Share

Madu Beracun Dari Suamiku
Madu Beracun Dari Suamiku
Penulis: Kikym

Bab 1

Penulis: Kikym
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-13 11:56:05

"Lebih cepat, Mas!”

Begitu Mirna Firdiana masuk ke dalam rumah, dia mendengar suara desahan seorang wanita dari dalam kamar, tidak dapat menahan rasa penasarannya Mirna langsung menuju arah kamar, pintu yang tidak tertutup sempurna membuat aktivitas di dalam kamar tersebut dapat dilihat oleh Mirna.

Dirinya tercengang melihat pemandangan yang ada di depan matanya, tampak sepasang manusia sedang mengecap kenikmatan duniawi.

Mereka bertumpuk menjadi satu di atas tempat tidur tanpa mengenakan sehelai benangpun.

Mirna yang masih tercengang hanya dapat mematung di tempatnya saat ini. Sementara sepasang manusia yang masih menikmati penyatuan mereka tidak menyadari jika seseorang sedang mengawasi. Mirna pun terjaga dan tanpa basa basi menendang pintu kamar tersebut.

"Mi Mirna," ujar si pria yang terkejut mendapati sang istri tiba-tiba berada di hadapannya. Lelaki itu melompat turun dari ranjang. Mempertontonkan bagian sensitifnya yang masih basah dan mulai mengecil itu.

"Apa ini, Mas Devan?" geram Mirna melempar koper ke arah sembarangan.

"Kenapa kamu …. Kapan kamu pulang, Mirna?" Tanya Devan sang suami.

"Kenapa? Aku pikir kepulanganku akan membuat dirimu senang tapi ternyata pikiran aku salah," ujar Mirna.

"Aku bisa jelasin ini semua Mirna," jawab Devan dengan gugup.

"Hey siapa kamu? Kenapa masuk ke dalam rumah orang tanpa izin? Dasar tidak tahu sopan santun!" Tiba-tiba saja wanita yang baru saja selesai memakai pakaian dalamnya memarahi Mirna.

"Kamu yang harusnya tahu diri, siapa kami? Apa kamu tidak tahu laki-laki yang bersama kamu itu suami orang? Asal kamu tahu aku ini istrinya," jawab Mirna tak kalah sengit.

"Mas Devan, apa benar yang wanita gila ini ucapkan?" tanya wanita tersebut

"Yuli, a–apa yang dia katakan itu benar dia ini istri yang aku ceritakan." Devan mendadak tergagap.

"Ooh, jadi rupanya dia ini istri kamu yang pergi meninggalkan kamu?" Wanita tak tahu malu itu justru malah mencibir Mirna.

"Jaga mulut kamu itu," Mirna tak kalah sengit memperingatkan wanita tersebut

"Asal kamu tahu saja aku ini juga istri dari Devan," ujar wanita bernama Yuli.

“Istri?” Mirna mengulang kata.

"B–begini Mirna sebenarnya apa yang Yuli katakan itu benar, kami baru menikah satu tahun yang lalu," jawab Devan

Plak!

“Dasar bajingan kamu Devan!" Emosi tidak terkendali lagi Mirna akhirnya memberikan satu tamparan untuk sang suami.

"Bagaimana bisa kamu mengkhianati aku setelah apa yang aku perbuat untuk kamu dan keluarga kita?" Air mata yang awalnya di tahan agar tidak keluar akhirnya tidak terbendung lagi mendengar pengakuan mengejutkan sang suami.

"Ini semua salah kamu Mirna, aku melakukan ini semua karena kamu yang tidak ada saat aku membutuhkan kamu, bagaimanapun juga aku ini laki-laki normal," ujar Devan tanpa bersalah.

"Apa kamu bilang? jadi sekarang kamu menyalahkan aku?" cicit Mirna yang tidak terima perkatakan dari sang suami.

“Ada ribut apa ini pagi-pagi?” seorang wanita paruh baya dengan wajah angkuhnya tiba-tiba muncul di tengah-tengah perdebatan mereka.

