Share

Perubahan Saskia

Sudah dua hari ini Saskia melihat perubahan pada sikap dan tingkah laku Airin anaknya. Saskia merasa heran atas perubahan sikap Airin. Akhirnya Saskia minta bantuan Pandu untuk menanyakan perubahan sikap Airin. Siang hari saat makan siang Saskia meminta Pandu untuk menjemput Airin kesekolahnya. Baik Airin dan Saskia tidak akan heran jika Pandu menjemput Airin kesekolahnya. Airin akan senang hati mengikuti pamannya itu.Karena sudah pasti akan banyak jajan dan hadiah yang Pandu berikan. 

"Airin ,om lihat Airin kurang bersemangat,Ai sakit ya?" tanya Pandu ber basa basi.

"Ai nggak sakit om,tapi Ai kecewa sama ayah".

"Oh ya? memangnya ayah Ai kenapa?"

"Om mau janji ? tidak akan bilang sama bunda?"

"Memangnya ada apa Ai?"

"Ai kecewa sama ayah om. Waktu hari Jum'at kemaren,saat kami semua pergi ke taman di alun - alun,Ai melihat ayah lagi jalan bersama seorang tante - tante.Ai jadi sedih om,Ai kecewa,Ai jadi kasihan sama bunda", Airin terisak dan memeluk Pandu.

"Kalau sekiranya Ai dibawa bunda pindah dan pisah sama ayah,Ai mau?"tanya Pandu hati - hati.

"Kalau bunda mau,Ai nggak mau bilang lagi kasihan ayah".

"Om kan punya rumah baru, Ai mau tinggal disana?"

"Ayah tau nggak rumah baru om Pandu?"

"Ayah Ai tidak tahu rumah baru om. Kalau Ai mau,nanti om Pandu bilang ke bunda kalau Ai mau tinggal dirumah baru om,bagai mana?"

"Tapi .. om jangan sampaikan ke bunda ya,kalau Ai melihat ayah sama perempuan lain" Airin ragu - ragu

" Beres,yang paling penting Ai merasa nyaman tinggal disana.Oh ya rumahnya sebelah rumah aunty Dinda ".

Saskia termangu saat mendengar cerita Pandu tentang perubahan sikap Airin putrinya. Dia tidak menyangka jika putrinya itu bisa menjadi dewasa sebelum waktunya. Saskia dapat merasakan bagaimana rasa kecewa Airin atas perbuatan ayahnya yang telah dilihatnya tanpa sepengetahuan siapapun.Miris sekali memang,anak sekecil itu harus merasakan kekecewaan karena perbuatan ayahnya.

"Pandu,sepertinya aku harus menerima tawaran yang kamu berikan pada Airin. Kami akan menempati rumah baru yang kamu katakan pada Airin. Kasihan Airin yang harus kecewa dan malu karena perbuatan ayahnya. Nanti kamu bantu aku untuk memindahkan Airin kesekolah lain yang dekat dengan rumahmu itu".

"Oke,nanti aku akan minta bantuan Dinda.Kebetulan saat ini Dinda sudah mulai ikut dalam pengelolaan sekolah yang didirikan mama sama teman - temannya itu. Kalau untuk kepindahan kalian nanti kamu dan Airin tidak perlu membawa banyak barang,cukup bawa barang - barang pribadi kalian saja.Karena rumah itu sudah lengkap isinya".

"Sekali lagi terima kasih Pandu. Aku tidak tahu dengan cara apa harus membalas kebaikan kamu pada ku".

"Ya ampun Kiaaaaa,kita ini saudara .Kurasa kamu masih ingat akan hal itu.Jika kamu sudah melupakannya maka aku akan mengingatkannya kembali untuk mu. Aku dan kamu terlahir dari keluarga Wijaya,nah ayahmu dan papaku adalah dua orang saudara kandung dan didunia ini mereka hanya dua bersaudara. Kemudian kamu adalah anak tunggal dari ayah Surya dan aku mempunyai satu orang adik yang boleh dibilang sebaya dengan kamu yang saat ini lebih suka menetap di kampung orang ketimbang dikampung sendiri ikut membantu usaha Wijaya . Kurasa sampai sini kamu paham kan?".

"Ha ha ha ha,maaf ya kalau aku sering melupakan hal itu. Kurasa karena kita selalu berada dalam satu wilayah kerja,jadinya kamu tetap sebagai tuan muda yang baik hati".

"Berhenti menyebutku tuan muda Kia.Aku eneg dengan sebutanmu itu yang sedari dulu sudah kamu sebutkan".

Dua hari setelah perbincangan Pandu dan Saskia,akhirnya Saskia dan Airin pindah kerumah baru Pandu.Tak ada drama yang Saskia dapati ketika ia meminta Airin untuk mempersiapkan barang - barang yang akan mereka bawa. Alan sendiri sudah empat hari tidak pulang kerumah. Dia hanya menyampaikan pesan pada Saskia jika ia ada tugas diluar daerah selama satu minggu. Dan Pandu sudah mencari informasi ke tempat Alan bekerja bahwa dia tidak sedang tugas diluar daerah.

Airin sangat senang berada dirimah barunya.Terlihat dia begitu nyaman menempati rumah itu. 

"Bunda.kita tinggal disini hanya berdua kan? Maksud Ai ayah tidak akan tinggal disini kan bunda?"

Saskia menatap putrinya dengan tatapan yang sulit diartikan,sebagai jawaban dia hanya mengangguk kan kepalanya saja. Hal itu saja sudah membuat Airin merasa senang.

Alan kembali kerumahnya setelah empat hari lamanya dia tidak pulang keerumah. Saat memasuki rumahnya Alan merasa heran karena dia tidak menjumpai Saskia dan Airin.Rumah terasa sunyi dan Alan mencoba mencari mereka ke seluruh ruangan dirimahnya.Tetapi Saskia dan Airin tetap ditemukan.Alan mengecek handphone nya melihat pesan dari Saskia,lagi - lagi  Alan kecewa karena tidak ada satu pesan pun yang diterima Alan.

"Kia dan Airin kemana ya?"batin Alan. Karena tidak biasanya Saskia seperti ini.Selama ini Alan merasa bebas pergi meninggalkan Saskia dan Airin dengan alasan tugas diluar daerah,yang sebenarnya adalah Alan tinggal bersama perempuan selingkuhannya diluar kota. Jika harus bekerja maka Alan akan melaju dari tempat tinggal selingkuhannya itu. Selama ini Saskia tahu akan tingkah laku Alan yang kerap menjual nama kantor untuk kesenangannya. Saskia hanya diam karena tidak ingin Airin tahu seperti apa ayahnya. 

"Apa mereka sudah tahu kalau selama ini aku selalu membohongi mereka? Atau jangan - jangan Kia dan Airin sudah pernah berjumpa dengan ku tanpa sepengetahuanku? Akhhhhhhh ,kenapa jadi seperti ini? Lalu bagaimana aku akan mempertanggung jawabkan semuanya pada mertuaku jika Saskia sudah melihatku bersama perempuan lain? " batin Alan.

Saat ini Alan benar - benar bingung dengan perubahan Saskia dan Airin. Perlahan tapi pasti kehancuran akan segera berjalan kearah Alan mulai saat ini.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status