa tetap dipakai?”

Afsana mendengus kesal.

Gerah gara-gara kalian yang nggak pada salat. Bukan karena cuaca atau semacamnya!

“Terserah aku lah, mau pakai kerudung saat tidur kan terserah aku. Lagian, aku nggak mau memperlihatkan rambutku kepadamu. Aku nggak mau kalau kamu jadi suka sama aku!”

Afsana lagi-lagi menekuk wajahnya. Kemudian, ia menempelkan bokongnya di kasur. Bersiap untuk tidur.

“Cantikan Klara kali. Perbandingannya satu banding seribu. Walau kamu memperlihatkan rambutmu di depanku, aku nggak bakal suka sama kamu! Dan aku, nggak mau tidur di bawah. Kita batasi pakai guling. Kamu tuh, yang harus jaga tanganmu biar nggak menyentuhku!”

Deryl melangkahkan kaki menuju ranjang. Ia menjatuhkan tubuhnya di kasur, membuat Afsana menoleh karena ucapan lelaki itu bukan main-main.

“Ini, batasanya pakai guling. Kamu nggak boleh melewati batas ini. Kalau aku, sudah jelas nggak bakal melewatinya karena tidurku nggak banyak tingkah!”

Guling diletakkan di tengah oleh Deryl. Afsana tak setuju. Ia bersiap untuk memprotesnya.

“Kamu tuh ya! Dibilangi tidur di bawah, ya di bawah! Aku nggak mau terjadi sesuatu yang nggak diinginkan kalau kita tidur dalam satu ranjang!”

“Udah! Tidur! Katanya tadi capek. Kalau mau, kamu saja yang tidur di bawah.”

Afsana yang merasa kalau dirinya menjadi korban perjodohan ini, tentu tak ingin semakin menyiksa diri. Ia ingin tidur di kasur yang empuk dan hangat. Bukan di bawah dan membuatnya makin tak adil.

“Awas kalau sampai menyentuhku!” ancam Afsana membalikkan badan dan memunggungi Deryl.

“Nggak bakal!”

Deryl melakukan hal yang sama.

Meski awalnya kesulitan untuk tidur karena banyaknya pikiran yang mendatangi pikiran, Afsana dan Deryl akhirnya bisa memejamkan mata. Mereka saling memunggungi.

Broott!