"Tidak ada apa-apa bu, hanya saja tiba-tiba wanita gila ini membuat onar disini," ucap Yuli yang berhasil menyulut emosi Mirna

"Aakkhhh sakit! Maass tolong!" Pekik Yuli yang kesakitan tiba-tiba, rupanya tanpa basa basi Mirna menarik rambut panjang milik Yuli.

"Jaga mulut mu itu wanita jalang! Atau aku akan merobek mulut kamu itu!" Mirna memperingati wanita tersebut agar tidak memprovokasi dirinya.

"Berhenti, kamu Mirna! Lepaskan Yuli!" Sang Suami dengan sekuat tenaga berusaha melerai kedua istrinya dan menepis tangan Mirna agar tidak melukai wanita selingkuhannya.

" Tidak seharusnya kamu menyalahkan orang lain,Mirna! Seharusnya kamu berterimakasih dengan Yuli yang sudah merawat Devan selama kamu tidak ada," ujar sang mertua.

"Apa anak ibu itu seorang yang cacat sehingga memerlukan perawatan khusus? Jika iya ibu bisa membawanya ke dokter spesialis untuk di obati bukan wanita jalang seperti itu yang justru akan membuat anak ibu jadi sakit kelamin!"  Sengit Mirna kepada ibu mertuanya.

" Tutup mulut kamu Mirna! Jangan bicara tidak sopan sama ibu!" geram Devan memperingati sang istri.

"Kamu yang seharusnya diam Devan!" sengit Mirna tak mau kalah

"Ibu menyesal merestui pernikahan kalian, seharusnya dari awal saja Devan menikah dengan Yuli yang lebih mengerti etika, Devan tidak perlu membuang waktu untuk bersama dengan wanita yang tidak jelas asal usulnya seperti kamu, Mirna!" Balas ibu mertua yang terus menyalahkan menantunya.

"Maksud ibu tidak jelas asal usulnya bagaimana? apa dia tidak punya orang tua sehingga tidak ada yang bisa mengajarkannya etika?" Tanya Yuli yang ikut menghina Mirna seolah dirinya wanita baik-baik.

"Benar, dia ini hanya wanita yang dibesarkan dipanti asuhan saja bahkan dirinya tidak mengetahui siapa orang tua nya, ibu rasa orang tuanya membuang dirinya karena takut terkena sial." ujar sang mertua.

"Dengarkan aku, Mirna! Aku menikah dengan Yuli itu satu tahun setelah kepergian kamu, itu semua karena aku menginginkan seorang anak yang bisa melanjutkan keturunan aku, Mirna!" Ujar Devan sang suami.

"Apapun alasan kamu seharusnya kamu bicarakan dahulu dengan aku bukan seperti ini! Aku lebih baik bercerai daripada harus berbagi dengan wanita lain,Mas!" Sengit Mirna

"Aku tidak perduli kamu terima atau tidak pokoknya kamu harus terima karena Yuli sekarang ini sedang mengandung anak aku!" Ucap sang suami

"Setelah berbohong sama aku,sekarang kamu memaksa aku untuk menerima perempuan jalang itu di rumah ini? Kamu sungguh bajingan!" geram Mirna.

Bab terkait

  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 2

    " Mau tidak mau, terima saja Yuli sebagai madumu. Dia sedang hamil anak suamimu, artinya anakmu juga. Jangan membantah dan durhaka pada suami!" Ujar sang mertua tanpa memikirkan perasaan sang menantu. "Bagaimana mungkin seorang ibu dengan begitu mudah meminta menantunya untuk menerima madunya? Jika ibu di posisi aku apa ibu tetap akan menerimanya?" Tanya Mirna kepada sang mertua "Seharusnya kamu sadar jika diri kamu sendiri yang tidak bisa menjadi wanita sesungguhnya dan memberikan keturunan untuk suami kamu. Sedangkan suami kamu sangat ingin memiliki seorang anak, kamu tidak boleh egois,Mirna!" Ujar sang mertua Air mata kembali keluar membasahi pipi yang belum juga kering, Dirinya tidak dapat menerima akan ucapkan sang mertua,namun dirinya juga tidak dapat menghindar dari hinaan bahwa dirinya belum mampu memberikan keturunan untuk sang suami. Padahal di awal pernikahan mereka begitu harmonis, pernikahan karena pasangan tersebut sama-sama saling cinta satu sama lain. Namun se

