SUKSES USAI DIJANDAKAN SUAMI

SUKSES USAI DIJANDAKAN SUAMI

last updateLast Updated : 2025-03-06
By:  Mayang indahUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
17Chapters
13views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Seorang istri yang sedang hamil dan memiliki dua anak laki-laki yang masih kecil. Suaminya tega mengkhianatinya sampai ia keguguran. Namun, setelahnya ia berjuang keras untuk mencapai kesuksesan demi kedua anaknya. akankan ia bisa meraih impiannya dan membuktikan kepada yang meremehkan dan mengkhianatinya jika ia mampu berdiri tegak tanpa mereka.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

"Ante Ama, tolongin Ibu. Ibu jerit-jerit kesakitan," teriak anak laki-laki pertama Dania, Raihan, yang berusia tujuh tahun, di depan rumah sepupu ibunya itu."Hah, kenapa, Han?" sahut Salma cemas sambil membuka pintu rumahnya.Salma adalah anak dari sepupunya Dania. Ia baru saja lulus sekolah menengah kejuruan dan sedang melamar pekerjaan melalui online."Ibu jerit-jerit kesakitan sambil nangis, Te. Tolong bantuin. Ibu kenapa," katanya sambil menyeka air mata yang menetes."Ya Allah, ayo kita ke rumah!"Jarak rumah yang hanya bersebelahan tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di sana. Salma langsung bergegas membawa Dania ke IGD rumah sakit."Salma..." sapa Dania dengan lirih menahan rasa sakit."Iya, Kak?""Jangan hubungi siapa-siapa. Biarin saja. Apalagi kalau kamu hubungi Mas Rizal, jangan, ya."Salma yang sedari tadi memang sibuk mengutak-atik ponselnya pun terdiam dan mematung."Lho, k...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
17 Chapters
Bab 1
"Ante Ama, tolongin Ibu. Ibu jerit-jerit kesakitan," teriak anak laki-laki pertama Dania, Raihan, yang berusia tujuh tahun, di depan rumah sepupu ibunya itu."Hah, kenapa, Han?" sahut Salma cemas sambil membuka pintu rumahnya.Salma adalah anak dari sepupunya Dania. Ia baru saja lulus sekolah menengah kejuruan dan sedang melamar pekerjaan melalui online."Ibu jerit-jerit kesakitan sambil nangis, Te. Tolong bantuin. Ibu kenapa," katanya sambil menyeka air mata yang menetes."Ya Allah, ayo kita ke rumah!"Jarak rumah yang hanya bersebelahan tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di sana. Salma langsung bergegas membawa Dania ke IGD rumah sakit."Salma..." sapa Dania dengan lirih menahan rasa sakit."Iya, Kak?""Jangan hubungi siapa-siapa. Biarin saja. Apalagi kalau kamu hubungi Mas Rizal, jangan, ya."Salma yang sedari tadi memang sibuk mengutak-atik ponselnya pun terdiam dan mematung."Lho, k
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more
Bab 2
Salma pun segera mematikan panggilan video dan berjalan beberapa langkah untuk menanyakan apa yang terjadi. Namun, belum sempat bertanya, perempuan yang berprofesi sebagai perawat menghalanginya sambil menutup pintu ruangan dan berkata,"Mba, tunggu di luar. Kami akan berusaha semampu kami."Salma tertegun. Entah apa yang akan terjadi setelah ini. Ia merasa menyesal karena menuruti permintaan Dania untuk tidak memberitahu siapa pun.---"Loh, kok mati teleponnya?" Raihan terheran melihat layar ponsel, yang semula sedang video call tiba-tiba mati begitu saja."Sini, sayang. Ante lihat dulu, kenapa ya kok dimatiin?" bujuk Meli, sahabat Dania yang dimintai tolong untuk menjaga anak-anaknya sementara waktu."Iya, Ante."Meli terlihat mengetik pesan singkat ke kontak bernama Salma.[Salma, kenapa? Kok dimatikan? Apa yang sebenarnya terjadi?]Tak butuh waktu lama, ia mengirim pesan tersebut, dan Salma la
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more
Bab 3
Rizal heran, apa yang sebenarnya terjadi pada Dania. Kenapa dia tiba-tiba saja masuk rumah sakit dan menjalani operasi sesar? Tanpa berlama-lama, ia menghubungi keluarganya untuk menanyakan di mana rumah sakit tempat Dania ditindak."Hallo, Kak... Kamu di mana?""Lho, ya aku di rumah. Memangnya kenapa?" sahut Linda dari seberang sana."Serius? Aku pikir kamu ada menemani Dania lahiran, Kak," tanyanya terkejut."Lahiran? Kamu kok nggak ngabarin keluarga kalau istrimu itu sudah lahiran, Zal?" terdengar Linda menyalahkan adiknya."Boro-boro, aku aja dapet kabar dari sahabatnya Dania, si Meli. Ya udah, Kak, nanti ku kabari lagi."Rizal menutup sambungan teleponnya. Ia bingung harus mencari ke mana tempat Dania ditindak operasi. Tiba-tiba saja terlintas di pikirannya untuk menghubungi keluarga Dania. Namun, tidak ada yang mengetahuinya juga dan malah dirinya yang dicaci maki sebab dianggap tidak becus mengurus istri sendiri.