Deryl mengendus bau yang menyengat hidung hingga ia harus terbangun dari tidur.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Sopan Sopian
lanjutkan kak
2024-05-05 12:08:38
0
35 Bab
Malam Pertama Pengantin
“Aku nggak mau disentuh sama kamu walau kita sudah menikah. Aku nggak sudi disentuh sama kamu. Udah rambut panjang, tindikan, akhlak minus, nggak ada bagus-bagusnya kalau jadi ayah dari anak-anakku! Jangan sampai, amit-amit!”Afsana mengatakannya dengan sangat enteng ketika mereka sudah berada di dalam kamar yang sama. Ya, kamar pengantin yang harusnya dipenuhi oleh aura keromantisan yang begitu syahdu. Namun, beda hal dengan dua orang ini.“Dih! Aku juga amit-amit punya anak yang dikandung sama kamu kali! Jangan sok kecantikan! Nafsu juga nggak!”“Baguslah. Lakukan saja terus sampai enam bulanan. Setelah itu, aku akan menggugat cerai.”Deryl melebarkan mata ketika mendengar ucapan yang Afsana lontarkan. Ia yang tak belajar agama tentu tak paham tentang hukum seorang suami yang wajib memberikan nafkah lahir maupun batin.“Hey! Nggak gitu juga! Kamu tahu kan, aku menikahimu gara-gara apa!” bentak Deryl mendekati Afsana yang sejak tadi duduk di sofa.“Bukan urusanku kali! Kamu juga tahu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-02
Baca selengkapnya
Berdebar
“Sial! Bau apa ini!” gumam Deryl seraya membuka mata.Menyadari ada yang tak beres dengan dirinya, Deryl membelalakan mata. Betapa terkejutnya ketika kedua lengannya mendekap pinggang bagian belakang dari wanita yang tidur seranjang dengannya. Perlahan tapi pasti, tanggannya dilepas dan mundur pelan-pelan. Ia tak mau membangunkan Afsana yang ternyata tidur di tempat yang semestinya. Deryl sendiri yang melewati batasannya.Apa-apaan ini? Kenapa aku memeluknya? Dan lagi, bau yang nggak enak tadi, datang dari arah pantatnya? Afsana kentut? Sialan!Deryl mengibaskan tangannya pelan berusaha mengusir sisa aroma yang mengganggu pernapasan. Namun, saat melihat tubuh bagian atas milik istrinya, kerudung yang dipakai tersingkap dan lepas. Bukan hanya rambut yang mati-matian ditutupi oleh Afsana telah terlihat, tetapi bagian dada pun terlihat bentuknya begitu jelas.Lelaki yang sebenarnya sudah sah menjadi suami dari Afsana itu malah menarik napas seraya membuang pandangannya. Matanya pun tanpa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-02
Baca selengkapnya
Jangan Goyah
Ih! Apaan coba. Pagi-pagi sudah sayang-sayangan begitu sama pacaranya di depan istrinya. Meluk? Ih! Sudah bisa ditebak kalau hubungan mereka sudah selayaknya suami-istri. Ih! Amit-amit! Aku tambah nggak suka sama dia. Pengen cepat-cepat cerai saja. Jangan sampai ada cinta di antara kami dan itu nggak bakal terjadi. Untung saja, tadi malam nggak terjadi apa-apa. Padahal dia mesum begitu sama pacaranya. Alhamdulillah. Sama aku dia tahu diri.Tatapan penuh rasa jijik dihunjamkan ke arah Deryl. Lantas, Afsana kembali memalingkan wajah lurus ke depan. Ia tak mau berlama-lama melihat sikap suaminya yang tak pantas dikata suami.Bagaimana dengan Mas Arsakha, ya? Semenjak dia pergi menuntut ilmu lagi, kami putus hubungan. Dan sekarang, aku malah jadi istri orang. Apa Mas Arsakha sudah tahu? Kan Bu Najwa hadir di pernikahanku. Dan lagi, kata beliau, Mas Arsakha sudah dijodohkan. Ah! Kenapa semua jadi seperti ini?Sambil melepas mukena dan melipatnya, Afsana merenungi kisah hidupnya. Merenungi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-03
Baca selengkapnya
Awas Saja