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 3

    Rumah sederhana yang hanya memiliki tiga kamar tersebut kini terisi penuh,Mirna masih berada di dalam kamar tepatnya kamar yang dijadikan gudang. Dirinya tidak dapat menerima pengkhianatan sang suami namun dia harus bisa bertahan untuk mendapatkan kembali hak nya dan memastikan sang suami menyesali perbuatannya. Meskipun memiliki paras wajah yang cantik dan otak yang cerdas, namun nasibnya sangat berbanding terbalik dengan itu semua. Dari kecil dirinya sudah tidak mengetahui siapa keluarga ataupun orang tuanya, dirinya tumbuh dan besar dengan baik disebuah panti asuhan, berkat otaknya yang cerdas dirinya berkali-kali mendapatkan beasiswa sehingga dirinya dapat menyelesaikan pendidikannya hingga SMA. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA dirinya memutuskan untuk mencari pekerjaan agar dapat membantu anak-anak yatim yang berada di panti asuhan tersebut. Dirinya memutuskan untuk bekerja disebuah pabrik sebagai buruh harian, disanalah dirinya untuk pertama kalinya bertemu dan berkena

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 4

    Sungguh berat bagi Mirna untuk bisa bertahan di biduk rumah tangga seperti saat ini, dirinya harus menjadi yang kedua meskipun statusnya adalah isteri pertama, sudah bulan kedua dirinya tinggal bersama dengan suami,mertua dan juga Yuli. Rasanya tidak sudi jika mereka semua yang menguasai rumah yang aku bangun dengan susah payah, namun untuk bertahan lebih lama juga rasanya sakit sekali apalagi perlakuan ibu mertua yang tiap hari selalu menghina dirinya yang tidak bisa memberikan keturunan untuk sang suami. Padahal wanita mana yang tidak ingin memberikan keturunan untuk keluarganya namun jika yang diatas memiliki kehendak yang lain kita sebagai hambanya hanya bisa menerimanya, lagipula jika bukan karena kecelakaan itu tentu aku dan suami sudah memiliki seorang putra. Diam-diam Mirna mengumpulkan informasi mengenai legalitas rumah yang dibangun diatas tanah mertua melalui media sosial dan ternyata keputusannya membangun rumah ditanah mertua merupakan kebodohan yang sangat fatal.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 5

    Suara teriakan Devan ternyata membangunkan sang mertua yang sudah terlelap sedari awal. "Ada apa lagi,Devan? Apa perempuan mandul itu membuat ulah lagi?" Teriak sang mertua dari dalam kamarnya. "Tidak apa-apa,bu! aku cuma bilang Mirna untuk tidak pulang larut malam setiap harinya tapi dia malah membangkang!" ujar Devan pada ibu nya. Akibat kepolosan Mirna dalam hal percintaan yang membuat Mirna mau menikah dengan laki-laki seperti Devan yang suka mengadu kepada ibunya entah itu masalah besar ataupun kecil sehingga sang ibu selalu saja ikut campur dalam permasalahan rumah tangga mereka. Padahal dengan postur wajah yang dimiliki Mirna dia seharusnya bisa mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari Devan. "Biarkan saja,Devan! Mau ngapain kamu perduli dia mau pulang jam berapa? perempuan seperti dia pasti sudah biasa pulang larut malam, lagi pula perempuan mandul seperti dia mau pulang sampai jam berapa juga tidak akan menghasilkan masalah buat nya," ketus sang mertua. "Tolong be

