Airin mematikan laptopnya kemudian dia meregangkan badannya agar sedikit lebih enak.Sore tadi Airin membawa beberapa pekerjaan yang masih tertunda dikantornya untuk dilanjutkan dirumah. Jarang sekali Airin membawa pekerjaannya jika pulang kerumah,ia lebih memilih mengerjakan dikantor dari pada harus membawa kerumah. Jika dikerjakan dirumah maka waktu Airin bersama bundanya agak sedikit berkurang,tetapi mau bagaimana lagi sekali ini tuntutan tugasnya sedikit agak ekstrim disebabkan kehilangan beberapa data keuangan yang dijual Dadang beberapa waktu yang lalu."Sudah malam Ai,sebaiknya kamu istirahat dulu lanjut besok pagi lagi"tegur bundanya saat mengantarkan cokelat panas ke kamar Airin."Ini baru selesai bun.Niatnya sih mau ngobrol sama bunda,eh taunya bunda udah disini aja"jawab Airin sambil menerima cangkir cokelat panasnya."Bagaimana keadaam kantor? sudah mulai membaik kan?""Alhamdulillah sudah bunda. Beberapa orang karyawan yang dicurigai sudah mulai di pindahkan ke bagian lain
Tanpa terasa kehamilan Popy sudah sampai pada saat - saat terakhir menjelang kelahiran, semua keluarga dalam keadaan waspada menghadapi saat - saat kelahiran anggota keluarga baru mereka. Anggota keluarga baru ini berjenis kelamin laki-laki, semua anggota keluarga menyambut dengan gembira dan suka cita. Terkhusus Pandu yang begitu gembira karena dia sudah punya dua jagoan yang akan membuat harinya semakin berwarna dan bermakna. "Bunda, nanti sore Ai pulang agak lama karena Ai akan menemani si kembar ke toko buku. Tadi mami sudah meminta Ai buat mengantarkan mereka", pamit Airin pada Saskia. " Bukan kah hari ini jadwal mami kamu masuk rumah sakit Ai? " tanya Saskia"Justru itu bunda, kata mami biar nanti si kembar tidak badmood jika mereka tau mami tidak ada dirumah"." Ai yang akan jemput mereka disekolah hari ini? "" Iya bun. Tadi Ai juga sudah minta si mbak buat mempersiapkan bekal mereka. Mungkin malam ini si kembar akan bermalam di sini bun. Nanti aunty Putri juga akan kesini.
Saskia memeriksa sekali lagi hasil pekerjaannya sebelum menutup laptopnya saat akan pulang di sore hari. Beberapa rekan kerjanya terlihat sudah mulai beranjak meninggalkan ruangan tempat mereka bekerja. Hanya ada beberapa orang lagi yang belum meninggalkan ruangan termasuk Saskia sendiri. "Kia, pulang bareng ya" teriak Popy sahabatnya." Boleh,tapi aku nebeng kamu ya.Soalnya aku tidak bawa kendaraan.Tadi pagi aku buru - buru "."Tumben,kamu tidak bawa kendaraan. Kemana sepeda motormu Kia?"" Ya ampun mami Popy nggak dengar ya ? Tadi pagi aku buru - buru " jawab Kia sambil memainkan ujung rambutnya.Dengan langkah ringan keduanya meninggalkan ruangan mereka sambil sesekali tertawa bersama. Saat tiba di parkiran keduanya bertemu dengan Pandu sepupu sekaligus atasan Saskia."Sudah mau pulang Kia,Popy?""Seperti yang anda lihat tuan muda"jawab Saskia dengan entengnya. Pandu yang mendengar jawaban Saskia sedikit agak marah,karena Pandu paling tidak suka dengan sebutan tuan muda yang diuc
Sudah dua hari ini Saskia melihat perubahan pada sikap dan tingkah laku Airin anaknya. Saskia merasa heran atas perubahan sikap Airin. Akhirnya Saskia minta bantuan Pandu untuk menanyakan perubahan sikap Airin. Siang hari saat makan siang Saskia meminta Pandu untuk menjemput Airin kesekolahnya. Baik Airin dan Saskia tidak akan heran jika Pandu menjemput Airin kesekolahnya. Airin akan senang hati mengikuti pamannya itu.Karena sudah pasti akan banyak jajan dan hadiah yang Pandu berikan. "Airin ,om lihat Airin kurang bersemangat,Ai sakit ya?" tanya Pandu ber basa basi."Ai nggak sakit om,tapi Ai kecewa sama ayah"."Oh ya? memangnya ayah Ai kenapa?""Om mau janji ? tidak akan bilang sama bunda?""Memangnya ada apa Ai?""Ai kecewa sama ayah om. Waktu hari Jum'at kemaren,saat kami semua pergi ke taman di alun - alun,Ai melihat ayah lagi jalan bersama seorang tante - tante.Ai jadi sedih om,Ai kecewa,Ai jadi kasihan sama bunda", Airin terisak dan memeluk Pandu."Kalau sekiranya Ai dibawa bun