Ingatan Deryl terlempar ke masa di mana Klara bertamu ke rumah. Ia mengingat begitu jelas kalau kekasih yang dicintainya itu malah memperlakukan wanita pemilik surganya tak begitu sopan. Ya, Klara tanpa sungkan berani menyuruh-nyuruh Asih. Deryl mengetahuinya ketika ia meninggalkan mereka sebentar, lalu kembali dan mendengar kalimat-kalimat yang kurang enak didengar yang dikatakan oleh Klara.“De! Ngapain kamu berdiri di situ? Mau ikut salat?” tanya Asih ketika melihat anak lelakinya mematung di dekat pintu.Deryl tersentak. Ia melamun hingga tak sadar kalau aktivitas dua orang yang diintip telah usai. Jadilah, ia tertangkap basah. Malu, tentu saja. Namun, ia tak akan memerlihatkannya dengan jelas.“Mana ada! Aku Cuma lewat kok!”Afsana dan Asih tersenyum mengetahui Deryl berusaha untuk berbohong.“Lewat, apa lewat? Aku pikir, sejak tadi, kamu berdiri sambil mengintip ke sini kok,” ujar Afsana mulai mencibir. “Iya kan, Bu. Ibu lihat kalau Mas De berdiri lama di sana. Mana ada lewat be
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-04
Baca selengkapnya
Ayo! Jalan-jalan
Afsana tersenyum dengan kedua ujung bibir terasa kaku. Ia bingung, bagaimana harus menanggapi perkataan ibu mertuanya itu?Walau Afsana tidak setuju dengan perjodohan yang terjadi, wanita itu tetap berusaha menghormati para orang tua yang telah membuatnya seperti ini. Ia telah diajarkan rasa sopan sejak kecil. Jadi, sebisa mungkin, ia menjalankan ajaran itu. Kebaikan adalah segalanya. Terutama pada orang tua.“Apa kamu sudah berpikir untuk bercerai dari Deryl, Nduk?” tanya Asih yang membuat Afsana terperajat.Di sisi lain, Deryl sangat terkejut pula. Ia teringat lagi dengan percakapan tadi malam. Afsana yang telah berencana akan menggugat cerai setelah enam bulan pernikahan karena Deryl tak menyentuhnya dan tak memberi nafkah batin. Kalau istrinya itu sampai mengatakan rencana itu sekarang, Deryl benar-benar tak berkutik. Ia harus menghentikannya.Deryl keluar dari persembunyiannya dengan sedikit bersandiwara. Seolah tak mengetahui kalau ada dua orang wanita yang sedang berbicara di s
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-05
Baca selengkapnya
Bertemu Pacar
“De! Kamu lihat apa, sih!” bentak Klara yang mengetahui sorot mata pacarnya tak fokus pada dirinya.Ketika Klara ingin menoleh ke belakang untuk memastikan ada apa di sana hingga membuat Deryl melebarkan mata, lelaki di hadapannya kembali tersadar dan segera meraih tangan mulus milik Klara. Tentu, Deryl tak ingin kalau Klara tahu ada Afsana juga di tempat itu.“Nggak, Sayang. Bukan apa-apa. Tadi aku hanya melihat orang yang agak aneh saja, tapi dia sudah pergi. Kamu mencarinya pun, dia sudah nggak ada.”Ya, hanya alasan agar Klara tak menoleh ke belakang. Meski sebenarnya, wajah Afsana tak akan kelihatan karena posisinya memunggungi tempat duduk mereka. Hanya berhati-hati demi kedamaian dunia.Wanita berparas cantik yang memakai crop top berwarna putih dipadukan dengan hot pants warna senada membuat Klara tampak begitu mempesona. Tentu, tampak begitu indah di mata para kaum lelaki.Berbanding terbalik dengan Afsana yang serba tertutup. Pakaiannya saja over size. Celana yang dipakai pu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-26
Baca selengkapnya
Nggak Tahu Malu
Perjumpaan singkat dan tanpa disengaja itu telah membuat Afsana melamun. Arsakha tak terlihat lagi dengan meninggalkan pesan yang masih tak dipercaya oleh gadis berkerudung hitam yang masih duduk sendiri itu.“Benarkah perkataannya tadi? Dia akan menunggu aku bercerai dari Mas Deryl? Apa semua bukan omong kosong saja? Tapi, aku merasa bahagia ketika mendengarnya berbicara seperti itu.”Senyum perlahan melebar. Namun, tetap saja tak bisa merasa lega. Masa depan tentu belum ada yang tahu. Arsakha memang mengatakan janji itu, tetapi sampai saat itu tiba, mereka tidak akan bisa menerka secara pasti. Kalau sampai terlalu berharap, tetapi tak sesuai, pasti akan merasa kekecewaan. Bahkan mungkin teramat sangat.Helaan napas kasar menggema bersama kesendiriannya. Meski tempat makan itu banyak pengunjungnya, tetapi bagi Afsana, dia hanya seorang diri. Suami yang datang bersamnya, sama sekali tak ada di ingatan. Justru, lelaki yang memakai sarung dan peci tadi yang memenuhi ruangan yang ada di