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 6

    "D-Devan, cepat bawa Yuli ke klinik terdekat saja kita sudah tidak ada waktu, ketuban Yuli sudah pecah" ujar sang mertua. Devan bersama dengan sang ibu memutuskan membawa Yuli ke klinik persalinan yang terdekat karena jika mereka tetap bersikeras ke rumah sakit itu akan memakan waktu yang lebih lama sementara kondisi ketuban Yuli sudah pecah yang artinya proses persalinan akan segera terjadi. Sebelum pergi Devan tetap memaksa Mirna untuk memberikannya uang yang dia miliki berapa pun itu. "Aku tidak punya banyak waktu Mirna, kamu sudah lihat bagaimana keadaan Yuli apa kamu tega membiarkannya kesakitan lebih lama? Cepat berikan aku uang! Ujar Devan " Sudah aku katakan aku tidak punya uang lagi kenapa kamu tidak percaya?" Ujar Mirna " Jangan keras kepala Mirna atau kamu juga akan merasakaan sakit!" Ucap Devan Keadaan yang mendesak membuat Devan menjadi gelap mata, tanpa aba-aba Devan menjambak dan memukul Mirna secara bertubi-tubi, Mirna berteriak histeris meminta tolong namun t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Madu Beracun Dari Suamiku   bab 7

    "Kamu jangan sombong Mirna, walaupun rumah ini dibangun menggunakan uang kamu tapi rumah ini berada diatas tanah milik ibu, kalau saja tidak ada tanah milik ibu belum tentu dengan uang kamu yang pas-pas an itu bisa membangun rumah dengan luas seperti ini!" Sengit Devan. "Karena aku menggerti rumah ini berada diatas tanah milik ibu kamu makanya aku minta kamu menjualnya dan hasil penjualan kamu bagi jadi dua, aku rasa ini solusi yang terbaik! Aku juga perlu uang untuk melanjutkan hidup aku." ujar Mirna "Ada apa ini? Kamu mau minta ibu untuk menjual rumah ini dan memberikan kamu uang hasil penjualan rumah ini? Iya begitu?" Tanya sang mertua yang tiba-tiba muncul dari arah belakang mereka bersama dengan Yuli. Mirna memutar bola matanya dengan malas saat tahu ibu mertuanya mulai ikut campur. "Bukan memberikan hasil penjualan rumah keseluruhan untuk aku, tapi di bagi dua sesuai dengan harga tanah dan bangunan tersebut," ucap Mirna menjelaskan. "Memangnya kenapa harus dijual dan dibagi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 8

    Mirna tersenyum miring setelah selesai merapikan barang-barang miliknya yang akan dia bawa bersama dengannya, Hari ini dirinya memutuskan akan pergi meninggalkan rumah tersebut dia juga akan segera mengurus proses perceraiannya dengan Devan. Cukup sudah dia bersabar menghadapi kelakuan suami dan juga ibu mertuanya tersebut. Dengan langkah pasti dirinya keluar dari kamar sembari mendorong koper miliknya, entah mengapa rumah yang tiap paginya selalu ramai oleh suara tangisan bayi dan ocehan sang mertua kali ini sangat sunyi dan tenang. Suasana yang tenang seperti itu dimanfaatkan Mirna untuk menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri, sepiring nasi goreng dan segelas teh hangat menemani sarapan Mirna yang terakhir di rumah tersebut. Selang beberapa menit kemudian terdengar suara mesin mobil yang berhenti tepat didepan pagar rumahnya, Mirna sudah dapat menebak jika mobil tersebut adalah taksi online yang belum lama dia pesan melalui ponsel miliknya. Untuk memastikan dugaannya tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 9