Sudah hampir satu bulan Alan tidak mendapat kabar dan bertemu dengan Saskia dan Airin putrinya. Saat ini Alan benar - benar putus asa.Dan sudah hampir satu bulan ini juga Alan tidak pernah mengunjungi Monika perempuan selingkuhannya itu. Alan juga memblokir nomor kontak Monika untuk saat ini karena Alan belum siap kehilangan Saskia dan Airin. Berulang kali juga Monika menghubungi Alan dengan menggunakan nomor telepon yang lain,tapi usaha Monika tetap sia - sia karena Alan tidak mau menerima panggilan dari Monika. Dan bukan Monika namanya jika ia hanya diam saja dengan perlakuan Alan yang mendiamkannya. Monika nekat datang ke kantornya Alan,walaupun sebatas menunggu di luar gerbang kantor. Beberapa teman Alan terheran - heran melihat penampilan Monika yang terlihat sangat mencolok.Bahkan para karyawan laki - laki terlihat ngeri melihat penampilan Monika."Siapa sih perempuan itu?"tanya seorang satpam yang lagi jaga di pos satpam."Aku belum pernah melihatnya sebelum ini"jawab temannya
Saskia dan Pandu serta Indra masih membahas tentang rekaman video yang dikirim Indra pada Pandu. Saskia merasa berterima kasih sekali pada Indra dan juga Pandu situan muda sepupunya itu. Bukti rekaman itu sudah dipindahkan Pandu ke sebuah flashdisk yang akan digunakan sebagai bukti perselingkuhan Alan dan Monika jika Saskia akan mengajukan gugatan cerai ke pengadilan. "Kia,sebaiknya kamu hubungi ayah dan bunda dahulu sebelum kamu menggugat cerai Alan.Biar bagaimanapun juga mereka harus tahu persoalan yang tengah kamu hadapi. Yang lebih baik lagi jika kita mengundang kedua orang tua Alan,agar mereka juga mengerti sudah sejauh mana kelakuan anak mereka",saran Pandu."Oh ya pak Pandu,nanti biar anggota kita saja yang menjemput orang tua Alan,biar mereka tidak banyak drama'ucap Indra tiba - tiba. Bukan tanpa alasa Indra berucap seperti itu,karena selama ini Indra selalu mengikuti kemana Pandu pergi termasuk untuk urusan rumah tangga Saskia. Sedikit banyaknya Indra mengetahui latar belaka
Tiga bulan telah berlalu. Hari ini Saskia sudah mantap untuk menggugat Alan ke pengadilan agama. Ya Saskia menggugat cerai Alan karena kasus perselingkuhan. Sebelum melangkah Saskia terlebih dahulu berbicara dengan Airin putinya juga kedua orang tuanya beserta seluruh keluarganya. Semua keluarga mendukung Saskia untuk berpisah dengan Alan,karena rumah tangga mereka sudah tidak sehat lagi di mata keluarganya.Dan ini bukan tanpa sebab,sudah banyak bukti - bukti yang memperlihatkan perselingkuhan Alan,terlebih lagi Airin juga pernah melihat ayahnya jalan bersama perempuan lain. Airin terluka sampai - sampai dia tidak ingin bertemu dengan ayahnya lagi. Bahkan menurut laporan Dinda,disekolah Aira juga sering sekali terlihat murung dan menyendiri tidak ingin bermain bersama teman - temannya. Hal ini membuat Saskia merasa sedih dan terpukul."Kia,apakah semua berkas - berkas sudah kamu kumpulkan? agar bisa segera diserahkan pada pak Nyoman pengacara kita" tanya Pandu pada Saskia begitu melih
Dua minggu setelah Saskia mendaftaran gugatan perceraiannya,saat ini dia sudah berada di pengadilan agama untuk mengikuti agenda sidang pertama perceraiannya. Saskia hanya didampingi oleh pengacara keluarga mereka pak Nyoman,sementara Alan sendiri belum kelihatan datang. Sampai sidang akan dimulai Alan belum juga datang ke ruang tunggu pengadilan. Saskia sudah merasa mantap dengan keputusannya untuk berpisah dengan Alan.Bagi Saskia cukup sudah selama sebelas tahun membina rumah tangga bersama Alan,tetapi Alan tidak pernah mau berusaha merubah sikapnya. Sejujurnya jika ditanya bagaimana perasaaan Saskia tentu saja Saskia akan menjawab sedih dan kecewa. Menurut Saskia hanya dia yang setengah mati mempertahankan rumah tangga mereka sementara Alan tetap sibuk dengan dunianya. Andai Monika tidak dalam kondisi hamil,sudah pasti Alan akan meninggalkannya dan mencari mangsa yang baru. Alan sudah masuk dalam jerat Monika tanpa dia sadari, Monika pintar memasang jeratnya hingga Alan tidak bis