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more
Bab 4
Dobrakan pintu yang sangat keras membangunkan kedua pasangan yang sedang bermesraan di atas kasur kesayangan mereka.Rizal berjalan menuju pintu kontrakannya untuk mengecek, namun ia tidak menemukan siapa pun. Yang ia temui hanyalah pintu yang terbuka dan berlubang akibat timpukan sebuah batu besar yang dililit kertas bertuliskan pesan menggunakan cairan berwarna merah, meskipun bukan darah."KAMU HARUS MEMBAYAR SEMUANYA!!! BRENGSEK!"Rizal mematung seketika. Rasa takut dan cemas tak dapat disembunyikan dari wajahnya. Tubuhnya pucat dan dingin. Entah siapa yang mengirim pesan itu, ia merasa tidak memiliki musuh.“Mas, siapa sih?” Anggi bertanya sambil menepuk pundak Rizal pelan.Rizal, yang sejak tadi diam mematung, terkejut dan hampir saja melempar batu yang digenggamnya ke arah Anggi.“Hah, kamu ini ngagetin saja!”“Ih, apa-apaan sih, Mas? Mas mau lempar aku pakai batu itu? Iya?!” Anggi terlihat takut dengan sikap Riza
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more
Bab 5
"Wanita jalang!" Dania berdesis pelan."Halo, Dania. Gimana keadaanmu?" Anggi menyapa dengan tatapan penuh makna jahat.Dania pun tidak menjawab sepatah kata pun, memalingkan wajahnya dengan tatapan sinis dan sedikit linangan air mata yang hendak menetes. Ia ingin sekali memaki dan mencabik wajah perempuan murahan itu, tetapi ia ingat bahwa kondisinya saat ini sedang lemah. Ia harus menunggu pulih terlebih dahulu untuk membalas semua perlakuan manusia-manusia bejat di hadapannya itu."Mohon maaf, jika tidak ada keperluan lagi, alangkah baiknya Bapak dan Ibu keluar. Bu Dania harus banyak istirahat," ujar Dokter Boby, berusaha mengusir secara halus manusia tidak tahu diri itu."Lho! Apa hak Anda mengusir saya?" Rizal menjawab dengan bentakan."Saya ini suaminya! Saya berhak tahu kondisinya!" ucapnya lagi sambil membulatkan kedua bola matanya seolah-olah ingin copot."Maaf, Pak, sebelumnya. Saya di sini sebagai dokter yang menangani
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more
Bab 6
Ketika hendak membuka pintu kamar dan keluar, mereka dikejutkan oleh kakak dan adik Rizal yang tak lain adalah ipar Dania. Mereka datang bersamaan."Mana Dania?!" Linda mencari Dania sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.Salma enggan menjawab, ia hanya memicingkan mata ke arah Dania yang sedang disuapi buah namun terhenti seketika.Salma dan anak-anak Dania pun bergegas keluar tanpa menghiraukan mereka yang datang."Gimana? Tukang drama? Apa sudah pulihan?!" cetus Linda."Kamu, kalau ada apa-apa tuh kabarin keluarga, bukan orang lain!" ucapnya lagi sambil melirik ke arah Meli.Dania hanya menyunggingkan senyum sinis. Selama ini, ia berpikir iparnya adalah sosok yang baik, karena mereka sesama wanita dan pasti mengerti bagaimana rasanya dikhianati."Keluarga? Oh ya, aku pun ke sini diantar keluargaku, kok! Apa urusannya denganmu?" Suara Dania terdengar datar. Ia tahu, menghadapi orang-orang tukang tindas seperti in
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more
Bab 7