    Suara tangisan bu Lastri masih saja terus terdengar, dia meraung-raung sembari memukul tanah beraspal. "Rumahkuu... rumahkuu...kembalikan rumahhkuu... huhuhu." Sementara itu Devan terlihat sibuk menghubungi Mirna, istri pertamanya namun panggilan tak kunjung tersambung, masih belum menyerah Devan mengirimkan banyak pesan kepada Mirna dan berharap istri pertamanya itu membalas pesan yang dia kirim. Api baru dapat dipadamkan setelah satu jam lamanya para petugas berusaha keras memadamkan api. Rumah yang dibangun diatas tanah miliknya kini menyisakan puing-puing yang hangus terbakar, untung saja rumah tersebut tidak berada dikawasan padat penduduk sehingga api tidak menyambar ke rumah lain dan memakan korban. Sementara itu di lain tempat, Mirna baru saja tiba dirumah mewah dengan halaman yang cukup luas, rumah mewah itu memang cukup mewah untuk dilihat dari luar tapi sebenarnya rumah itu dimanfaatkan sebagai kost an yang disewakan perkamarnya. Mirna masih belum tahu harus bagai

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05

Bab terbaru

  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 24

    Setelah Reza dan Aira pergi, Mirna kembali sibuk dengan kegiatan di stand rotinya, tersenyum dan bersiap melayani beberapa pelanggan yang mulai mengantre. Namun, tak disangka, seorang wanita paruh baya dengan ekspresi marah tiba-tiba datang ke stand Mirna sambil membawa sekantong roti. "Apa-apaan ini? Roti ini ada lalatnya!" seru wanita itu dengan suara nyaring, membuat pengunjung lain menoleh ke arahnya. Ia mengangkat roti yang sudah setengah dimakan, memperlihatkan bagian dalamnya yang penuh jamur dan lalat kecil yang masih melekat. Mirna tertegun, wajahnya seketika pucat. "Ibu... maaf, mungkin ada kesalahpahaman," ujarnya gugup, mencoba menenangkan wanita tersebut. Namun, wanita itu tidak memperdengarkan penjelasan Mirna dan justru mengangkat suara, "Kesalahpahaman? Ini tidak bisa dimaafkan! Bagaimana kamu bisa menjual makanan kadaluwarsa seperti ini?!" Beberapa pengunjung yang sedang mendekat tiba-tiba ragu. Mereka mulai saling berbisik, melirik stand Mirna dengan tatapan cur

  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 23

    Mirna tertegun ketika menyadari siapa anak kecil itu. "Aira? kamu Aira kan?" Tanya Mirna begitu sudah berada dihadapan anak berusia lima tahun ituAira menoleh dia berusaha mengingat-ingat wajah Mirna. Wajahnya tampak lega begitu dia ingat dengan wajah Mirna. "Tante Mirna!" serunya. Mirna mengelus kepala Aira, berusaha menenangkan gadis kecil yang terlihat ketakutan. sementara itu petugas sekuriti yang berdiri di samping anak tersebut menoleh saat melihat Mirna mendekat. "Ibu, apa Anda mengenal anak ini?"Mirna menanguk dan mengelus kepala Aira, berusaha menenangkan gadis kecil yang terlihat ketakutan."Iya, pak. Dia anak dari teman saya. Bagaimana anak ini bisa sama bapak? tanya Mirna. Petugas sekuriti itu menoleh pada ibu yang berdiri disampingnya. "Ibu ini menemukan anak ini menangis mencari ayahnya. Karena kami belum menemukan ayahnya kami bermaksud membawa anak ini ke kantor dulu supaya bisa lebih aman. Di sana kami bisa jaga dia dengan baik sambil mencari jalan terbaik untuk m

  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 22.

    Yuli tersenyum sinis, menatap Devan dengan kekecewaan. "Perceraian? Kalau aku mau, aku pasti sudah pergi jauh begitu saja tanpa harus menjalani proses perceraian. Asal kamu ingat,mas. pernikahan kita tidak pernah terdaftar secara sah.Jadi aku bisa pergi kapan saja." Devan mengepalkan tangannya, matanya merah penuh kemarahan. "Jadi maksud kamu apa? Aku tidak pernah memaksa kamu untuk masuk ke dalam hidupku, kamu sendiri yang menginginkan hal itu."Yuli mendengus, menggeleng pelan sambil memandang Devan dengan tatapan tajam. "Tidak memaksa? Kamu, mungkin tidak memaksa secara langsung, tapi kamu, terus-terusan datang dengan sejuta janji manis, bahkan kamu berjanji jika aku mau menjadi bagian dari hidupmu, kamu akan menjadikan hidupku tiada beban. Sekarang apa? semua janji itu hilang entah ke mana."Devan terdiam, merasa perkataan Yuli menampar harga dirinya. "Tapi kamu juga jangan lupa, kamu sendiri yang awalnya menggoda aku lebih dulu. Ingat tidak ada kucing yang menolak ikan." sengit