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-26
Baca selengkapnya
Jatuh Cinta Kepadamu?
“Duduk dulu. Kita buat perjanjiannya dulu. Aku yang akan menulisnya di HP. Apa poin-poin yang akan ditulis di sana, kita diskusikan bersama. Setelah itu, kita cetak dan mendatanganinya. Kalau perlu, kita beri materai biar makin jelas.”“Pasang materainya dulu, baru ditandatangani. Harus ada sebagian meterai yang terkena tanda tangan.”“Iya! Intinya, kita buat isinya dulu di sini.”Afsana yang sudah berdiri dan mengenakan tas untuk pergi dari tampat itu, kembali mengurungkan niatnya. Ia duduk di tempat semula.Deryl mulai menulis pembukaan perjanjian sebelum pada poin-poin yang akan disepakati bersama. Ketentuan-ketentuan yang tidak boleh dilanggar satu sama lain.Mereka begitu serius dalam menentukan isi perjanjian tersebut. Satu poin pun tak boleh terlewati. Namun, di saat yang sama, penciuman Deryl malah salah fokus pada aroma yang membuat hatinya mendesir. Aroma harum dan enak dihirup lama-lama menguar dari seseorang yang sedang bersamanya. Padahal, parfum yang Klara pakai juga leb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-26
Baca selengkapnya
Siapa Dia?
“Astagfirullah!” pekik Afsana seraya menoleh ke sumber suara.Suara yang cukup nyaring itu tentu membuat jantung berdebar lebih cepat. Meski begitu, Afsana merasa penasaran dan ingin tahu, apa penyebab suara itu terdengar di telinga.Pelan-pelan, wanita itu melangkahkan kaki. Ia berusaha mengintip agar bisa segera mengetahui penyebab benda itu terjatuh. Bisa saja karena ada kucing yang masuk hingga menjatuhkan benda ke lantai.Kening mengernyit kala sampai di tempat yang terdengar sebagai sumber suara. Di sana, memang ada beberapa benda yang tergeletak tak beraturan di lantai. Tampaknya, benda-benda itu yang tadi mengeluarkan suara. Namun, Afsana tidak melihat apa pun di sana.Afsana kembali mengulangi pencariannya terhadap sesuatu yang bisa mengacaukan barang-barang yang tergeletak di lantai. Namun, sekali lagi, ia tak menemukan apa-apa.“Masa sih, jatuh sendiri?”Karena tidak menemukan target yang bisa memecah rasa penasarannya, timbul pikiran buruk hingga membuat bulu kuduk berdiri
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-26
Baca selengkapnya
Nggak Takut
“Ada apa, hm? Kamu takut petir?” tanya Deryl meski awalnya ragu.Afsana hanya menggeleng. Mulutnya masih komat-kamit melafadkan kalimat istigfar. Hanya terdengar gumaman yang tak jelas karena sebagian wajahnya tertutup selimut.“Terus? Kenapa kamu begitu? Ngomong saja kalau takut,” ucap Deryl mulai bernada ketus.Lelaki yang bersusah-payah menghilangkan egonya demi menayakan keadaan istrinya, malah dibalas hanya dengan gelengan kepala. Namun, mulut masih tetap bergumam seperti orang yang sedang menahan rasa takut.“Aku nggak takut sama petir, tapi ….”Afsana tak melanjutkan perkataannya karena di dalam pikirannya terbersit tentang kemungkinan yang akan terjadi. Deryl yang mungkin tak percaya malah hanya akan membuat kesal.“Tapi apa? Kalau ngomong yang jelas.”Dua orang yang awalnya saling memunggungi, kini tanpa disadari, posisi mereka malah saling berhadapan. Deryl mulai kesal. Namun, ia melihat wajah istrinya yang sebagian tertutup selimut dengan begitu serius.“Aku nggak mau cerit
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-26
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status