Ponsel Dania kembali berdering. Nomor tidak dikenal menghubunginya. Bimbang, Dania akhirnya mengangkatnya. Ia terkejut bahwa yang menelepon adalah seorang laki-laki muda yang entah siapa; ia pun tidak mengetahuinya."Hallo, selamat siang. Benar dengan Ibu Dania Indah Pertiwi?""Iya, siang. Maaf, ini siapa ya?""Perkenalkan, saya Armando Syahputra. Saya pengacara yang diberi kuasa untuk mengurus dan menyerahkan surat warisan dari mendiang Ibu Denada Pratiwi," sahut suara laki-laki itu dengan nada gagah."Warisan? Warisan apa ya? Apa Anda salah sambung? Mendiang nenek saya itu bukan dari kalangan orang berada yang bisa meninggalkan warisan begitu, Pak," sahut Dania, terkejut dengan apa yang dikatakan laki-laki itu."Untuk lebih jelasnya, nanti saya jelaskan secara terperinci saat saya bertemu dengan Ibu Dania. Saya akan segera atur waktu untuk bertemu dan membicarakan hal ini.""Iya, baik, Pak.""Terima kasih. Selamat sian
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more
Bab 8
"Kebetulan itu saya temukan di lemari pribadi milik nenek saya, dan saya perhatikan kalau surat ini belum diurus untuk sampai ke ahli waris yang tertera namanya disitu, yakni Dania Indah Pertiwi. Bisa dilihat, surat ini sudah ada sejak tahun..."Dania pun kembali teringat, tahun surat itu dibuat adalah saat tahun dimana mendiang neneknya masih hidup. Ia tidak menyangka kalau kehidupan sebenarnya adalah kehidupan yang sangat jauh dari kata kekurangan, Dania bersyukur akan hal itu. Saat pengcara muda itu, Arman menyerahkan surat-surat untuk di tandatangani dan diberikan ke Dania, Meli mendokumentasikannya dari jarak yang lumayan dekat. Hingga akhirnya keduanya saling berjabat tangan atas kesepakatan bersama. Setelah urusan selesai, Arman berpamitan untuk pulang terlebih dahulu. Ada beberapa hal penting yang harus ia kerjakan, "Semua sudah clear, surat sudah saya sampaikan dan berikan ke Mba Dania. Saya izin pamit duluan, karena masih ada bebera
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more
Bab 9
Anggi menyusul Rizal yang meninggalkannya ke dalam kamar."Kamu kenapa? Mencari-cari Dania? Kan ada aku di sini, Mas?" Anggi mulai memainkan perannya, berbicara dengan suara halus nan lembut agar Rizal kembali merasakan bahwa Anggi lah satu-satunya wanita yang bisa mengerti dia."Enggak apa-apa, aku hanya..." Tiba-tiba Rizal terhenti. Ia enggan memberi tahu Anggi kalau ia akan menceraikan Dania, tetapi ia harus bertemu dengannya untuk membicarakan perihal hak asuh."Hanya? Hanya apa? Kok berhenti?" cecar Anggi, menatap sinis laki-laki yang ia gelendoti bahunya itu."Ah sudahlah, aku mau istirahat dulu," sahut Rizal.Anggi yang terlihat kesal dengan apa yang diucapkan Rizal merasa ada sesuatu yang ditutupi Rizal darinya."Baiklah, kalau kamu tidak mau jujur, aku yang akan mencari tahu sendiri, Mas!" gumamnya dalam hati.---Hari itu, Anggi bangun seperti biasa pada jam sembilan pagi. Ia yang semalam dibuat k
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more
Bab 10
"Maaf, Pak, sebelumnya, ini dari mana ya? Dan tahu alamat Dania dari mana?"Dania dan yang lainnya tidak langsung menjawab. Mereka ingin memastikan dari mana bapak itu mendapatkan alamat Dania."Waduh, saya kurang tahu. Ini saya hanya diminta untuk mengantarkan paket surat, Mbak. Alamatnya cuma ditulis sekitar TK Cahaya Insani. Saya disuruh mencari sendiri, Mbak. Tapi sampai sekarang saya belum menemukan rumahnya," ucap lesu bapak itu.Dania dan yang lainnya memelas melihat bapak itu menjelaskan, namun mereka tidak mudah percaya."Ya sudah, Pak, titip ke saya saja. Nanti saya kasihkan ke orangnya, kebetulan saya kenal dengan dia.""Wah, alhamdulillah. Yasudah kalau begitu, Mbak. Terima kasih sudah membantu saya."Meli pun menyelipkan sedikit uang untuk bapak tua tersebut. Ia merasa kasihan melihat bapak itu. Meskipun sudah menjadi tugas dan tanggung jawabnya, rasanya tidak tega membiarkan bapak itu mencari-cari ke sana kemari den
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status