  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 21

    Setelah Mirna menghubungi Tiara, Reza dan Mirna berjalan berdampingan menuju restoran favorit Mirna yang tidak jauh dari pengadilan. Wajah Mirna tampak lebih ceria dari biasanya. “Kita kemana? Apa ada tempat yang spesial yang harus kita datangi?” tanya Reza sambil tersenyum. Mirna mengangguk. “Ada restoran kecil dekat taman, disana tempatnya tenang dan makanannya enak-enak. Kak Reza dan Tiara pasti suka.” Setibanya di restoran, mereka memilih meja di sudut yang menghadap ke taman. Tak lama, Tiara datang dengan senyum yang tak kalah antusias. “Hari ini aku yang traktir, kalian pesan apa saja yang kalian suka,” Ucap Mirna. Tiara tersenyum. "Baiklah, kamu jangan menyesal karena aku akan memilih menu yang paling mahal." Goda Tiara. Reza tertawa kecil. “Setuju! kita harus memilih yang paling mahal. Mereka akhirnya memesan beberapa menu andalan dari restoran tersebut. Saat makanan datang, mereka bertiga mulai makan sambil bercanda, di tengah-tengah obrolan mereka, Reza bertanya den

  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 20

    Saat Mirna sampai di depan kost, ia melihat sosok Reza berdiri menunggu di bawah lampu jalan yang remang. Langkah Mirna melambat, dan sejenak ia terdiam, memperhatikan Reza yang tampak sabar menanti dengan sebuah tas kecil di tangannya. Wajah Reza yang biasanya tenang terlihat sedikit letih, tapi senyumnya muncul begitu melihat Mirna mendekat. “Akhirnya kamu sampai juga,” ujar Reza lembut, matanya memancarkan kehangatan yang seolah menghapus semua kelelahan Mirna. Mirna tersenyum, meski hatinya terasa campur aduk. “Maaf kalau membuat Kak Reza menunggu lama. kenapa kak Reza mendadak kemari?" tanyanya, tanyanya agar bisa mengesampingkan pertemuannya dengan Devan yang mengusik perasaannya. "Ada beberapa dokumen yang perlu kamu tanda tangani, dan ini," Reza menyerahkan tas kecil yang dibawanya. “Aku ke Bandung beberapa hari lalu, Jadi, aku bawakan oleh-oleh untuk kamu. Mirna mengintip ke dalam tas itu dan menemukan berbagai macam jajanan khas Bandung, Ia tertawa kecil, merasa terharu

  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 19

    Setelah keluar dari gedung pengadilan dan meninggalkan sang ibu. Dengan langkah berat Devan berjalan menuju tempat dimana mobilnya terparkir, bayangan wajah kecewa dari sang ibu terus terlintas di pikirannya. Begitu ia duduk di dalam mobil, ia menghela napas panjang, memejamkan mata, dan mencoba menenangkan diri. Ocehan sang ibu yang mengkritik keputusannya terngiang di telinganya membuat perasaan bersalahnya kembali muncul. " Apa keputusan aku ini sudah benar?" Batin.Devan bertanya. Devan terdiam sesaat, kemudian meraih ponselnya dan bermaksud untuk menghubungi ibunya, tapi ia ragu dan berhenti. “Tidak, keputusan aku ini sudah tepat. Aku lelah jika masalah ini tak kunjung selesai.” gumamnya, sambil memandang ponsel di tangannya. Keraguan itu masih ada, tetapi ia tahu bahwa perasaan ingin bebas dari pernikahan yang penuh konflik ini lebih kuat daripada bayangan kekecewaan ibunya Ibu Devan pulang dari persidangan dengan wajah penuh kemarahan.Ia mendapati Yuli yang menunggu di ruang

  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 18

    Waktu berlalu begitu cepat, sidang perceraian mereka akan di adakan siang ini. Mirna di dampingi Reza selaku pengacaranya tiba disana lebih awal, sementara Devan tiba beberapa saat setelahnya, dirinya juga di temani sang ibu yang angkuh. Suasana persidangan tampak begitu tegang, disebelah kanan Mirna duduk dengan tenang tapi tetap terlihat kecemasannya, sementara disebelahnya Reza selaku pengacara sudah siap menghadapi persidangan. Disisi lain Devan duduk bersama sang ibu dengan tatapan dingin. Sidang akhirnya dimulai, dan semua perhatian tertuju pada hakim yang membuka persidangan tersebut. Hakim kemudian meminta kedua belah pihak untuk menyampaikan argumen mereka mengenai perceraian tersebut. Reza berdiri mewakili Mirna, berbicara dengan tenang dan penuh kejelasan. “Yang Mulia, klien saya sudah bertahun-tahun menjalani kehidupan pernikahan yang penuh ketidakcocokan, tanpa penghargaan yang layak. Mirna telah mencoba, berulang kali, namun kini merasa bahwa perceraian adalah pil

  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 17

    Meskipun Devan dan Mirna sepakat untuk berpisah, namun pertemuan keduanya berakhir dengan ketegangan. Mirna melangkah keluar dari ruang mediasi dengan pandangan kosong. Dadanya terasa sesak jika teringat dengan ucapan Devan, seolah seluruh perjuangannya selama ini tak ada artinya. Suara pintu yang berderit menyadarkannya, dirinya melihat Reza yang berdiri di ujung lorong. Reza menghampirinya dan tanpa banyak kata, ia hanya mengulurkan sebotol air mineral. "Minum dulu," ucapnya Reza singkat. Mirna sedikit tersentak dari lamunannya, kemudian mengambil dan meneguk air yang berada didalam botol. "Terima kasih,kak." Mereka terdiam beberapa saat. Reza menatapnya sesaat sebelum berkata, “Semua ini pasti berat untuk kamu, tapi kamu pasti bisa melewatinya.” Mirna hanya mengangguk, merasa sedikit tenang dengan kata-kata Reza yang singkat. Reza memandang ke arah taman kecil di luar gedung, lalu berkata, “Ayo, kita duduk di sana sebentar. Udara segar bisa bantu kamu untuk lebih tenang." Me

  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 16

    Devan menatap Yuli dalam-dalam, mencoba menemukan alasan di balik kata-katanya. Bagaimanapun juga, ada logika yang sulit dia bantah. Mirna telah mengganggu kedamaian keluarganya, dan mungkin ini adalah cara untuk membuatnya membayar atas perbuatannya. Tapi dirinya merasa ragu untuk membawa masalah ini ke tingkat yang lebih tinggi. "Ide itu hanya akan membuat situasi semakin rumit saja, aku rasa lebih baik kita tidak perlu melakukan hal tersebut." Ucap DevanYuli mendengus pelan, lalu menatap Devan dengan ekspresi kecewa. "Mas, kenapa kamu selalu lemah?Mirna yang memulai semuanya dengan menggugat cerai, dia ingin menyeret kita ke pengadilan. Kalau kita tidak mengambil tindakan balasan, dia akan merasa menang.""Tapi, yul...kita tidak punya bukti yang cukup, bahkan menurut penyelidikan kebakaran terjadi karena kebocoran tabung gas. Bagaimana kita akan menggugatnya?" Devan merasakan ada dorongan untuk tetap berada di jalur yang lebih aman, meski sebagian hatinya juga tergoda untuk mengi

DMCA.com Protection Status